C218 merupakan generasi ke-2 dari rangkaian sedan coupe empat pintu Mercedes CLS-Class. Ada aura elegan, tapi basisnya sporty. Begitupula teknologinya, berbagi dengan W212. Asyiknya, bisa lari ke CLS 63 AMG, pun mampu menjadi CLS Shooting Brake.

Namun candaan Otid, CLS ini dinamakan SS.
Sporty dan Semox.
Wahaha…, bener juga ya!


Otid selaku owner CLS biru ini sadar bentuk kekuatan mobilnya. Maka dari itu, kunciannya adalah ia membuat CSL ini lebih brightness, exposurenya ditinggiin, saturasi digedein sedikit, tapi cat yang mendukung memang dilapis clear coat yang sahih.

Biru ini cakep. Bukan yang pertama memang. Tapi tepat memilih warna dan tepat memasangkannya di bodi SS. Biru langit dengan campuran emas, cerdik membuat biar semoxnya makin gemes dilihat.

Walau memiliki sejumlah ‘kemewahan’ CLS, kelahiran Jambi ini tak pernah silau. Bahkan agak ‘kejam’. Sebab, Ketika camber kitnya sulit ditemukan, Otid malah memotong kaki-kakinya. Judulnya, custom full camber kit by Laris Understeel.

Berhenti kah?
Oh tentu tidak.
“Bentar lagi mau potong fendernya, biar makin rebah dan seksi.”

Otid tak sendirian. Ia menyerahkan kepercayaannya pada M. Saat. Berdiskusi, berdebat, berburu, bahkan berpusing-pusing cari solusi.

Selebihnya mereka sudah tinggal menyempurnakan.
Memasang Rotiform LHRM 19x(10.5+11.50) yang berurat-berakar.
Mengkombinasikan dengan Accelera Phi-R yang enak grip dan mudah diajak fine fitment.

Radius fender 2.5 dan 5 cm.
Bolt on Feelair sebagai pamungkas.
BBK APMG 385 mm/6 pot dan 355 mm/4pot yang samar-samar mengisi ruang di belakang velg.

Padahal penyempurnaan itu penuh peluh. Kata Saat, “Ngadepin mobil ini kudu sabar, cek kaki-kaki, cek sensor-sensor, cek maticnya, cek mesinnya. Semua kudu telaten diperhatikan.”


Workshop:
Under carriage & paint: Laris Understeel @laris.understeel.id
Detailing: Secret Project Detailling @secretproject_detailling