E30 ini seperti RPF1.
Ada di setiap masa.
Begitu aja bentuknya.
Dari dulu ya begitu itu, timeless.
Sebab, “E30 always been my love at first sight.” Baginya, walaupun enggak pernah bosan dengan semua E-series, tapi E30 ini adalah yang sangat ikonik.
Anehnya, enggak ada bosan-bosannya memandangnya.
Juga enggak pernah berhenti para pencoba berdatangan.
Dan sekarang…, enggak ada yang murah, alias mahal kabeh aksesorinya.
“Bener, enggak akan pernah puas,” ucap Farrel, sang pemilik mobil. Baginya E30 ini adalah laboratorium. Medium eksplorasi modifikasi. Jadi beragam konsep modifikasi, bisa apa saja terjadi di sini. Bahkan dari percobaan remixing selera yang berbeda-beda.
Pertanyaan DeepEnd langsung menjebak di awal jumpa, “Lantas dimana letak kerennya mobilmu?”
Farrel tegas menjawab, “Flat air out. Anti jengking jengking club.”
Ya emang sih, ngelihat cara berjalan E30 ini memang beda. Enggak ada nungging-nunggingnya. Pokoknya cakep deh. Ride mode ganteng, diem juga bikin ngaceng. Pasti puyeng 1.000 persen bikin tongkrongan begini.
R&D yang dilakukan Hofmeister bersama Laris Understeel bukan 1-2 kali. Dari awal, tujuannya mau amblas. Di awal-awal, kendalanya air out masih dirasakan kentang alias kena tanggung.
Solusi?
Nahhh, jangan kaget!
Reliable and function itu diterjemahkan menjadi sangat ekstrem. Arm di area belakang dipotong 10 cm lebih pendek dan reinforced. Hofmeister itu bengkel mesin, maka sudah pasti punya pandangan profesional akan supervisi kinerja custom arm ini. Andai luput, komandan bengkelnya, Taufik, pasti kena damprat.
Dengan penyesuaian di undercarriage, Farrel dan Taufik akhirnya bisa memasukkan 17x(9+10) inci lewat Pokal Wheels tipe GRB11 yang konon katanya hanya ada 1 di indonesia berbalut custom aerodisc made by Hofmeister.
Uniknya, hanya terpasang di depan. Tambah unik, 2 desain berbeda kanan-kiri. Branding Hofmeister dengan grafis sisi kiri, dan pola batik Parangkusumo yang dilahirkan dari Parangtritis Jogja di sisi kanan.
Sudah cakep fitmentnya? Jelas sudah.
Setelah itu, barulah Farel sigap mengubah hijau aslinya menjadi hijau Audi RS6 yang ditwist lagi sampai dapat color palette seperti bunglon ini.
Workshop:
Engine & restoration work: Hofmeister @__hofmeister
Undercarriage & paint: Laris Understeel @laris.understeel.id