Menurut DeepEnd, gagasan memodifikasi Lexus GS300 ini terbilang beyond.
Dan dituntaskan dengan cermat.
Tak heran, pemiliknya memang nyebur banget di dunia otomotif. Rio Teguh Pribadi adalah mantan ketua IMI Jawa Barat 2012-2016, yang kini aktif sebagai ketua Trabas periode 2020-2023. Hidup di banyak alam, malah bisa memberikan warna luar biasa pada koleksi kendaraannya, salah satunya si abu ini.

Pada mobilnya ini, DeepEnd melihat 6 keberbedaan yang nyata dari mobil ini.
Pertama, ini mobil 4 pintu yang dibuat stance motorsport.
Kedua, kesungguhan menggunakan meaty fitment pada keempat rodanya.
Ketiga, fitur auto camber diubah menjadi custom.

Keempat, ini yang asyik dipandang: body kitnya.
Kelima, wide body disesuaikan dengan concept meaty fitment.
Keenam, ya itu tadi, warnanya ciamik, di bodi, di bumper dan di velg.
Mari kita bahas gawean apik antara Art Custom Works dan FA Autoworks. Keduanya punggawa Bandung, yang kerap juga dapat orderan dari luar Bandung, bahkan dari luar Jawa Barat.

DeepEnder penasaran dengan istilah stance motorsport? Belum ada rujukan resmi tentang hal ini. Namun dengan nuansa racing pada body kit dan velg yang sporty, boleh juga disebutkan sebagai stance motorsport.

Sedangkan yang kedua, meaty fitment. Didapat dari Pirelli P Zero 275/35ZR19 dan 305/30ZR19 yang kemudian berdampak mendukung model mesh velg dan rem cakram 2-piece rotors dengan model cross-drilled and slotted. Ban ini membungkus velg Rotiform LSR 19x(10+11.5) inci dengan offset +15.

Ketiga, fitur adjustable camber dimatikan, tak digunakan lagi. Saat ini, camber adalah bahan kunci untuk menambah gaya dan performa mobil. Setiap kali menurunkan ketinggian kendara, maka camber negatif depan dinaikkan. Oleh Romario, lower arm dibuat custom, sehingga ia bisa menyetel seberapa besar pengurangan ketinggian pengendaraan. Bahkan koreksi variasi camber sisi-ke-sisi kecil untuk penyelarasan yang dimau. “Kita juga custom beberapa arm agar menjadi plus camber,” kata Romario. Bila sudah seperti ini, velg bisa dibikin tegak ketika 0 Psi.

Tiga unggulan awal itu, jatahnya Art Custom. Sedangkan poin 4 hingga 6 dijabanin oleh FA Autoworks. Tapi sebelum DeepEnd ceritakan lebih lanjut, mobil ini kudu menunggu 2 tahun. Pengerjaan mobil ini cukup lama, karena beberapa faktor seperti menunggu body kit, velg, dan juga seting kaki-kaki sampai dapat fitment yang pas. Rio, Romario dan Franky adalah insan perfekto. Titik lah, no more question.

Mengapa memilih body kit ini? Aimgain merupakan bintang baru di Jepang. Belum lama berdiri, 2013, langsung menggebrak di premium cars sebagai tuner lengkap. Pada mobil ini, digunakan Aimgain untuk Lexus GS350 yang basis kodenya GRS191 atau UZS190, generasi ketiga dari jajaran mobil eksekutif Lexus GS. “Body kit ini untuk GS350 facelift, sedangkan mobilnya om Rio pre facelift,” ucap Franky Abednego, dari FA Autoworks yang berlokasi di jalan Jend. H. Amir Machmud No. 16, Bandung.

Dimensinya ternyata sama persis. Perbedaannya hanya di lampu dan grill. Kesulitannya terletak di grill facelift karena tidak ada yang jual baru atapun second. Maka dibuatlah sendiri, custom dari grill yang lama.

Body kit ini juga meliputi trunk spoiler, LED fog lamp, dan yang paling kentara adalah front over fender. Sementara roof spoiler tidak digunakan. Sedangkan knalpotnya masih dari merek yang sama, Aimgain dengan tipe aero dedicated muffler yang memiliki silencer.

Mari masuk ke poin 5. Wide body disesuaikan dengan bentuk dan perawakan ban. mendapatkan bentuk wide yang sesuai dengan karakter owner. Sejak ada body kit ini, maka dimulailah penyesuaian pada fender. Untuk wide bodynya, kesulitan timbul untuk menampung velg yang cukup lebar, “Jadi wide body yang dibutuhkan juga lumayan lebar,” ungkap Franky yang butuh presisi saat membuat fender fin di fender depan agar terlihat proporsional dan fungsional.

Wide body dikalkukasi betul rupanya. Ukuran utamanya adalah Rio menginginkan cambernya 0 pada saat Psi 0. Camber tidak minus dan tak positif, saat air out. Tegak. Agar penampang tapak ban rata bertemu aspal, plus tampilan mobil masih masuk untuk Rio pakai bersama keluarga. “Fitment air out diseting untuk menempel pada ban meaty,” kata Franky.

Dan poin 6, yang terakhir, adalah soal cat. Bukan warna yang biasa. Tidak terang, tidak gelap. Tidak mengkilat, tidak dof. Tapi warna ini termasuk warna yang jarang dipilih. Kesimpulannya, warna yang lebih terlihat kalem dan clean sesuai karakter car ownernya. Dan sesungguhnya kelir ini juga mampu harmonis ketika konsep stance dicanangkan.

Nama besar FA Autoworks diandalkan menghasilkan warna yang tak common. Untuk bodi, menggunakan warna Agate Grey milik Porsche. Dipercayakan pada Sikkens dan ditambah clear diamond dari Spies Hecker. Tidak menggunakan warna primer, seluruh mobil dibalut warna monokrom, sesuai konsep mobil yang diinginkan RTP, panggilan akrab Rio yang punya postur 70 kg/175 cm.

Termasuk pemilihan warna velg dan remnya. Sebenarnya warna ini juga menyerupai black chrome jika dibalut dengan pernish dan finishing yang mengkilap. Terhitung aplikasi cat yang sulit, karena resiko belang antar panel untuk warna ini cukup tinggi.

Setelah semua selesai dikerjakan tuntas, Rio dengan mudah membawa mobil ini ke tempat yang diinginkan. Didukung air suspension Air Pride, salah satu merek andalan Art Custom Work, dimana oleh Romario diintegrasikan dengan sistem manajemen Air Lift Performance.

Mendengar kisah mobil ini, DeepEnd jadi ingat kutipan Arthur C. Clarke, “The limits of the possible can only be defined by going beyond them into the impossible.”


Workshop:
Bodywork & painting: FA Autoworks @franky_fa
Wheels & undercarriage: Art Custom Works @artcustomworks
Detailing: Speed Tuner Garage @speedtunergarage

Data Mods:
Rotiform wheels LSR 19x(10+11.5) inches, Pirelli tyres P Zero 275/35ZR19 & 305/30ZR19, Air Pride suspension, Air Lift Performance air management system, custom lower arm, Aimgain body kit, custom wide body, AP Racing brake 6 pot/380 mm & 4 pot/365 mm, Recaro seat Sportster, Sikkens paint Agate Grey, Spies Hecker clear diamond

Lokasi Foto:
Biara Ursulin “Santa Angela” – Bandung