Scirocco ini rupanya transkarakter.
Bisa diajak running, juga asyik diajak dancing. 

Blueprintnya memang dibuatkan untuk performa sporty, yang fun to drive bisa meliuk-liuk mengikuti kemudi dan kedalaman pedal gasnya. Tapi di sisi lain, juga enak dilihat saat dijejelin velg besar dan ngedrop sampe bodi bawah mencium bumi.

Itu semua pilihan, tergantung keinginan dan selera pemilik mobil.

Pun begitu dengan Anggit Ferdiantara.
Ia mengaplikasikan suspensi kombinasi AccuAir dan Border. Targetnya: bisa daily use, maupun high performance. Berkat coilover Border itulah sebenarnya, kekuatan tumpuan suspensi bisa dipercaya mampu mengimbangi duetnya dengan balon air sus. 

Anggit menggunakan Work Rezax 3-piece yang direka ulang dengan basis ring 18 yang diameternya kemudian naik menjadi 19 inci dengan desain bibir berundak (step lips). Lebarnya di 9.5 dan 10 inci. Sedangkan bannya, “Saya percayakan pada Accelera yang sudah teruji kualitasnya untuk spek ban narik,” ucap kelahiran Kulon Progo, 26 Februari, yang tak melakukan banyak perubahan pada sektor fender.

 

Secara proporsi, kelihatan jadi bantet dengan rasio yang seimbang. Karena bentuk bodi yang lucu, unik dan membulat, dibikin mapak semakin kelihatan bahwa dipangkasnya ground clearance. Kelihatan heavy ke bawah, tapi no worry, turbo pada mesin 1.400 cc itu sungguh bisa dibuat murka sesuka hati.


Workshop:
Wheels & tyres: Pignipple @pignipple__
Air suspension: Rainautoparts @rainautoparts