Mimpi apa DeepEnd semalam?
Ketemu kode 2 angka.
43.
Dijumlah jadi 7, angka yang baik untuk kesehatan mental. 

Tak perlu 9, cukup 7.
Sebab tak perlu 4.300 cc, tapi cukup 2.996 cc.
Sudah bisa menghasilkan 367 horse power dan torsi 520 Nm.
Sigap melambung, tetiba telah berada di barisan depan.
Padahal dengan kalem tuas 9G-Tronic AT disentuh pelan.

Syakiq, kelahiran Bandung 27 Oktober, memberinya nama Toothless.
“Enak dipakai harian, enak juga untuk lari-lari,” ucap penyuka golf ini.

 

Ia melengkapinya dengan OZ Superturismo edisi ulang tahun. Bobotnya ringan, dan dipandang untuk style sportnya amatlah cocok. Apalagi gelap-gelap gitu. Makin seram aja. Tersembul siluet cakram rem, sebagai delusi dimensi. Seolah tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak. Padahal cakram spek AMG ya mana bisa dianggap enteng. 

Tapi ada tapinya nih.

Syakiq main air out juga. Bikin kaget DeepEnd. Jadilah DeepEnd ikutan delusi. Sebab impresi coupe dan tongkrongan velgnya memaksa DeepEnd berpikir ini mobil yang maunya ngegas mulu lewat suspensi static. Apalagi mobil ini kabar-kabarnya sudah stage 2.

Kata Syakiq, “Air sus tetap nyaman. Enggak mengganggu performa mobil. Masih bisa diajak melesat.” Namun ada bocoran. Tipe air susnya menggunakan sport. Lebih hard 30% dari yang reguler. Selain cakram tadi, 4 buah Advan Sport meyakini Syakiq untuk safety dengan segala kelincahannya.


Workshop:
Wheels & undercarriage: F*ck Wheel Dude @willy_fwd
Body parts: Europartz @europartz.id
Carbon: Private Garage Bandung @carlprivategarage