Menilik tahunnya, mobil ini kloter awal W212.
Generasi ke-4 dari E-Class yang dibuka selubungnya di Amerika, baru kemudian lanjut ke Eropa. Dan terus berjaya hingga 2016.

Memiliki elemen eksterior yang diambil dari W204 C-Class, W221 S-Class dan C219 CLS. Coba pelototi lengkungan roda belakang yang menggembung itu. Dimaksudkan untuk mengingatkan pada suar fender Ponton, sedan Mercedes yang bersejarah dan berjaya dari 1953 hingga 1963.

Garis karakter yang terinspirasi oleh S-Class, seperti juga penambahan lengkung fender, pegangan pintu dan bumper yang diperbesar. Sementara itu, inspirasi kelas CLS datang dalam bentuk lampu depan, tampilan desain air mata yang lebih kotak sebagai lawan dari bentuk ovoid sebelumnya.

Pada akhirnya, desainnya jauh lebih bersudut. Dan pastinya agresif walaupun berdimensi panjang. Walaupun E-Class 2009 memiliki koefisien hambatan 0.25 untuk meningkatkan efisiensi aerodinamis, tapi keunggulan ini menjadi nomor sekian. Tapi menjadi amat sangat cocok tongkrongannya jika dikandaskan.

Nah ini dia!
Hilvan Badot si konseptor modifikasi berpesan pada Mr X, sang pemilik W212 ini. Untuk bermain manis dan manja saja. Manis di tampang dan manjakan mata. 

Modalnya, apalagi kalau bukan Rotiform ROC.
Modelnya ‘sederhana’.
Palang 5 yang mencuat tak tersembunyi. Bahkan tidak bermotif rumit yang membuat sulit dicuci-bersihkan.

Rotiform bukan hanya tentang gaya. It’s about performance and quality and these alloys give you both. Diameternya 19 inci, dengan lebar 9.5 dan 10.5 inci. Sebuah jalan tengah untuk tujuan daily use tanpa melupakan styling. Walhasil, velg ini secara fitment terlihat simpel, dan tidak membutuhkan perobekan bodi.

Rotiform itu dibungkus oleh ban Indonesia.
Bangga juga.

Lewat tipe Phi, salah satu unggulan Accelera ini mempunyai sidewall yang modelnya bagus. Begitu seringnya diaplikasi di mobil dengan aliran stance, maka tak salah, performa kekuatannya teruji di jalanan aspal/beton segala kondisi.

Sebagai tuntutan faktor nyaman yang menjadi kebutuhan utama Mr. X. Hilvan kemudian mengusulkan pemakaian suspensi udara. Dari sekian E-Class yang blusukan di roadtrip, rata-rata memasang Feelair

Air sus masa kini merupakan salah satu bagian vital di mobil. Karena memberikan nilai estetika lebih ketika parkir. Tak melupakan fungsi kenyamanan berkendara. Dan tak mengurangi unsur safety. 

Pada Feelair, ketiga aspek ini telah tersedia pada teknologi dan sistemnya yang bermuara pada otak manajemennya. Feelair memiliki performa manajemen yang sudah pintar, sehingga mudah sekali pengoperasiannya. Terlebih, Feelair menyediakan aftersales yang baik dan lengkap.


Workshop:
F*ck Wheel Dude @willy_fwd