Fandy punya postur 185 cm dan 101 kg. Yeah, tinggi besar. DeepEnd pikir mobilnya Rubicon atau minimal Pajero. Nope, salah besar. Bawaannya ternyata F20, yang merupakan generasi kedua hatchback BMW seri 1 versi 5 pintu..

Walau masih seperti pendahulunya E87, F20 ini tetap menggunakan mesin longitudinal dengan suspensi aluminum multi-link. Sementara F20 milik Fandy berbasis 4 cylinder in-line dengan turbo. Tapi yang unik, F20 ini berpenggerak roda belakang. Beda banget dengan kebanyakan hatchback.

Tenaganya cukup besar yang dibantu TwinPower Turbo. Sensasinya lebih nikmat saat pindahkan ke mode Sport (+) dimana kontrol traksi dimatikan. RPM saat perpindahan gigi menjadi lebih tinggi bahkan bisa mencapai redline sebelum pindah gigi secara otomatis.

“Pas 0 km, gas dibejek sedalem-dalemnya, bisa terdengar decitan roda belakang sambil bodi bergoyang,” aku Fandy. Kebayang kan mobil agresif banget, pastinya bakalan lincah melahap aspal. Bahkan, “Setiap manuver, roda terasa sangat direct, sungguh sensasi mengemudi yang sangat menyenangkan.”

Mempunyai kode mesin N13B16 1.598 cc yang, “Menurut saya cukup irit karena kita bisa mengaktifkan Eco Mode dimana seketika pedal gas menjadi lebih berat, perpindahan gigi di RPM lebih rendah sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit itu bisa mencapai 5.5 sampai 7.1 liter/100 km rute dalam kota dan luar kota.” Terdapat 4 pilihan berkendaraan kita bisa dipilih sesuai kebutuhan yaitu Sport (+), Sport, Comfort dan Eco Mode.

Terlebih, “Ini tipe sport dengan jok merah, bentuknya compact, bertenaga cukup besar sudah turbo dan belum banyak yang memodifikasinya,” ucap kelahiran 5 April ini. Khususnya di tempat Fandy tinggal, Sukabumi, F20 dihitung-hitung hanya ada 1. Sudah rare, dimodifikasi pula.

Nah, kesan dan impresi yang more into fun to drive ini yang tak mau dihilangkan oleh Fandy. Walaupun ia sudah terasyik-masyuk dengan suspensi udara SCC.

Terdapat beberapa kendala saat proses modifikasinya. Fandy meminta Wesi Ilham, punggawa Garasi Hobby Sukabumi, untuk memperhatikan detail milimeter by milimeter, dengan goal mengejar kepresisian terapan.

Pertama, pemasangan rem M Performance yang mentok dengan velg. Solusinya bubut ulang lubang baut bracketnya, agar tak mentok velg.

Kedua, pemasangan velg celong di mobil F20 ternyata mentok di fender belakang yang kurang besar. Solusinya modifikasi barrel velg, lantas memakai ban yang lebih narik, dan mengaplikasi natural wide body.

Ketiga, fitment velg dan body tidak fender to lips, sebab muncul gap atau celah. Solusinya buat bracket untuk air sus dengan ukuran lebih pendek.

Walapun Fandy kerap membawa mobil ini ke pelbagai kegiatan komunitas maupun modifikasi, ia tetap mendedikasikan mobi ini untuk istri tercinta sebagai salah satu lady car enthusiast.


Workshop:
Garasi Hobby Sukabumi (GHS) @garasihobby_sukabumi

Data Mods:
OZ Futura 18x(9+10) inches, Accelera Phi 205/40ZR18 & 225/35ZR18, BBK M Performance by Brembo 340 mm/4 pot & 345 mm/2 pot, SCC air suspension special order for F20, 2 point air management android based, M Performance body kit + custom panel carbon