Permainan Diesel semakin dinamis.
Sudah masuk ke babak baru, walaupun masih di version 1.

Memang betul, modifikasi diesel masih berkutat pada mesin. Tentu ini memang back bonenya, sebagai kunci yang mengangkat pamor diesel menjadi jaya di jalanan.

Termasuk pada D-Max putih ini. Milik Kadek Dedy Efriyadi yang pengusaha retail vape. Ia membeli D-Max dalam keadaan babak belur. Besar harapan, disulapnya menjadi double cabin yang rapi, enak dilihat dan bisa fully rev up di jalanan.

Isuzu D-Max mengusung mesin 4JK1-TC HI, commonrail, DOHCm, electronic controlled fuel injection pump dengan intercooled turbo charger dan Variable Geometry System. Mesinnya ini 4 silinder segaris berkapasitas 2.499 cc. Bisa mencetuskan tenaga 136 PS pada 3.400 RPM dan torsi puncaknya mencapai 32.6 kg-m pada 1.800-2.800 rpm.

Tapi Dedy sudah auto pilot bisnisnya.
Jadi punya waktu banyak buat menengok D-Max di bengkel.

Tapi lagi nih, meskipun mesin Isuzu D-Max juga dirancang menghasilkan efisiensi maksimal sehingga hemat bahan bakar, Dedy berkebalikan. Mesinnya pokoknya kudu diupgrade.

Dedy menegaskan bahwa mesin masih tetap diarahkan ke Thailand Spirits, sehingga saat ini mesin yang dimodifikasi bisa menghasilkan tenaga/torsi 410.2/559.7.

“Sampai detik ini, saya masih perlu merevisi carbon dan engine, agar lebih terlihat clean. Wire tuck, repaint sekaligus perbaikan all carbon fibre agar lebih mulus,” ucap Dedy yang kemaren baru ultah di 2 Februari.

Isuzu D-Max merupakan sesuatu yang berbeda, sebab sama sekali enggak populer. Mesin kuat, namun di kaki-kaki kurang nyaman. Padahal tujuan aslinya D-Max sebagai mobil angkutan. Maka Dedy gregetan yang kemudian mengaplikasikan air sus, velg Work Emotion dibalut ban Advan Neova dan BBK GT 6. Sasis dibuat ndeprok, lekat dengan bumi.

Tenaga besar, bisa juga tampil cukup rendah.

DeepEnd ikut numpang dari garasi hingga lokasi potret. Duduk di atas jok Bride Low Max, memandangi panel-panel carbon, iron bar, NOS, WMI dan plafon yang sudah dilapis suede. Tapi sesekali diajak gelut sama gravitasi sebab Dedy kerap menekan pedal gasnya!


Workshop:
Engine: Usaha Kita @bengkelusahakita
Carbon parts: Lick @lickcarbon
Undercarriage: Kadek TJ @kadek_ tj