Dimana-mana ada logo ///M. Itu menjadi semacam standar bagi M series. Di belakang leher tertera nyata. Pada rem jelas terpampang. Di door sill plate juga welcoming banget. Kamu akan merasa seperti berada di dalam hotel luks yang di setiap isi kamarnya memiliki banyak cap merek hotel. Simbol itu adalah prestise. Statement yang penuh kebanggaan.

BMW M2 ini adalah mobil coupe berisikan empat penumpang. Tapi buat DeepEnd, mobil ini memang berorientasi pada kinerja. Berada diantara M1 dan M4. Kalau di sini, barunya M2 sekitar 1,5 milyar adalah hampir sama dengan pre-owned M4. Berada di atas angka 1 milyar, bukanlah mobil main-main. Jika dibilang mobil mainan, mungkin diserahkan pada point of view pemilik mobilnya. Tapi menghabiskan 20 persen dari harga belinya untuk modifikasi, apakah ini main-main? What the hell, tentu tidak. Upaya riset diawali Mr. DW dengan mengedepankan seleksi berbasis perfomance goal.

Kamu sebagai DeepEnder cobalah lihat velg yang dipakai. Bukankah itu penunjang kinerja?! Dibandingkan dengan VR TE37, velg ini lebih enteng sekitar 280 gram per piecenya. Desain bintangnya sangatlah ortodoks, namun kata Yokohama Wheel, “Berani dengan semangat balap penuh.” Under carriage M2 terbilang mumpuni. Sehingga dengan 5 spoke Advan GT, brake system menjadi sangat menonjol.

DeepEnd melakukan sedikit riset, dimana pengguna M series commonly memakai velg BBS atau HRE. Sehingga ketika Mr. DW melakukan aksi anti mainstream, publik sebaiknya tahu achievement ini. So far, sangat jarang ada M2 yang memakai Advan GT. Di sini ya baru di M2 ini.”

Ukuran velgnya 19x(9+10) inci dengan offset 20 di depan dan 32 di belakang. Namun, pria kelahiran 25 mei 1979 ini menyesuaikan posisi roda dengan menambahkan spacer Macht and Schnell setebal 4 mm, “Fitment ini the best, sudah flush fitment untuk belakang.” Velgnya sendiri extra deep. Perbedaannya yang extra deep terletak pada concave dan celong bibirnya dan hanya ada di offset kecil untuk BMW.

Kepresisian bagian dari mendukung kinerja. Kami menyebutnya sebagai obsessive-compulsive disorder (OCD) pada mobil. Mulai dari ban yang satu merek yang disukai pada motif kembang semi slicknya. Baut yang menjaga roda, semuanya fullset Advan. Harganya 4 juta dengan material cast iron. Penyempurnanya ada pada stiker logo Advan Racing GT yang menempel di semua roda. FYI, jenis logo biru tua pada Machining, Racing Hyper Black dan Racing White. Logo putih pada Semi Gloss Black. Sementara logo warna merah adalah opsional.

_________

Mobil ini kerap disebut BMW fans sebagai “One of BMW Best M Cars Ever Produced” karena pada tipe ini BMW merancangnya untuk kembali ke what an M cars suppose to look and feel yaitu “Small, Flared Fenders, Fast, Nimble With a Wild Side But Easy To Control”.

 

Wheel base pendek, membuatnya terlihat makin kekar. Pilihan standar mineral grey, membuat otot-ototnya makin terlihat jelas. BMW M2 ini 1st generation N55 twin scroll turbo. Karakter mobil standarnya: kombinasi oke dari poin fun to drive, power dan weight ratio. Mr. DW menyebutnya sebagai, “1:1 scaled toy car for weekend cruise.” Tapi setelah modifikasi, karakternya naik sedikit 0.5 poin. Yang benar-benar kerasa berbeda saat memasuki belokan, “Nikung selalu masuk aja sudutnya.”

Karakter “baru” ini mencuat efek dari pemakaian komponen lower reinforcement dari CPM Chassis Tuning. Kode nama CPM diambil dari Cyuuou Precision Machining, yang berasal Tokyo, Jepang. Pada M2 Mr. DW terpasang 3 piece strut brace dengan kode CSRB-B201 dengan harga 85 ribu yen, sebuah ront member brace seharga 20 ribu yen dengan kode CFMB-B101, dan rear member brace tunggal senilai 30 ribu yen dengan kode produk CLRF-B020. Warnanya silver, bahannya aluminium. Ini namanya fungsional, bukan estetika belaka. Padahal pasangnya hanya butuh 10 menit. Apalagi, ban Advan Neova sangat mendukung kepercayaan diri Mr. DW ngembat cornering. OCD menguntungkan secara fungsi. 

Knalpot

SUGESTI AKRAPOVIC

BMW M2 ini punya keasyikan tersendiri. Mesin dan gas buang memancarkan geraman saat langsam, dan berubah menjadi raungan saat pedal gas diinjak. Beberapa mobil M lainnya menyempurnakannya dengan suara yang disintesis melalui speaker. Sedangkan Mr. DW ingin suaranya lebih artistik, namun tetap kejam. Tak cukup hanya muffler dan down pipe, tapi fullset hingga dilengkapi diffuser. Harga Akrapovic ini mirip bonus perunggu Asian Games. Efeknya, responsivitas tetap terjaga. Challenging saat putaran mesin meninggi. Dan adrenalin muncul akibat sugesti suara baru knalpotnya.

Akrapovic membuat sistem pembuangan lengkap untuk M2 berikut resonator, yang dibuat seluruhnya dari material titanium. Mampu meningkatkan rasio power-to-weight dan mengurangi tekanan balik. Saat dipakai di mesin standarnya, knalpot ini memberikan tenaga 9 HP pada 6.150 RPM dan torsi 7,2 Nm di 5.150 RPM, disamping pengurangan bobot sebanyak 6.1 kilogram dibandingkan memakai knalpot bawaan M2. Pada Akrapovic ini, katalis OEM dipertahankan, sehingga tidak perlu memantulkan ECU dan lampu cek mesin tidak akan terpicu.


Workshop:
Velg, ban & lower reinforcement: Rimwerkz @rimwerkz
Exhaust system & suspension: Concept Motorsport @conceptmotorsport
Diamond coat: Car Salon Premier @car_salon_premier
Engine: Lunatic Perfomance @lunaticperformance

Data Mods:
Velg Advan GT 19x(9+10) inci, ban Advan Neova AD08R 245/35ZR19 & 265/35ZR19, lug nut Advan, spacer Macht and Schnell, suspensi KW, 3 strut brace CPM Chassis Tuning, front member brace CPM Chassis Tuning, rear member brace CPM Chassis Tuning, under brace CPM Tuning, full set muffler Akrapovic, tip knitting serat karbon quad matte Akrapovic, diffuser, KW HAS sleeve kit.