25 November 2018 jadi tonggak bersejarah buat para master cat. Mereka berkumpul di Monolog, Plaza Senayan, pagi-pagi sekali. Hari itu hari minggu, waktunya buat keluarga, tapi mereka asyik-asyik pergi jumpa dan adrakadabra…, terbentuklah Asosiasi Bengkel Cat (ABC) Indonesia.

Muka-muka mereka sangat familiar. Peter Jacob dari Jacobson? Wah rupanya dia datang! Dengan senyum khasnya, lirikan mata mautnya, dan tentunya celana pendekan. Siapa yang tak kenal artis serba bisa ini? Di meja panjang malah sudah duduk, Edwin Adjisatriyo (Autospot). Para aktor modifikasi mobil di era 2000-an tahu banget achievementnya. Ia trend setter warna cat selain juga dikenal sebagai desainer sekaligus aplikator untuk car carbonized dan body kit. Di sebelahnya, ikut hadir Iman Afif Kusumo. Pemilik Gear Head Monkey, sekaligus pemegang lisensi Mooneyes Indonesia, dan juga artis televisi di Garage Life, Net TV.

Acara ini dimoderatori oleh Daned Soedjito, owner bengkel cat mobil Naufal Creative Indonesia (NCI). Ia punya harapan tinggi, apalagi ia salah satu penggagas terbentuknya ABC. Tapi ia tak sendiri. Sebab ada Vino (Platinum Motorsport) dan Dimas Anantya (Auto 39). Sayang, Vino tak hadir, mungkin kelelahan mengikuti event sehari sebelumnya, The Elite. Namun Dimas datang dan langsung duduk di tengah, seolah ia tahu nasibnya pagi itu akan terpilih menjadi ketua ABC.

Dan benar…, 100% pebengkel cat tersebut sepakat dipimpin anak muda yang enerjik, luwes, inovatif dan punya jaringan kuat untuk memajukan ABC. Walaupun saat itu, Dimas 4 kali menolak, namun akhirnya tsunami voting tak bisa ditolak. Padahal 11 November, Dimas bilang begini ke DeepEnd via whatsapps, “Ke depannya nanti senior-senior yang menentukan.” Karma atau takdir, jadi satu.

“100% pebengkel cat tersebut sepakat dipimpin anak muda yang enerjik, luwes, inovatif dan punya jaringan kuat untuk memajukan ABC.”

Sebenarnya ini ide lama. “Tapi baru terealisasi,” cetus Daned. Kumpul perdana, langsung mutuskan ada ketua. Gerak cepat juga. Setelah ini akan disusun aturan main yang cukup jelas, serta sistem dan faedah bagi anggota. Feeling DeepEnd, ABC bisa kuat sepanjang mereka aktif dan kompak. DeepEnd hadir karena potensi 2 poin. Pertama, masing-masing anggota adalah dedengkot modifikasi mobil. Mereka menentukan tren cat, mereka mewujudkan mobil-mobil modifikasi, mereka ikut kontes dan pameran, serta mereka terlibat dalam playground modifikasi. Asosiasi sebaiknya terlibat untuk kastemer, untuk industri dan untuk bangsa.

Kedua, ABC akan punya bargaining power untuk membela industri modifikasi mobil. Bisa berkolaborasi, berpartner dan berkontribusi lebih jauh dengan seluruh stake holder industri ini. Misal, event organizer nanti akan bisa meminta ABC sebagai rekanan yang mengirimkan wakilnya untuk juri kontes. Bahkan secara luas, agensi dan APM bisa mengajak diskusi ABC tentang tren warna mobil. Atau mungkin saja ABC dan IATS (Indonesia Auto Trimmer Summit) akan berkolaborasi dalam banyak project.

“Membuat visi dan misi, susunan kepengurusan, legalitas dan kegiatan jangka pendek.”

Muka lama seperti Yugi (A Plus Auto Body Work), Andre Irawan (Garuda Motorsport), Sony (LA Custom), Didiet (Bandietoz Garage Kustom), Didith (Garage Auto Project), Najib Rachman (Rajawali Auto Garage), Ikbal (Anugerah) dan Dolite Ardanto (D_Engineering) pasti bisa diajak berkontribusi. Mereka ini juara kontes, inovator warna cat dan dikenal banyak orang. Tentu ruang asosiasi juga akan makin berdampak baik bagi bisnis bengkel anggota. “Semoga kualitas bengkel cat makin bagus dan lebih paham tren modifikasi mobil,” kata Andre Irawan. Ke depannya, “Membuat visi dan misi, susunan kepengurusan, legalitas dan kegiatan jangka pendek,” tegas Dimas. Soal keanggotaan, total telah ada 32 bengkel yang menjadi anggota ABC. Itu baru Jabodetabek, belum ke daerah lainnya. Let see the future, guys!


Contact:

Asosiasi Bengkel Cat @asosiasibengkelcat