Buat orang yang biasa tronjal-tronjol maha asyik, mobil ini ya bikin jadi laki banget, gagah mentereng dan menguasai jalanan. Tapi bagi yang mengerti mobil, Jeep Wrangler ini punya 1 keunggulan utama, yaitu tentang keandalannya yang telah terbukti.  Sedangkan buat penggilanya, Wrangler dianggap efisien untuk ukurannya, banyak pilihannya dan sudah sangat jelas profiling pemilik mobil dan komunitasnya.

“Amerika banget, maskulin. Tapi itu belum cukup!”

Nah, untuk yang lebih spesifik lagi, Wrangler JK itu asyik untuk dimodifikasi. Namun rasanya, belum kami survei alias masih pake feeling, mobil-mobil ini nampak di depan mata sudah pada dimodifikasi. Jarang lagi yang standar. Jadi ‘persaingannya’ cukup sengit. Tinggal dua opsi gayanya, casual dan offroad. Walaupun kedua gaya ini ujungnya juga sama, yaitu bisa dipakai merambah jalanan non aspal.

Coba cek pengakuan Teddy soal mobilnya yang dia anggap, “Amerika banget, maskulin. Tapi itu belum cukup!” Kekurangan Jeep JK dalam kondisi standar terutama di bagian kaki-kakinya yang kurang kuat dan nyaman untuk dipakai harian sekaligus off-road. Mobil agak limbung dan terkesan seperti naik perahu kena ombak.

“Pengendalian mobil jadi lebih mantap dan enak untuk di jalan raya ataupun di medan off-road.”

Setelah dimodifikasi, “Pengendalian mobil jadi lebih mantap dan enak untuk di jalan raya ataupun di medan off-road,” ucap Teddy yang punya target 2020 ikutan dalam event IOX (Indonesian Off-road eXpedition). Event ini paling berat untuk off-road, dimana di situ ajang pembuktian dari kekuatan mobil dan kerjasama team. Tentu masih ada waktu persiapannya. Mungkin coilver King akan kepasang, mesin akan sedikit disentuh, atau perangkat safety lainnya.

Publik hanya melihat warna olive green dan roda besarnya. Ban BF Goodrich itu dobel nguntungin, walaupun tapaknya kasar tapi jadinya secara visual malah mendongkrak level kegantengan, noisenya tidak berisik, sehingga masih enak dipakai harian. Velgnya pakai AEV Salta terinspirasi dari Rally Paris Dakkar, selain tentunya secara model penampakannya terlihat kekal.

Konsekuensi roda besar memang terasa pada handlingnya. Juga sugesti pemilik mobil.

Tidak seperti biasanya, yang ini agak hardcore. Gardan depan diganti agar lebih kuat pada saat off-road dan tidak melintir. “Karena gardan bawan Jeep JL kurang kuat untuk menahan bobot roda yang sudah besar. Khususnya untuk yang sudah ganti dengan ban ukuran 35 inci ke atas,” ungkap Teddy.

Di depan sudah ada winch Warn. Eh ternyata…, di belakang juga terpasang winch. Jarang rasanya yang mengaplikasi full set di muka dan di buritan. Siap-siap gang bang kayaknya, membantu dua korban yang kejebak lumpur atau tak bisa menanjak. Winch memang mumpuni untuk recovery pada saat mobil kejeblos.

Sedangkan DeepEnd sebenarnya lebih mencermati detail-detail yang dimodifikasi sendiri oleh Teddy. Coba amati lebih jeli dudukan winch belakang. Itu custom, dan bisa dipesan ke Teddy. Sudah tampil presisi, karena diukur simetris. Terus ada dudukan dongkrak yang warna merah berdiri di samping ban serep. Itu pun custom ala Teddy. Termasuk dudukan ban serepnya sendiri. Pokoknya, kontak aijinya dengan nama @teddy_rubicon, cukup order, nunggu dibikin, lantas kepasang rapi.

Namun yang paling asyik adalah dudukan tombol kelistrikan di bagian dalam pilar A kanan. Dekat driver agar mudah dijangkau. Tidak menghalangi situasi dan jarak pandang. Di situ terdapat tombol untuk mengaktifkan air locker ARB depan-belakang dan juga lampu-lampu LED. Yang nyempil di atas, rig Icom di dekat spion kabin, pun sama, juga dibuat custom.

Terakhir, DeepEnd mau bocorin ‘sedikit’ biayanya ya. Harga 55 juta perak untuk gardannya. Kalau sama as roda, total jadi 80 juta. Tie rod Synergy 8 juta, dan ball joint Synergy 5 juta. Sedangkan velgnya, satu set 30 juta. Bannya 10.5 juta, tinggal dikali 4 atau 5 dengan spare tyre. Di bawah, suspensi Synergy 50 juta saja, dan kawannya, shock absorber King mahalan dikit jadi 55 juta. Pusing kan kepala mbacanya?

Masih ada nih datanya! Air locker ARB depan belakang + kompressor 35 jt, lampu-lampu genit di hutan total sekitar 38 juta, bumper depan 20 jt dan bumper belakangnya lebih murah sedikiiiiiit yaitu 19 juta. Masak gaya offroad, gak kebeli winch?! Cek dulu saldo ATM. Winch Warn Zeon 10s Platinum harganya 25 juta. Bagian belakang, winch Warn 9.5XP seharga 24 juta.

Nah…, kalau punya 80 juta, udah tau kan (hanya) kebeli apa saja?

 

Front/Rear Drive Shaft J.E. Reel

HEAVY DUTY I

Drive shaft depan-belakang yang dipakai ternyata sudah memakai aftermarket dari. J.E. Reel. Tipenya 1350 Heavy Duty yang dirancang untuk model Jeep JK 2 pintu dengan transmisi otomatis. Menurut produsennya, sistem ini disinyalir lebih kuat dari style shaft yang versi 1310, dan bisa bergerak relatif dari sudut 26 derajat C.V. ke 32 derajat C.V. Manfaatnya, bisa mengangkat lebih tinggi dari 4,5 inci dan punya long arm lifts.

 

Front Axle & Housing TeraFlex

HEAVY DUTY II

Telisik bagian bawah mesin. Ada batang besar berbonggol persis di tengah, diantara dua ban. Stempelnya TeraFlex merah. Tipenya Tera44. Kemampuannya mempertahankan poros, loker, bantalan dan gir gandar asli. Untuk meningkatkan kekuatan, TeraFlex telah sepenuhnya mendesain ulang bagian tengah dan bagian dalam C, dengan menambahkan tabung berdiameter terbesar di industri. Komponen ini 100% direkayasa, dirancang dan dibuat di AS.

 

Rear Axle Shaft Nitro Gear

HEAVY DUTY III

Heavy duty ketiga diusung oleh Nitro, pada rear axle shaft. Materialnya dari chrome-moly dengan faedah peningkatan kekuatan 40-50% dari bahan standar. Makanya berani kasih garansi selama 5 tahun. Isinya terdiri dari 32 spline rear, axle shafts axle studs, ABS tone rings, retainer plates dan axle bearings/seals. 

 


Workshop:

Rebel @teddy_rubicon


Data Mods:

Lift kit Synergy Manufacturing 3.5 inch, adjustable arm Synergy Manufacturing, front bumper Smittybilt Stinger, front winch Warn Zeon 10 S Platinum, rear bumper AEV, rear Winch Warn 9.5 Xp, headlamp JW Speaker, LED bar Rigid Industries Radiance, LED spotlight Rigid Industries, stop lamp JW Speaker, velg AEV Salta 17×8.5 inci, ban BF Goodrich M/T KM2 37×12.5×17 inci, muffler system Borla, brake system Dynatrac Progrip, as roda depan heavy duty RCV Performance, as roda belakang heavy duty Nitro Gear, front/rear drive shaft JE Reel, front axle & housing TeraFlex, front speed bump Fox, radio rig Icom, air locker ARB + compressor