Berjumpa mobil ini teringat Usain Bolt. Sprinter pemegang rekor dunia 100 meter, 200 meter dan 4×100 meter estafet, mencakup 3 Olimpiade berturut-turut. Yang sangat diingat adalah 9,69 dengan 9,58 detik pada 2009. Selain cepat, ia identik dengan yellow jersey. Bagian warna dari bendera negaranya, Jamaika.

Cepat dan penuh nutrisi.

Begitu pula Carrera GT3 ini.

Ini adalah Porsche 911 yang didesain khusus untuk melibas trek. Berbekal lightweight program, suspensi yang didesain khusus, centerlock wheels dengan rem ceramic dan mesinnya yang kemampuannya seperti tak pernah kekurangan power and torque.

Mesinnya injeksi langsung baru 3,8 liter flat six yang menghasilkan 468 bhp pada 8.250 rpm dan putaran keluar pada 9.000 rpm. Natural aspiration, bukan forced induction. Performanya seperti kover album ke-6 Pantera, Vulgar Display of Power. Pada kover ‘one of the defining albums of the groove-metal genre’ ini, seperti diilustrasikan fotografer Brad Guice, tinjunya demikian cepat. GT3 ini hanya 3.5 detik untuk mencapai 100 km/jam. Kecepatan tertinggi hanya sedikit di bawah angka prestisius 200, di 196 mph, alias 315 km per jam. End game lah pokoknya.

DeepEnd mampir dan merasakan 911 GT3 ini. Tentu bukan di Autobahn, atau trek resmi. Jika monster penggerak roda belakang ini disematkan ke jalan, hidupmu di tangan kamu sendiri. Kaki ingin menekan pedal, akal sehat berupaya menahan, tangan pun berkeringat. Ini bukan sembarang mobil. Walaupun ada rem depan 410 milimeter dan rem belakang 390 milimeter dengan material keramik karbon. Tetap saja jantung berdegup seperti piston motor 2 tak, tak beraturan.

“Pun jika kamu yakin, berdoalah lebih dulu. Atau biarkanlah pemiliknya yang memperkosa kemampuannya.”

Valuenya bisa kebeli 14 Pajero Sport. Jadi, amati situasi jalannya, sebelum dan saat menyetir. Pun jika kamu yakin, berdoalah lebih dulu. Atau biarkanlah pemiliknya yang memperkosa kemampuannya. Mari kita nikmati apa modifikasinya.

Goalnya lebih ke arah performance. Ownernya, Freggy Effendy, minta agar didesain khusus velg yang menyerupai LMR dari BBS. Mesh memang identik dengan kecepatan. Struktur akar itu berguna menyerap tekanan tinggi dan menyebarkannya secara merata. Permintaan selanjutnya adalah lebar yang dahsyat, mengacu pada badass shape. Dua hal tadi merupakan konsep bespoke fitment. Velg dibuat berdasarkan kemauan pemesan. Sangat personal.

Throwback ke Desember 2018. “Gua waktu itu di USA. Langsung rework velg ini di factory AL13 untuk special design,” ungkap Ryan Melano, dari workhsop Antelope Ban. Basis BBS LMR dengan 7 U spokes yang melintang dari centerlock sampe ke tepian.

“By the way, selain kuat, velg ini very light weight. Cuma 8.8 kg di velg depan dan 10 kg pada sebuah velg belakang.”

Velg ini konstruksinya tentu 3-piece, dengan model step lip dan convex center. Jika diperhatikan lebih jeli, terdapat titanium exposed hardware. Masih forging T6-6061 yang sangat kuat, dengan brushed double dark tinted finish pada bagian center dan high mirror polished dengan clear outer di bingkainya.

By the way, selain kuat, velg ini very light weight. Cuma 8.8 kg di velg depan dan 10 kg pada sebuah velg belakang. Ukuran? Cukup 20×9.5 dan 20×13 inci saja. Sedap kan besarnya. Absolutely not a fake wheel.

Konsep ban selebar mungkin memanfaatkan sisi ruang fender dengan pemakaian ban semaksimal mungkin. Michelin Pilot Sport Cup 2 255/35ZR20 dan 325/30ZR20. Kelebihan ban ini ada pada pattern yang dikhususkan untuk trek. Punya daya cengkeram yang luar biasa untuk trek kering.

Suspensi aslinya sudah lebih dari cukup, karena disetarakan dengan coilover dan pemakaian Eibach OEM untuk GT3. Why so sure? Per ini merupakan special project kolaborasi antara Eibach, Bilstein dan Porsche di Nurburgring.

Porsche 911

DIPROTES PEUGEOT

Tahun 1963, Porsche melempar kejutan akan mengganti Porsche 356 dengan 901. Dipaparkan di Internationale Automobil-Ausstellung, kini dikenal sebagai Frankfurt Motor Show. Setelah setahun, 82 mobil dibuat, dan akhirnya dipamerkan di Paris Auto Salon 1964.

Di tempat itu pula, Peugeot meradang. Protes agar seri tersebut diganti. Oleh sebab, kode 0 di tengah 3 digit angka merupakan trade mark Peugeot. Porsche nurut. Toh insiden ini terjadi di kandangnya mobil Perancis itu. Simpel solusinya, kode 0 diganti dengan 1. Menjadi 911. Sementara 82 unit 901 yang sudah dibuat digunakan untuk pengujian dan pameran, dan Porsche tidak menjual kepada pelanggan pribadi. Tapi tentunya, 82 unit itulah yang menjadi incaran kolektor.

 


Workshop:

Antelope Ban @antelopeban


Data Modz:

Wheels AL13 DSLM 20×9.5 & 20×13 inches, tyre Michelin Pilot Sport Cup 2 255/35ZR20 & 325/30ZR20, exhaust IPE