Bulan ini bulannya DeepEnd ngetes mobil motor non bakar. Mitsubishi Outlander PHEV punya sistem Plug-in Hybrid EV yang mengacu eco-efficient. DeepEnd mencobanya di Bali, pulau yang indah dan punya kontur jalanan beragam, sehingga bisa asyik membawa Outlander PHEV ini.

Jangan salah, masih ada mesin biasanya. Motor listrik dan mesin bekerja berdampingan untuk menghasilkan performa optimal. Fokusnya ada di motor listrik, mulai dari starter, berjalan, akselerasi, hingga regeneratif alias mengerem. Mesin motor bakar berjaga jika motor listrik tidak mengalami kondisi optimal, seperti halnya pada saat jalanan menanjak, mesin motor bakar bersiap untuk membantu.

So far selama perjalanan, motor listrik tidak ada kendala. Apalai semua kinerja dan performa motor listrik terpantau pada layar informasi IInformative Power Meter) yang berada di tengah dasbor. Evolusi PHEV ini melalui reengineered S-AWC Technology dengan mengupgrade Twin Motor yang ternyata mampu menghasilkan tenaga 4WD yang tangguh di segala medan.

Jadi bagi yang kerap menemui kemacetan, pastinya pusing dengan noise dari luar mobil. Cocok untuk membeli mobil Outlander PHEV. Hening santa minim suara, kabin un senyap karena sistem kekedepannya juga berkualitas tinggi.

Walhasil, mesin responsif dan kabin senyap membuat DeepEnd surprise. Ini pengalaman nyetir yang canggih. Norak deh DeepEnd jadinya.

Tambah seru buat DeepEnd, sebab Outlander PHEV ini punya deretan kecanggihan lainnya. Bisa memakai ponsel sendiri untuk mengatur pengisian daya dari jarak jauh, pengisian listrik saat malam hari, memonitor pengisian, dan sejumlah hal yang bisa dipantau tanpa perlu dekat-dekat mobilnya.

Terdapat setingan khusus Electric Power Only, dimana mode motor menggerakkan Outlander PHEV dengan tenaga listrik dari baterai. Berarti enggak pakai bahan bakar sama sekali, dan tidak ada emisi CO2. Di posisi ini, kabin menjadi senyap, pembuangan lebih bersih dan kecepatan bisa mentok di 135 km/jam. Betapa indahnya hidup ini, jika kita bisa mempunya mobil yang meminimalisir polusi bumi.

Plan B-nya, pencet model Series Hybrid Mode dimana muncul kombinasi Electric Power + Engine Assistance. Mode dimana motor akan menggerakkan Outlander PHEV dengan listrik yang dihasilkan mesin. Listrik akan dihasilkan oleh mesin jika baterai lemah. Manfaat lain, akan menambah tenaga saat butuh dibejek.

Belum berhenti sampai di situ. Ada lagi Parallel Hybrid Mode yang fokus pada duet Engine Power + Motor Assistance. Kalau ini, mesin menggerakkan mobil saat melaju pada kecepatan tinggi, dengan dibantu motor listrik ketika dibutuhkan tenaga tambahan.

Sehingga kuncinya naik mobil masa depan adalah kemampuan kita memahami semua teknologi di dalam. Makin canggih, fiturnya makin banyak. Jangan hanya isi bensin, pake AC, setel musik. It so last decade!

Di Outlander PHEV masih juga ada sistem pengamanan layaknya ponsel. Jika baterai sudah tiris, kita biasanya menyalakan low power mode. Di mobil ini, gunakan tombol Save untuk mempertahankan daya baterai, dan tekan tombol Charge untuk mengisi ulang daya saat mobil bergerak.

Yang jelas, apa yang disebut dengan Energy Management membuat pemilik mobil tak usah khawatir akan kemampuan dapur pacunya. Ini sebuah terobosan luar biasa. Yang akan mengubaha gaya berkendara kita. Prinsipnya, sebelum menggunakan mobil, kita akan merencanakannya lebih dulu. Tidak sulit, toh kita terbiasa dengan mengelola kemampuan ponsel kita. Sangat mirip!

Bisa isi ulang baterai dengan nyaman di rumah. Kalau mau lebih cepat, pakai quick charge. Buka lantai bagasi, ambil charging cable. Semudah itu.