Accord ini bongsor.
Bengkak.
Panjangnya nyaris 5 meter.
Menjadikannya Accord terpanjang (full size) yang pernah dibuat selama 10 generasi. Tidak banyak yang memilikinya di sini, sehingga tak komunal seperti Camry.

Eksterior sangat elegan dengan desain membulat. Interior yang sangat lapang dan nyaman. Honda Prospect Motor dulu merilis taglinenya dengan “Bigger, Better, Bolder”.

Punya mesin K24Z3 yang responsif 2.4 L, 4 silinder i-VTEC dengan tenaga maksimal 178 hp pada putaran 6.500 rpm, dan juga torsi puncaknya 222 Nm pada putaran 4.300 rpm. BBM-nya sendiri dengan perbandingan 1:8-9.3 km.

Secara fitur menonjol seperti paddle shift, cruise control, multifunction button in steer, jok elektrik, ABS, EBD, 4 SRS airbag, AC dual zone dan tirai belakang otomatis. Walaupun secara umum, fitur teknologi yang digunakan memang tidak sebanyak mobil lain di kelasnya.

Ernest Arnold paham apa yang harus dilakukan pada mobilnya ini.
Velg maunya gigantic!
Big sedan Jepang dipasangi velg besar dan celong, serta bibirnya nongol keluar melebihi bannya.

Definisi seksi ya begitu itu bagi Ernest.
Kelahiran 29 Mei ini senang sekali bila ada yang berkomentar, “Gila ini mobil montok banget!!!”, atau “Bisa jalan apa enggak ya tu mobil?”, or “Gak pakai air sus toh…”

Secara spec, velg Work ini bukan kaleng-kaleng. 20×9.5 inci di depan, dan 20×11 di belakang. Offset depan di +5 dengan kecelongan 11 cm. Sementara offset velg belakang adalah +10 dengan kecelongan 12.5 cm.

Tipe Lanvec LD1 yang dipilih ini modelnya ngeblok.
Padat! Sangat elegan dan mendukung konsep modifikasinya. Punya finishing silver polish pada facenya. Mengandalkan pantulan efek pelangi yang menguatkan konsep bangun mobilnya. Modelnya, baru ini pertama keluar di Tanah Air.

Bannya menggunakan Yokohama Advan Sport V105 untuk menguatkan aura Japanese VIP Style. “Ban ini disinyalir memiliki kesempurnaan handling dan grip di jalan basah dan kering, serta bentuk kembangannya yang sangat baik dlm mereduksi outdoor noise,” cetus professional banker di salah satu bank swasta Indonesia.

Tapi itu masih di atas kertas.
Butuh perjuangan. Sulit. Seperti kita keluar dari club dini hari.
Ban dibikin narik, dan bibir velg nongol sedikit keluar fender.
Dimulai dengan roll fender depan-belakang.

Lantas memasangkan front upper camber kit di depan dengan sudut kemiringan -3.58 derajat. Penyesuaian camber ini dipercayakan pada Hardrace. Alat ini mampu mengurangi keausan ban dan menambah ban tahan lama. Bushingnya berkualitas bagus, bisa memberikan stabilitas canggih dan kemudi respons yang akurat, terutama saat mengemudi dan menikung dengan kecepatan tinggi.

Suspensi menggunakan coilover ST Suspension XA. Gunanya dalam pengaturan tinggi rendah dan tingkat kekerasan bantingan yang pas agar tidak gesrot ke fender dan bisa belok patah.

Ya, hanya itu kok.
Ternyata teknisnya yang perlu kalkulasi matang. Mikirnya butuh kreativitas.

Setingan segini, masih asyik dan nyaman dipakai harian. Mejeng juga wadidaw.

Setelah dilakukan modifikasi ini, “Rasa berkendara masih relatif nyaman, empuk berkat coilover dan bannya. Juga aman dibawa tanpa bunyi gesrot ataupun fender beradu ban. Serta masih dapat untuk belok patah dengan radius putar setir max,” aku pemilik postur 177 cm dan berat 85 kg ini.

DeepEnd bocoran ya harganya.
Velg di 52 juta, ban 14 juta, coilover 24 juta dan camber kit 4 juta.
Harga bukan masalah buat Ernest, ketika mimpi bisa dicapai.