Medio 2000 banyak Toyota Wish tampil di kontes modifikasi. CBU, dari IU, dan bukan ATPM (sekarang: APM). Jumlahnya terbatas, sehingga saat itu yang memakai Wish dianggap orang-orang yang mengerti otomotif. Sunroof jadi ciri khasnya. Panel dashboard juga sudah terhitung canggih dengan beberapa tombol digital dan aksen ciri khas mobil CBU.

Kini, 15 tahun kemudian, DeepEnd menemukannya di Semarang.
Sudah full dressed-up.
Toyota Wish merah ini full option pre face lift dengan basis ZNE10.
Aditya Sanny, sang pemilik, sudah berkeluarga dan punya mobilitas pekerjaan.

Kebetulan ia fanatik Toyota, dan mencari sedikit tantangan untuk modifikasi bertema daily use. Jatuhlah pilihan kepada MPV CBU yang body linenya timeless di jajaran mobil era sekarang ini. Kebetulan dapet warna Toyota Super Red yang terhitung jarang populasinya. Jangan berpikir macam-macam, itu warna asli.

Daily use JDM ini terhitung lumayan sulit mencari parts dan aksesorinya di sini. Populasi mobil langka membuat Aditya harus hunting sampai ke negeri seberang, bahkan hingga ke Jepang. Dari sekian banyak, akhirnya harus dipilih dengan tepat mana sesuai kebutuhan. Aditya terbantu dengan komunitas dan para runner yang masih sering mengimport barang-barang aksesori. Jika mau bersabar, pasti bisa mendapatkan barang yang di inginkan.

Kunciannya ada di velg TRD T3. Ini koleksinya sejak lawas. Dipegang betul. Bagi Aditya, spokenya enggak bikin bosan. Warna tersebut dipilih karena kesannya kalem. Walau begitu, bronze punya banyak makna apabila terpasang di mobil sesuai dengan konsep yang diambil. “Saya masih pengen lihat mobil harian yang kalem dan eye catching,” ucap kelahiran 4 November ini.

Velg dengan spek ini juga terhitung rare karena ber-PCD 5×100 ring 17 sesuai dengan PCD asli Toyota Wish. Tak butuh perubahan berarti dalam pemasangan. Sifatnya plug and play. Sedangkan lebar 7.5 inci dan offset 30 mm cukup untuk menuhin ruang fender dengan beberapa fitment adjustment. Mudah saja, semua bengkel kaki-kaki juga bisa soal ini.

TRD T3 diduetkan dengan ban 215/45/17, dipilih karena kebutuhan fitment sangat mencukupi untuk daily use. Ban Falken Ziex ini cukup menuhin di ruang fender meskipun masih ada gap sedikit. Harapannya untuk “travel” dari shockbreaker ketika muatan penuh. Yang terpenting dari segi kenyamanan masih cukup, tampilan juga maksimal. Hanya per saja yang berubah, dipercayakan pada per TRD. Dari segi low clearance dan bantingan sangat mencukupi dengan kebutuhan. Pemasangannya pun tidak ada rubahan sama sekali, langsung ngeplak.

Yang nampak terlihat nyata ya bagian cat dan roda itu.
Padahal sebenarnya agak banyak detail lain yang diaplikasi.
Coba lihat stop lampnya. Produk dari Ichikoh dengan penampilan clear/bening atau yang biasa juga disebut albino. Persis di bawahnya, terdapat muffler dari TRD yang agak responsif dibawa kalau lagi pengen ngebut.

Sementara di kabin ada beberapa perubahan di kompartemen dashboard. Panel AC diganti dengan versi NFL (New Face Lift) dengan aksen karbon OEM lengkap dengan panel door trim supaya aksen karbon seragam.

Speedometer juga diganti dengan model semi digital dari versi Toyota Wish 2.0 supaya visual dalam berkendara lebih nyaman dan jelas. Headunit sudha berubah wujdu dengan double din full display Nakamichi Bluetooth keluaran Jepang supaya match dengan tema JDM.

Secara umum, untuk menemukan titik nyaman yang diinginkan, butuh riset dan konsultasi ke beberapa expert. Sampai pada akhirnya spesifikasi terakhir inilah yang menjawab semua keinginan dan kebutuhan. Sensasinya masih terasa nyaman ketika jalan sendiri maupun dengan keluarga. Nilai modifikasi masih tetap ada tanpa mengorbankan apapun dari mobilnya. “Disitulah letak kepuasan sesungguhnya,” tegas pentolan automotive organizer Hypejunction ini.


Data Mods:
Ichikoh stop lamp for Toyota Wish Albino, Toyota Wish NFL digital climate panel, Toyota Wish NFL doortrim panel, Toyota Wish 2.0 cluster, K&N replacement air filter, TRD muffler for Toyota Wish, TRD wheels T3 17×7.5 inches, Falken tyres Ziex 215/45R17, TRD lowering spring, Nakamichi NA2750 sound button