Dari Palembang, datang ke Bogor.
Di Palembang, kontak Jogja, lantas telpon Bogor.
Alurnya seperti itu.
Hanya ingin diliput DeepEnd.

Di Jogja, Ryan bicara dengan Raindy Igas dari Rain Auto Parts soal velg apa yang cocok. Setelah deal, Raindy menyarankan pasang di YM Autowheel. Di YM, sudah tak begitu jauh dari DeepEnd.

Tapi Ryan pasang syarat.
Pertama, velg mesti 18 inci.
Kedua, air sus bisa damn low.
Ketiga, foto di tempat ikonik Bogor.

Mari kita bahas. Velg yang terpasang itu mengejutkan. Aslik. Sebab jika masih di bawah, mungkin kelihatan biasa saja. Lah saat naik, malah menyatu dengan bodi FT86 ini.

SSR Professor SP5 menggabungkan 3 bagian yang ringan dengan kombinasi tampilan balapan. Unik dan support untuk performa tinggi. Velg bagian dalam diberi perlakuan panas untuk mendapatkan kekuatan, menggunakan proses HTM (Heat Treatment Manufacture) yang memungkinkan penggunaan bahan yang lebih tipis untuk menghemat berat.

Memiliki 10 spoke yang sama. Desain muka ini dirancang untuk dipasok ke tim Super GT. Dan DeepEnder perlu tahu, di kelas diameter 18 inci, dibuat oleh SSR dengan lebar maksimal 13 inci. Sementara FT86 milik Ryan ini berdimensi 18x(9.5+10) inci.

Namun velg ini ber-PCD 5×114.3, sementara FT86 aslinya 5×100. Terjadi perubahan pada teromol demi aplikasi ini. Tapi tanpa perubahan di bodi. Setelah menggunakan ban Accelera Phi 205/40 dan 215/35, velg seharga 30 juta rupiah ini bahkan tak keluar dari fender.

Lanjut pada syarat kedua yaitu air sus. Slammed lebih tepatnya.
Oleh Ivan Ardi, bos YM Autowheel, Air Lift dipakai dengan metode bolt on coil on bags. Supaya enggak pusing, ditambahkan sistem manajemen Air Lift 3H. Apalagi ViAir dipasang ganda, agar kompresor bekerja lebih cepat. Hanya memang Ryan, mahasiswa Universitas Sriwijaya, tetap perlu menghapal preset mode yang ditetapkan. Plus manual mode jika bertemu kondisi jalan berada hal-hal di luar dugaan.

Pada saat perjalanan menuju lokasi potret, DeepEnd ikut di dalam FT86 ini keliling Bogor. “Sesudah pakai air sus, bantingannya lebih enak dari biasanya. Cara simpel buat diajak jalan dan gaul,” ujar pehobi basket. Slammed nyata enak dilihat dan dipandang.

Ryan yang bernama lengkap Muhammad Fansyuri ini kemudian DeepEnd ajak ke kampus SB IPB di kawasan Gunung Gede. Merupakan bagian dari bangunan bersejarah kampus IPB setelah melepaskan diri dari UI. Pohon-pohon besar dan bangunannya masih warisan Belanda. Agar Ryan selalu ingat dengan kota hujan ini.
Jangan lupa kirim empek-empek ke sini!


Workshop:
Wheels: Rain Auto Parts @rainautoparts
Air sus & undercarriage: YM Autowheels @ymautowheels
Body touch: New Emerald @bengkelnewemerald

Data Mods:
Air Lift suspension, ViAir Lift air management 3H, ViAir double compressor, SSR wheels Professor SP5 18x(9.5+10) inches, Accelera tyres Phi 205/40ZR18 & 215/35ZR18, Vox subwoofer Altitude 12 inches, Vox speaker Altitude, Vox power Altitude 4 channel