Diesel sudah menjadi kultur modifikasi Indonesia sejak lama. Namun peminatnya semakin tinggi dalam 3-5 tahun terakhir. Tidak hanya urusan performa, tapi pemain mesin diesel seakan-akan memiliki ciri khasnya sendiri.

Ciri khasnya ada beberapa, mulai dari mobilnya yang didominasi ladder frame seperti Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, atau mungkin Isuzu D-Max.

Begitupun dengan modifikasinya:

Semakin mengepul knalpotnya, maka semakin dihormati
Semakin gambot bannya, maka semakin disegani.
Semakin kompleks permainan lampunya, maka makin keren.
Stiker Thailook sebagai booster identitas dari mobil.
Tentunya selain asap tebal, torsi besar, dan lampu yang terang, serta musik jedag-jedug juga jadi kenikmatan tersendiri bagi pemain mesin diesel.

Mobil diesel yang digunakan mungkin terkesan biasa saja, anggap sebuah Kijang Innova. Namun dedikasi para antusiasnya lah yang membuat sebuah mobil yang biasa saja menjadi luar biasa, bahkan sampai dunia sekitar mobil tersebut.

2 September 2023 menjadi tonggak baru bagi pecinta mesin diesel. Kali ini, ajang Diesel War 2 diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, tepatnya di De Tjolomadoe, sebuah bekas pabrik gula yang kini dijadikan museum maupun lapangan multifungsi.

Secara birokratis, ada 308 mobil yang terdaftar. Kebanyakan merupakan Kijang Innova, Toyota Hilux, Fortuner, dan Pajero Sport. Namun ada juga beberapa mobil lain seperti Nissan Navara, Isuzu Dmax, Jeep Wrangler, hingga BMW 320D.

Namun peminatnya? Lebih dari itu, sampai pendaftaran harus dibatasi. Mereka pun turut hadir namun dengan sangat terpaksa terparkir di luar venue.
Menempuh perjalanan ratusan bahkan ribuan kilometer pun bukan jadi halangan bagi peserta, Solo, Semarang, Jepara, Surabaya, Jakarta, Tangerang, sampai Medan dan Riau pun tidak absen.


Acara ini bukanlah kontes, sebuah ajang meet up bagi pecinta diesel Indonesia. Tetapi ada momen untuk mereka sedikit memamerkan mobil mereka.

1.Exhaust Power Battle

Disini seluruh peserta line up dan disiapkan sebuah beban dan rel. Objektifnya adalah mendorong beban pada rel tersebut. Semakin jauh jaraknya dan semakin kencang pergerakannya, maka semakin baik.

2.Burnout Battle

Yang mengikuti ajang ini akan head to head dengan peserta lain. Semakin lancar burnout dan semakin tebal asapnya, maka menjadi nilai tambah.

3.Lighting Battle

Lighting battle ini dibawakan oleh Pro7 sebagai pionir lampu tembak proyektor di Indonesia. Semakin akurat tembakan lampu mobil peserta, maka semakin sempurna pula nilainya.

4.Heaven Line

Rasanya kurang afdol kalau cuma foto di lapangan parkir, di parkiran manapun bisa dilakukan. Disini peserta diajak untuk mengelilingi komplek De Tjolomadoe supaya angle fotonya beragam dan tercapture juga arsitektur De Tjolomadoe yang historis.

5.Talk Show

Tidak hanya menghibur, namun juga harus edukatif. Disini Diesel War kedatangan tamu spesial yakni Wahyu Lamban dari Lamban Garage. Pembahasannya menarik, hingga tips bagaimana memodifikasi mobil tanpa merusak aspek kenyamanan,

6.Appreciation Night

Terakhir adalah malam apresiasi atau appreciation night. Perlu diingat kalau ini bukanlah inti utama Diesel War. Appreciation Night diberikan kepada mereka yang paling menonjol dengan kualitas terbaik dan detail terbaik.

Tetapi sesi itu hanya jadi rundown. Karena sampai diluar sesi pun, pecinta diesel masih bisa aktivitas bebas dengan mobilnya. Bila area kosong dan ingin burn out? Silahkan! Mau mengepulkan asap hitam? Gas!

Diesel War 2023 bisa dibilang hari paling padat dan pekat bagi kota Solo untuk tahun 2023. Dibanjiri mobil diesel yang semuanya pol, mobil yang awalnya biasa saja menjadi luar biasa.
Namun yang hebat bukan hanya mobilnya, tetapi solidaritas dari para antusiasnya hingga pelaku industri yang mendorong serta memenuhi keinginan para pecinta diesel.
Pokoknya antusiasme ini tidak boleh surut, harus selalu pol-polan, bahkan ketika unit mesin diesel semakin menipis.
Jagalah warisan tersebut agar abadi.