Generasi ketiga MX-5 yang berkode NC. Walaupun sudah ada predecesors gen 1 dan 2, MX-5 NC ternyata perlu tes pasar. Pasalnya dimunculkan dulu melalui Mazda Ibuki di Tokyo Motor Show 2003 dan Chicago Auto Show 2004. Biasa lah, butuh respons dan feedback.

Pada 2005, baru kemudian benar-benar MX-5 NC diproduksi. Bahkan hingga 2015. Satu dekade lamanya dipercaya berkelana. Dan kerap memenangkan banyak penghargaan.


Generasi ini mempopulerkan apa yang disebut dengan Power Retractable Hard Top (PRHT). Sebuah sistem mekanisme lipat yang tidak mengorbankan ruang bagasi. Hard topnya itu dapat ditarik, dengan atapnya yang dapat dilipat dan dibuka dalam 12 detik.

Boleh dibilang, MX-5 merupakan barang langka. Bukan karena diproduksinya terbatas. Melainkan kemampuan bahkan keinginan Mazda Indonesia untuk menjadikan roadster itu barang laku, tidak sera merta mudah diwujudkan. Sebab bukan saja mengimpornya, tapi juga sulit mencari pembelinya. Banyak yang dengan kemampuan keuangannya, pindah mencari S2000 seken misalnya.

Tapi DeepEnd beruntung bisa bertemu Wahyu Abimanyu. Anak kalem yang otaknya cemerlang dalam gonta-ganti gaya modifikasi Miatanya. Terakhir ya si Root Beer ini. Apalagi DeepEnd sudah lama tak melihat style seperti ini lagi. Bikin penasaran.

Bukan tanpa angin tiada hujan ya. Dari awal beli, sudah diniatkan untuk dimodifikasi. Ngincer dan ngiler intinya. “Masih sedikit yang memodifikasi mobil ini di Indonesia dan peredarannya masih jarang,” ucap Wahyu yang langsung menemukan kesulitan modifikasinya khususnya pada bodi.

“Karena bentuk standarnya yang bulat, sehingga susah mencari bodi dan fitingan yang pas,” ungkap warga Bekasi ini. Akhirnya diputuskan, “Keluar jalur yaitu bermain sedikit ekstrem karena biasanya mobil ini dimodif stance.”

Yang unik at a glance adalah penampilan luar yang memang beda dari yang lain. Lebih agresif. “Mungkin hanya 1 di dunia yang body kit seperti saya, asli dari negeri ini! Menampilkan kesan imut dan agresif menjadi satu,” kata Wahyu yang masih kuliah ini..

Body kit sendiri terinspirasi oleh Mazda RX-7 IMSA GTO. Mazda ini berbasiskan RX-792P sebagai mobil balap yang dibuat untuk kategori GTP IMSA GT Championship. Keberadaannya cuma 2 tahun.


Proses pembuatannya memakan waktu 1,5 tahun. Dengan 3 kali merombak konsep. Alasannya bodi susah untuk dicari all around visual proper. Sehingga kudu cermat mengkombinasikan angle dan shapenya. Menggunakan fiberglass, “Semuanya dikerjakan di Bali Stay Stance Garage, dan dibawa ke Jakarta untuk dicat di RZR Garage.”

Sesuatu yang lain tentu terletak pada kelirnya. Cat menggunakan king brown root beer Xirallic gold dengan proses sekitar 3 bulanan. Dimana letak kesulitannya terdapat pada saat pengecatan harus selaras antara satu dengan yang lainnya karena sebagian ada yang didempul dan sebagian ada yang pelat asli bawaan mobil. Tujuannya agar tidak belang. Pengerjannya sendiri total meliputi 7 lapis pengecatan.

Wahyu bilang, “Miata ini saat standar yang top adalah handlingnya.” Tapi pada akhirnya memang masih ada karakter tersebut. Walaupun roda sudah besar, dan dibuat kandas bodinya. Feelnya sudah campur dengan feel air sus.

Di dalam kokpit, aslinya sudah terpasang Recaro. DeepEnd langsung nyemplak, ternyata memang nyaman. Atur-atur dikit, cari posisi pas, bisa ketemu setelannya.

Kalau ditutup atapnya, audio Bose menemani dengan kualitasnya. Pada kondisi ini, cukup senyap, A/C dingin dan wangi kabinnya terasa. Ngintip di belakang, bahkan bagasinya besar untuk sebuah roadster. Suspensinya empuk tidak terlalu bumpy dan eazy handling. Toh ini bukan yang circuit spec, tapi memang buat show dan city ride.


Workshop:
Body kit: Bali Stay Stance Garage @bss_garage
Color skin: RZR Garage @rzrgarage
Air sus: Art Custom Works @artcustomworks

Data Mods:
Custom body kit RX-7 IMSA GTO, Air Pride air sus + Air Lift management, custom trunk set up Watercooledind CC10 3-piece wheels 19x(11.5+12) inches, Accelera Phi 2 tyres 225/35ZR19 & 225/30ZR19, We Are Like Wise shift knob extended, suede steering wheel, full custom exhaust system