DeepEnder perlu tahu, Ferrari mengajak Alcoa untuk memproduksi sasis rangka ruang aluminium, 40% lebih kaku daripada F355 yang menggunakan baja. Walaupun lebih ‘kaku’ ini bisa efisien, lebih ringan 28%. Desainnya yang baru itu pun menyimpang dari tradisi sudut tajam dekade sebelumnya dan lampu flip-up. Sehingga mau dimodifikasi seperti apa bodinya?
Mesinnya V8. Gelegar itu tidak overrated. Disetel berbeda di setengah rev hingga akhir, oleh knalpot IPE. Suaranya garing. DeepEnd ikut numpang di jok kiri. Semburan noise itu bahkan kering tanpa drowning ke dalam kabin. Semua disalurkan melalui quad tips black chrome finished itu.
Kapasitasnya 3,6 liter. Diisi oleh crankshaft bidang datar dan batang penghubung titanium. Mesin menghasilkan tenaga 400 tenaga kuda. 40 katup V8 mencetak waktu 4.5 detik dari nol hingga 100 kpj. Tak perlu sebenarnya mendapatkan keadaan super cepat. 6-7 detik saja sudah bagus banget di kondisi jalanan Tanah Air. Ingat, ini super car yang melegenda, untuk apa diajak penuh resiko?
Sehingga mau dimodifikasi seperti apa mesinnya?
Pininfarina menjelaskan mesin F360 adalah sebuah mahakarya, “Jadi kami bertanya, mengapa kami harus menyembunyikan karya agung di dalam mobil?'”
Menikmati gemuruh V8 yang tertahan di belakang, terdengar seperti simfoni tentang perpindahan gigi. F360 juga merupakan Ferrari pertama dengan penutup mesin kaca bening. Namun DeepEnd tak merasakan ruang kabin menjadi ikutan panas, padahal dekat banget dengan ruang mesin. Ruang kaki punya keleluasaan. Nikon Z dan D800 ada di bawah lutut. Aman, karena karpet kaki begitu tebal dam lembut. Hanya jangan harap iPhone bisa dicharge di mobil ini.
Mr. FW beruntung bisa memiliki salah satu dari 8.800 Modena di dunia. Dinamai Modena, agar mengingatkan dengan kota tempat kelahiran Enzo Ferrari. Modena 360 mulai berproduksi pada tahun 1999 dan tetap berproduksi hingga 2005 ketika digantikan oleh F430.
Modena dikendarai Ryan Melano, tuner dari Antelope Ban. Sejak kuliah di USA, ia sudah biasa naik mobil jenis ini. Jemarinya terampil memainkan paddle shift, tipe Formula 1, di belakang setir. Mobil balap itu memiliki tombol di belakang setir yang ditekan untuk bergeser. Sedangkan ‘dayung’ Modena berada di kolom kemudi di belakang kemudi. Sementara tuas ‘R’ ada di konsol tengah, terpisah jauh atas alasan safety. Kecil bentuknya. Jika butuh ‘gigi mundur’, harus menarik tuas mini itu.
Sehingga mau dimodifikasi seperti apa kabinnya?
Jadi apa yang bisa dibuat seru pada Modena ini?
Mr. FW masih muda, enerjik, laki-laki, suka mobil. Pastinya pengen car dressed-up.
Satu-satunya cara, sentuh kaki-kakinya.
Suspensi yang melanjutkan tema aluminium nan ringan, diistirahatkan.
Dressed-up dimulai dengan mengurai bentuk bodi.
Ryan memulai presentasinya dengan, “Mobil ini ramping, enggak terlalu besar, sumbu as roda agak pendek. Bobot mobil pembagiannya 50:50. Sehingga keseimbangan, kestabilan dan power yang didapat dari mesin bisa tersalurkan sempurna.”
Ferrari adalah Ferrari, dengan heritage desain Pininfarina berbentuk gelembung-gelembung bulat. Modifikasi dengan cara apapun akan bagus. Mr. FW yakin sekali dengan argumentasi ini. Tapi seberapa bagus tergantung kolaborasi selera pemilik mobil dan kemampuan modifikator yang menerjemahkan dan mengesekusi ide tersebut.
Konsep mobil ini akhirnya mengandalkan fender standar dengan maksimum lebar.
F360 lebih kecil dari F430 dan F458.
Jadi bayangkan jika F360 memakai velg 20, tak bakal bisa kandas.
Alasannya ada.
Ada 5.
Simak jawaban Ryan.
Pertama, “20 tetap akan lebih tinggi dari 19 walaupun bannya 20 lebih tipis dari 19.”
Kedua, “Ban 20 itu kalau dipasang profil tipis akan terlihat ramping, tidak lebar dan badass dari belakang.”
Ketiga, “Selebar-lebarnya 20 dan selebar-lebarnya 19 dengan ban yang tepat (25/20 dan 30/19), tetap saja 19 terlihat lebih semok dan proporsional.”
Keempat, “Tingkat kesulitan 19 inci dengan profil 30 lebih susah karena posisi ban lebih dan lebar.”‘
Kelima, “Dengan air sus, 19 inci lebih merapat aspal.”
Now you know!
Keywordnya: “No radius, Tight and UPRIGHT.”
Pada waktu air out dan ride, jarak antara fender dan ban itu cuma 3 mm.
Tapi waktu posisi jalan dengan camber minimum tetap terlihat ceper dan enggak maksa.
Welldone, Mr FW and Ryan. Hats off to this masterpiece.
Velg Depan
BBS LM ini punya dimensi 19x(9.75+12.5) inci. Dapat bahan LM sudah multipece punya. Maka saat dikonfigurasi, ternyata speknya cuma 9.75 bukan 10 inci. Dengan bibir 2.5 inci. Dipasangkan ban Michelin 235/35. Saat itu, ban terlihat masih cukup nutup. Belum narik.
Mengapa tetap mempertahankan velg segitu di depan? Sebab fender depan kecil banget enggak kayak 430. Lebih pipih. Jadi resiko ngebentur tetap potensial. Dengan itu, setelah diseting dengan mode ride, mobil jalan tanpa ada rubbing.
Velg Belakang
Yang paling susah bikin velg belakang.
Kombinasi bibir luar 4.5 inci di lebar 12.5 ini dengan ban 295/30 cukup bikin kepala pusing. Karena posisi velg nongolnya 4 cm di luar bodi.
Solusi dicamber juga enggak mungkin, karena keterbatasan. Jika terlalu miring maka traksi dari ban di mobil penggerak roda belakang.Sliding terus.
Padahal goalnya agar tetap bisa dipakai di kecepatan atas 200 kpj tanpa ada hambatan. Kan percuma beli Pininfarina kalau cuma dipakai pelan?!
Tampilan Velg
BBS MOTORSPORT BY ANTELOPE
Velg langsung dirontokkan centernya. Kemudian dibikin stone finished dan diclear dengan satin finished. Kenapa warna ini? Ternyata ingin bikin sesuatu yang enggak pernah dibikin. Dan tidak dipakai di BBS. Tanpa hilangkan karakter BBS yang selalu berwarna silver atau hitam. Hal unik lainnya adalah center cap menggunakan lambang Ferrari. Kuda jingkrak, bukan tulisan BBS lagi. Namun…, kebanggaan memiliki BBS dipindahkan ke bibir velg yang sekarang sudah dibuat logo BBS Motorsport by Antelope.
Bukan stiker ya!
Air Suspension
STRUT PRAZIS ALUMINIUM 6061
Antelope Ban tetap mengandalkan Prazis pada Modena. Karena desain strut dengan dudukan aluminium 6061 yang ditahan double below bag mempunyai karakter rigid namun luwes, sehingga cocok di setiap mobil. Antelope Ban selaku authorized dealer Prazis sudah mencoba di beberapa merek mobil sport dan eksotik.Dikombinasikan dengan Air Lift 3H/3P untuk mengontrol dan meredam semua aspek di jalan raya. Sehingga mobil ini tetap stabil di kecepatan tinggi. Kompresor Viair ditempatkan di bagasi depan. Noisenya tak begitu kedengaran. Lumayan jauh. Bahkan masih tertutup suara mesin.
Workshop:
Antelope Ban @antelopeban
Data Mods:
BBS wheels LM 19x(9.75+12.5) inches, Michelin tyres PSS 235/35ZR19 & 295/30ZR19, Prazis struts, Prazis double below bag, Air Lift air management 3H/3P, Viair compressor, iPE perfomance exhaust tips