Mobil ini cuma keluar 33 unit di Indonesia.
Nama lengkapnya Audi A3 8p 2.0 Turbo FSI 2007. Varian sportback langka bermesin EA113 2.0T dengan transmisi DSG wet clutch.

Keunggulan mobil bersasis rigid ini, mesin bawaan lahirnya bisa mencetak 200 hp dan torsi 280 Nm @ 1.800-5.000 rpm. Catatan di rilis awal, bisa mencetak lebih dari 220 km/jam dan 7 detik untuk akselerasi 0-100 km/jam.

Konsep modifikasinya street racing. Sama sekali tidak ada kesulitan mencari parts, hanya perlu bersabar menunggu kedatangan pesanan impornya saja.

Pertama kali dilakukan adalah menggusur ban standar 225/45R17. Ban Michelin PS4 225/40ZR18 dan 235/40ZR18 menjadi komponen yang tepat. Ban yang masih berlaku seperti baru dalam keadaan apapun, dan jarang memiliki problem kehilangan daya cengkeram. Sedangkan velg OE 17×7.5 inci direlakan diganti dengan velg BBS LM 18x(8+9) inci dengan ET 40. Sebelumnya velg masih memakai Buddy club ring 17 dan lebar 8+8.5 inci.

Melihat dimensi dan tampang roda, jelas sudah bahwa Rendi Dwiandaru ingin bepergian dengan penuh energi. Karakter dan outpout mobil ingin ia maksimalkan. Tanpa perlu ragu. Untuk itu, suspensi depan yang spring strut dan helical spring di belakang, juga diistirahatkan. Produk asal USA, ST, dipercaya meningkatkan performa suspensi. Leway coilover ST tipe XA, level kenyamanan juga meningkat dengan sistem twintube dan lengkap dengan pillowball. Berbeda dengan monotube yang lebih keras dan kurang manusiawi untuk pemakaian daily. Coilover XA ini punya adjustment range hingga 85 mm.

Selebihnya, detail aksesori yang simpel, namun hanya mata yang jeli saja yang mungkin bisa segera mengenali perubahannya. Misalnya, body kit S3 yang tak terlalu ekstrem. Bawaan Audi S3 ini terbuat dari material plastik. Audi S3 juga masuk ke dalam kabin lewat setir dan paddle shift extension. Sedangkan jok? Ah, masih standar, sebab sudah semi bucket. Lebih dari cukup untuk ikut diganti.

Rendi, kelahiran 4 Februari, memfinalisasi modifikasinya dengan 2 hal mengganti cat bodinya dengan nargo grey di Wekastem dan remap mesin stage 1 di Alternative Automotive. Catatan akhir pada mesinnya menyentuh 240 hp dan torsi 350 Nm. Sudah pasti sangat terasa njambaknya saat akselerasi. “Jalan nanjak di tol Semarang arah Solo dengan sedikit menginjak pedal gas sudah jalan 200 km/jam,” aku Rendi. Nardo grey dan kecepatan? Cocok!


Workshop:
Repaint & exhaust: Wekastem @wekastem
Wheels, undercarriage & engine: Benzzico @alternative.automotive

Data Mods:
Custom down pipe, Remus muffler, carbon muffler tip, ECU remapped stage 1, K&N air filter, NGK iridium spark plug, Audi R8 ignition coil, PVC delete by Forge, Forge diverter valve (BOV), ST VA coilover, ST pillowball camberkit, Super Pro bushingw/ adjustable caster, BBS wheels LM 18x(8+9) inches, Michelin tyres Pilot Sport 225/40ZR18 & 223/40ZR18, Audi S3 body kit, Audi S3 roof spoiler, face lift rear stop lamp w/ LED, Retrofit head lamp projector w/ Osram LED, Huper Optic window tint, Pioneer head unit 315bt, Ground Zero power amplifier, Ground Zero proccessor, Ground Zero speaker, Ground Zero subwoofer