DeepEnd ingat betul pada awal 2017, saat bertemu chairman Osaka Auto Messe di Osaka, “Saya ingin melihat Datsun di Jakarta.” Dan 6 bulan kemudian, bertemulah ia dengan Datsun Go.
Sekelumit cerita itu begitu membekas. Mengapa ada seorang car enthusiast bisa menyukai Datsun? Padahal di sini terjadi yang dinamakan The Second Fall of Datsun. Setelah mati suri pada 1986, dan lanjut reinkarnasi di 2012 dengan mobil LCGC, lantas sang induk yakni Nissan, harus kembali menutup pabrik produksinya pada kuartal pertama tahun 2020 silam.
Padahal secara penamaan, tak lagi memakai nama Datson, dimana “son” berarti “loss”.
Namun yang DeepEnd jauh-jauh memburu cab truck ini merupakan hal sensasional. Proyek puluhan purnama ini akhirnya beres juga. DeepEnd ikut menyaksikan bagaimana Datsun 620 1.300 1974 ini rolling di jalanan.
Istilahnya Hakotora.
Hakotora (ハコトラ) berarti “box truck”, selain yang biasa kita dengar adalah Hakosuka yang merujuk pada “box Skyline”. Semangatnya adalah, “What would a Skyline GT-R look like in truck form?” Hakosuka sendiri merupakan nick name dari GT-R Skyline yang muncul di bumi pada 1969. Lantas ada Datsun Sunny yang punya panggilan Sanitora. Akhirnya kedua nama julukan tersebut disatukan menjadi Hakotora.
Semua berawal dari desk research, sesuatu yang sering dijumping oleh anak muda zaman sekarang. Mr. J berkonsultasi dengan Dicky Hendarto dari Drivetech Auto Garage, menemukan salah satu sumber full set body kit di Jepang buat project ini. Sejak itu, “Saya mulai hunting mobilnya,” ucap Mr. J. Saat itu tahun 2017, bersamaan musim semi retro JDM mulai membuncah kembali.
Tapi, tetap ada tapinya. Dicky tak mau setengah matang, “Dalam hal modifikasi, saya selalu all out, wanna be different, built qualitynya harus proper dan matching.” Mr. J setuju. Tanpa ba-bi-bu. Pokoknya gasss! “Sesuatu yang bisa kita tampilkan di dunia modifikasi Indonesia. Dan sekalian kita tunjukan ke dunia bahwa tuner Indonesia pun bisa berkarya seperti tuner dunia,” kata Mr. J.
Memang Indonesia Hakotora ini more than unique.
Resto-mod Japanese classic.
Extraordinary custom.
Saat hunting mobil, tak terlalu sulit. Populasi Datsun pick up ini masih mudah ditemukan di Indonesia. Namun atas nama restorasi, maka direbuild total. Mulai dari sasis yang benar-benar baru, mesin, suspensi, rem, body work, rust elimination dan pemasangan kit-kita dari Jepang.
Butuh waktu.
5 tahun.
Penuh kesabaran.
Serta trial error.
Apalagi ada pandemi.
Kendala terbesar adalah seting kaki-kaki, velg, suspensi, fender dan segenap printilan.
Error pertama terjadi pada velg. Awalnya memakai konfigurasi lebar 9 inci/ET -10 dan lebar 10/ET -15. Rupanya setelah terpasang, posisi depannya out 4 jari. Segera ditemukan masalahnya ada pada perbedaan spec sasis. Akhirnya dibeli lagi velg satu set 15 dengan lebar 8.5 rata dan ET +25 cm.
Sayangnya, “Stock hanya ada warna hitam. Jadi kita pakai 2 velg depan dan direpaint ke gunmetal,” aku Dicky yang akhirnya mengkombinasikan offset +25/-15.
Soal sasis, referensi yang dipakai di USA ternyata menggunakan sasis dari Datsun 510. Sementara mobil Mr. J ini adalah Datsun 620 1974 berbasis mesin 1.300 cc. Akhirnya sasis harus dibuat ulang, agar bisa bisa mengadopsi velg, suspensi, fender dan banyak parts lainnya.
Dari soalan sasis ini pula, DeepEnd membongkar error kedua yang kemudian dengan apik ditemukan solusinya, yaitu tidak matchnya kit-kit saat pemasangan.
Hingga akhirnya semua Hakotora berbekal full kit Japan bisa terpasang dengan rapi. Materialnya bodi seluruhnya dari fiberglass-reinforced polymer (FRP). Sejak dari kap mesin, fender kiri-kanan, headlamp yang melotot, grill, front bumper dengan bibir yang menjuntai, fender flare, dasbor baru yang lengkap dengan instrumen dan speedonya, plus konsol tengah.
Secara singkat, DeepEnd juga menemukan 5 poin sebagai daya tarik Datsun Hakotora ini.
Pertama, body kitnya original made in Japan. Perpaduan unik kental tampang GT-R.
Kedua, kombinasi velg dan ban beserta fendernya yang sangat agresif dan unik.
Ketiga, kombinasi antara bentuk pick up dengan body kit dan roda membuat gaya JDM retro yang kuat and appealing.
Keempat, mesin SR20 yang legendaris.
Kelima, perpaduan antara mobil retro dengan teknologi baru seperti big brake kit, adjustable suspension sehingga membuat spirit JDM retro penuh totalitas.
Dari hasilnya…, Mr. J lantas berucap, “Sangat puas dan bangga atas project ini. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada beberapa pihak yang setia membantu project Datsun ini mulai dari Drivetech Auto Garage, JAS Motor dan Antelope. Dari media, Koted dan DeepEnd yang selalu memberi semangat modifikasi Indonesia untuk bisa tetap eksis.”
Well said!
Workshop:
Concept, engine & all tuning parts: Drivetech Auto Garage @drivetechautogarage
Chassis, engine installment & body work: JAS Motor Indonesia @jasmotor.id
Wheel fitment finished: Antelope Ban @antelopeban
Data Mods:
SR20 engine, Hakotora Japan full kit, TE-37 V 15X(8.5+10) inches, Toyo R888 195/55R15 & 235/50R18, BC coilover, Recaro seat, Momo steering, Willwood BBK, audio system, custom chassis