Kita sama-sama tahu knalpot Akrapovic itu berapa harganya. Posisinya berada di rentang yang sama dengan harga velg forged 3-piece 20 inci. Begitu pula centerlock wheel. Jangan timbang-timbang isi ATM kalau ragu. Yang main centerlock bukan orang biasa. DeepEnd bisa bilang Mr. FW seperti itu. Beyond, brave and badass!
Velg centerlock adalah roda yang memiliki hanya satu baut di tengah velg. Bukan 5, apalagi 4.
Centerlock terdiri mempunyai sebuah “centerlock adaptor” yang ditempatkan di belakang velg, dan diikuti oleh mur pengunci yang ditempatkan di depan velg dan penutup pengaman.
Pemakai centerlock adalah mobil balap. Gunanya menghemat proses penggantian ban, seberapa cepat melepaskan roda dengan kunci tengah. Keuntungan dari segi waktu, mur pengunci tengah dapat dilepas pada hanya 15-20% dari waktu yang biasa dilakukan pada penggantian roda tradisional. Sehingga kecepatan penggantian ini bisa menjadi faktor penentu kemenangan dalam balapan.
Manfaat lain adalah memungkinkannya ruang yang lebih besar antara roda dan hub roda. Ruang lebih ini bisa digunakan menambah cakram dan kaliper rem berdimensi lebih besar.
Sehingga, di luar material forging dan konstruksi 3-piece, ada satu hal lagi yang ultimate di kalangan pehobi velg, ya centerlock ini. Modifikasi yang dilakukan cukup sulit, butuh presisi, dan tentunya…, kalkulasi yang tepat.
Di mobil pabrikan sendiri, hanya ada beberapa yang memakai centerlock. Contoh mobil memakai centerlock adalah Porsche Carrera GT, Porsche 918 Spyder, Koenigsegg Regera dan Lamborghini Aventador SV/SVJ.
Lantas, bagaimana dengan mobil ini? Lamborghini Aventador LP700.4 mempunyi 5 baut. Namun ia melihat potensi, terinspirasi Lamborghini Aventador SV. Ini yang disebut dengan mengintip celah. Anak modif perlu punya intuisi ini.
Ok, kita berterus terang dulu pada konsep modifikasinya. Nampak ingin bikin LP750.4 Aventador Super Veloce. Pertama yang harus dilakukan adalah mengubahnya menjadi centerlock, bukan body kit. Tanpa centerlock , SV tak akan eksis. Setelah velg, baru diikuti body kit dan repaint. Menyusul.
Langkah awal mendatangkan centerlock berikut as rodanya. “Ini bawaannya SV convertion series,” ucap Ryan Melano dari Antelope Ban. Bisa langsung masuk. Namun tingkat kesulitan jelas susah. Untuk mengencangkannya, butuh torsi 600 newton meter yang lebih tinggi daripada baut biasa.
Ada perbedaan as roda. SV punya lebih besar sedikit karena tentu ditugaskan untuk menahan beban lebih tinggi. Apalagi centerlock bautnya kan cuma 1. Sedangkan posisi arm tidak berubah, panjangnya sama. Nampak juga rem masih menggunakan stock brakes.
Dari situ, ada ubahan nap roda centerlock. Ngiket ke lubang 5-nya di ceramic rotor. Dari situ keluar 5 pin yang mengunci back pad velg. Tapi tidak tembus keluar, hanya mengunci pergerakan roda agar tidak slip.
Centerlock ini dikawinkan dengan velg yang punya desain anti mainstream. Biasanya lancip-lancip atau directional yang pake arah. Yang ini tidak. Bilah panjang. Layaknya velg pada mobl balap.
Lantas dari segi kelir, harmonisasi antara atas dan bawah itu tidak boleh washed out. Warna cat Arancia Argos kan terang banget. Velg kudu gelap tapi bukan hitam mati. Warna velg ini brushed matte titanium di center, bibirnya gloss brushed gun metal. Bibirnya lebih gelap dari centernya, supaya velgnya kelihatan gede. Dan berkat warna ini, bentuk fisik dan detailnya bisa terlihat lebih aktraktif. Dengan centerlock juga, ukuran palang velg seolah lebih jenjang.
Pada velgnya, AL 13 RM 101R merupakan racing line. Ukurannya beda ya. Istilahnya staggered.
Di depan 21×9.5 inci, di belakang 22×12.5 inci. Ban yang membungkus tentunya Pirelli P Zero 255/30ZR21 dan 335/25ZR22. Ban standarnya berukuran 255/30ZR20 dan 355/25ZR21. Semua disetel dengan setingan standar, sehingga masih bisa mengakomodasi size sebesar itu. Tegak, tidak bingkeng/miring.
Setelah jadi, mesti multi check.
Apakah lubang pin sudah pas dengan lubang back pad?
Apakah sudah totally fit?
Apakah sudah balans dan tepat pasang?
Modifikator yang baik, ya kudu multi check.
Diajak speedy di tol, nikmatnya minta ampun. Tidak ada getar di setir, tidak ada bunyi aneh-aneh di spakbor, tidak ada lag ketika dibejek sampai over 200 km/h. Yang bunyi hanyalah suara knalpot Quicksilver yang sangar dan brutal.
Workshop:
Antelope Ban @antelopeban