Nissan Skyline GT-R R35 ini mengingatkan DeepEnd pada kuda Orlov Trotter. Selama abad ke-19, Orlov Trotter menjadi kuda balap bangsawan Rusia, bahkan telah menjadi simbol kerajaannya. Mereka dilihat dengan postur yang mengagumkan sebagai kuda yang tinggi, ringan dan elegan dengan surai yang tebal dan lebat. Namun satu lagi yang sangat penting, Orlov Trotter adalah kuda yang sangat cepat.
Semua itu menjadikannya sebagai salah satu ras kuda paling sengit di dunia. Mereka mendapatkan ketenaran dari kemenangan bersejarah di banyak kompetisi paling terkenal di dunia. Kuda Orlov bernama Krepysh punya rekor kelas 2,08 5/8 pada 1.600 meter di awal abad 20. Lantas ada Orlov kelabu, Ippik, memegang rekor 2.400 meter dengan waktu 3.02,5, TT (time trial). Satu lagi, rekor untuk 3.200 meter, 4,13,5, TT, direngkuh oleh Pion, bisa dibilang kuda jantan Orlov yang paling berpengaruh dalam 30 tahun terakhir. Edannya, Pion menghasilkan sekitar 100 jantan dan betina yang mengalahkan rekor Krepysh.
Skyline setidaknya dekat dengan karakter Orlov. Ibaratnya, malaikat pun marah, bila tak bisa kencang. Bodinya saja sudah mengagumkan. Eh, kecepatannya malah lebih mengagumkan lagi. Walaupun di bonnetnya tidak terpasang logo kuda, Skyline adalah seperti Orlov Trotter yaitu raja lintasan. Dan kini, Skyline sudah menjadi dreams dari banyak speed freak.
Raka Herza, pemilik Skyline hitam ini, ternyata juga mengoleksi Skyline Nismo GT-R putih. Kedua ‘Orlov Trotter’ ini dipahami betul olehnya. Baik karakter asli maupun karakter modifikasinya. Pada kondisi stock, GT-R R35 itu enak banget dibawa harian. Pertama, interior masih terhitung sangat nyaman. Kedua, ground clearance pun aman, jarang gesrot. Ketiga, untuk kategori mobil bertenaga besar, “Bensinnya itu cukup irit bagi saya. Ya asal kakinya sopan aja.”
“Airforce tipe RC1 ini enak banget, empuk.”
Walau begitu, ada sedikit kurangnya. Shock absorber terasa agak bumpy. Bisa jadi ini disebabkan oleh berat bobotnya, membutuhkan shock yang harus keras. “Selain itu, remnya pun bagi saya kurang pakem dan suara knalpotnya terlalu adem,” ucap member dari GT-R Owners Club Indonesia (GOCI). Sehingga selanjutnya, secara konsep, sebenarnya mobil ini, “Saya racik mobil ini bisa terlihat galak tapi manis sekaligus tidak berlebihan.”
Galak datang dari aero kitnya. Seram dari velgnya. Nyaman datangnya dari air sus, “Airforce tipe RC1 ini enak banget, empuk. Saya pakai harian loh.” Sedangkan suara mesinnya, masih stock style. Mufflernya standar, hanya pipa tengahnya saja sudah free flow.
Sebenarnya hasil akhir ini di atas ekspektasi Raka. “Saya kira, lampu depan yang lama (belum yang ada alis Z), hasilnya mukanya enggak bakal sebagus lampu baru. Tapi ternyata lampu lama ini berasa banget mobil Jepangnya.” Selain itu, karbon-karbon yang menempel juga mumpuni. “Sangat mendukung konsep modifikasinya. Bahkan bisa ngeluarin aura mobilnya,” ucap Raka yang tak lupa mengucapkan terima kasih pada orang tuanya yang fully support, dan pada Lukman Aryadi, Vino Platinum, Sony CPNK serta Anak Elang Harley-Davidson Jakarta yang juga support project ini.
Work VS-XX
20x(11.5+13)
“Saya dari dulu suka banget sama velg ini, selain Work Meister S1,” aku Raka yang kuliah di Monash University, Melbourne. Velg 3-piece ini mempunyai 2 versi konstruksi, yaitu Reverse Step untuk diameter 19-20 inci dan Full Reverse yang ada di diameter 18-19 inci. Sementara di katalognya hanya sampai lebar 12.5 ini, Raka memesan khusus dengan lebar belakang 13 ini untuk ‘mengimbangi’ velg depannya, 20×11.5 inci. Kelir velgnya juga spesial, hitam dengan gold pada rivets. Memang VS-XX ini standard colornya adalah burning silver dan gold. Tapi Work memungkinan kastemer memilih other painted finishes.
Aimgain GT Type-2
LEBAR DAN RENDAH
Aimgain GT Type-2 mengubah tampilan mobil sport tradisional dengan menambahkan penampilan unik ‘lebar dan rendah’. Bumper depan termasuk grille, lips spoiler (termasuk batang koneksi), diffuser belakang (termasuk backfog), fender depan selebar 50 mm, fender belakang selebar 80 mm, dan banyak detail lainnya dari body/aero kit ini.
“Aero kit lain bagi saya ada yang terlalu ekstrem, ada yang terlalu manis, ada juga yang terlalu pasaran. Aimgain GT Type 2 ini masih jarang. Karakternya pun lebih cocok dengan selera saya, bentuknya galak tapi manis enak dilihat gitu,” ujar Raka yang juga anggota Indopetrolheads (IPH) ini.
Stancenation x Aimgain Type 2
WING SPOILER DARI FT86
Yang berbeda ada di sayapnya! Raka tak suka dengan duck tail. Pakai Voltex (juga kolaborasi dengan Aimgain pada GT line) pun takut mentok kaca pas buka bagasi. Sedangkan opsi lainnya, LB Works, malah terlihat bongsor. Solusinya justru out of the box. Sayap yang sekarang terpasang adalah milik line up Stancenation x Aimgain Type 2 collaboration aero untuk Toyota FT86/BRZ.
“Saya coba FT86 pakai wing spoiler GT-R, di GT-R saya pakein wing spoilernya FT86. Ternyata pas saya lihat malah cocok banget. Pas dengan dengan body linenya, bahkan menurut saya spoiler ini secara keseluruhan menolong banget membuat mobilnya terlihat lebih seram,” ujar anak Jaksel ini.
Data Mods:
Aero kit Aimgain GT Type-2, wing Aimgain Aero Carbon, lug nut Work Wheels, carbon hood vent, wheels Work VS-XX 20x(11.5+13) inches, tyre Michelin Pilot Sport Cup 2 295/30ZR20 & 325/30ZR20, air suspension Airforce RC1, big brake kit Brembo GT 6 pot, intake kit HKS
Workshop:
Body: Platinum Paint & Modification @vinoplatz
Airsus: AT Motorsport @at_motorsport
Supply Parts: Luxury Autoparts Corp @luxuryautopartsco
Engine handling: Cpnk Autoworks @cpnkautoworks
Sticker: Dice Sticker @dicesticker