Ini versi 2.7, tepatnya 2.706 cc. Powernya 195 kW (265 PS; 261 bhp), torsinya 280 Nm (207 lb.ft). Top speed bisa 260 km/h lebih, dengan drag coefficient 0.33. Porsche bagi DeepEnd memang menjadi teramat menarik diperhatikan. Di tengah tren exotic car 1 dekade ini, Porsche juga muncul. Yang ‘terjangkau’ seperti Cayman, bahkan termahal GT3, disukai banyak orang. Porsche itu driver-friendly environment. Comfort dan luxury diblending sekaligus. Padahal sebelum dilepas ke market, selalu dites di lingkungan balap.

Atau mungkin saja, karena hanya ada 2 nama di ingatan anak-anak 70’s sampai 90’s, yaitu Ferrari dan Porsche. Karenanya, Porsche menjadi sangat bersahabat bagi kita. Ia selalu di hati. Tak heran, pecinta Porsche itu loyal. Padahal Porsche tidak banyak membuat mobil. Tak membangun banyak platform, apalagi sampai ke truk. Fokus pada tujuan. Hingga mengorbankan elektronik kabin, dengan fiturnya yang agak minim.

“Yellow, the color of sunshine, hope, and happiness.”

Lantas bagaimana dengan Apri?

Lah dalah, ini owner memang seru juga rupanya. “Saya beli karena catnya,” begitu akunya. Jalan-jalan ke BOS (Bursa Otomotif Sunter) niatnya mencari mobil.

Yellow, the color of sunshine, hope, and happiness. Pada 981 ini disebut racing yellow. DeepEnder harus melihatnya di bawah sinar matahari untuk percaya! A bit more wild. Tapi memang sulit menilai warna kuning dalam foto statis, yang kadang tidak realistis. DeepEnd sarankan mencari videonya, lebih real, fun dan flashy color ketika bergerak.

Kembali ke Apri. Ketika ia suka, ia lantas beli. Setelah sampai di garasi, malah jarang dipakai.

 

Ikut tren? Enggak! Sudah 4 tahun dikoleksi.

Lantas apa? Pengen coba. Ya karena kuningnya.

Dipakai ngebut? Enggak. Santai saja.

Cocok? Makanya dibikin lebih casual.

Konsepnya? Ngikutin zaman. Lihat velgnya dong.

 

Velg mesh memang tak pernah salah. Mesh atau akar adalah desain yang ultimate. Biasanya terdiri dari 2 atau 3-piece. Aftermarket mesh wheel feature multi-spoke design that draw inspiration from racing. Roda ini memiliki pola visual yang berbeda dari jari-jari berpotongan. Velg mesh sering dipasangkan dengan kendaraan yang memancarkan kecepatan, seperti mobil sport, beberapa mobil mewah dan kendaraan modifikasi beraura cepat.

Rotiform DAB memodernisasikan bentuk akar tadi. Pada Boxster ini malah dibuat besar. Diameternya 21 inci. Lebarnya belang, 9.5 dan 11 inci. Kalau yang ini, DeepEnd bocorkan offsetnya. Yaitu ET 40. Kalau kurang dikit, malah nongol. Rides rolling dibantu ban asyik, Toyo Proxes C1S. Karet hitam ini berukuran 255/30ZR21dan 285/30ZR21.

Anyone?


Workshop:

AT Motorsport @at_motorsport


Data Mods:

Wheels Rotiform DAB 21x(9.5+11) inches, tyres Toyo Proxes C1S 255/30ZR21 & 285/30ZR21, body kit TechArt, exhaust Armytrix, performance spring Eibach Prokit