Kita sebelumnya mengenal Toyota Altezza (XE10), sebelum berubah menjadi Lexus IS (200/GXE10, 300/JCE10). Model sport entry level ini diposisikan di bawah ES dalam jajaran Lexus. IS berarti Intelligent Sport. Tetap saja titelnya Lexus. Sebuah brand dengan asosiasi yang high end, dan merupakan divisi yang terpisah dari Toyota.
Berdasarkan data terbaru, Forbes menyatakan Lexus sebagai brand #69 World’s Most Valuable Brands 2018.
Berdasarkan data terbaru, Forbes menyatakan Lexus sebagai brand #69 World’s Most Valuable Brands 2018. Data lainnya, Lexus dianggap sebagai mobil baru yang paling dapat diandalkan selama tujuh tahun terakhir dalam studi tahunan yang dilakukan oleh J.D. Power & Associates.
Heru nampaknya tahu persis dengan segala achievement ini. Ia memilih Lexus IS300. Merupakan generasi kedua yang diperkenalkan di Geneva Motor Show 2005. Desainnya lebih ramping, menganut coupe body style, sedikit aura fastback dan merupakan generasi pertama yang memperkenalkan filosofi L-Finesse yang dianut Lexus hingga sekarang.
IS300 unitnya jarang ada di Bumi Indonesia. Relatif pada dibiarkan standar. Tapi Heru…, ah mana pernah ia biarkan mobil-mobilnya dalam keadaan pure stock. Ganti cat, besarin velg, robek fender dan masih banyak lagi, merupakan kegiatan ekskul Heru. Baginya; #StandarSajaTakCukup.
“Paling sedih waktu fender belakangnya dipotong dan dilebarin”
“Paling sedih waktu fender belakangnya dipotong dan dilebarin,” ungkap Heru. Leon Hardiritt Bugel jadi penyebabnya. Serem juga lihat lebarnya. 10 inci di depan, dan 11.5 inci di belakang. Offsetnya pun pada minus. Diameter velg 19 inci dengan size bodi IS300 sudah harmonis secara proporsi. Tandemnya adalah Accelera Phi yang berukuran 215/35ZR19 dan 245/35ZR19.
Heru sebagaimana stance warrior lainnya mencoba teknik slamming untuk mendekatkan mobilnya pada permukaan aspal. Pemilik Cling Car Cleaning Service ini memulainya dengan menaruh kepercayaan pada coilover Tom’s. Total sih di area ini. Ada camber kit Hardrace. Punya large angle, sehingga bisa extreme camber. Alat ini punya ball joint correction. Lewat keunggulan-keunggulan ini, mau bingkeng dipersilakan sampe nekuk.
Dengan begitu, Leon Hardiritt bisa tampil mesra dengan fender. Memang masih ada penyesuaian melalui sentuhan radius dan natural wide body yang dilakukan SAS Bodywork. Proses di sini dituntaskan dengan pengecatan bodi yang menjadi merona berkat red tossa color yang dicampur dengan Xirallic gold.
Workshop:
Interior: Vinnci Car Leather Seat @vinnci.id
Audio: FI Audio @fi_audio
Paint: SAS Bodywork @sas_bodywork
Air sus: Akasia Motor @akasia_motor
Data Mods:
Interior retrim Nappa Leather, interior retrim suede, head unit Mark Levinson, front speaker Flux Mc361 3-way, rear speaker Flux Sc261 2-way, power monoblock Flux 1.100, 2 power Flux 4.75, subwoofer Gladen 10 inches, speaker cable Flux, RCA cable Harmonic Harmony, paint red tossa w/ xirallic gold, body kit ING+1, custom duck tail, custom splitter, air filter K&N, exhaust HKS hipower, wheels Leon Hardiritt Bugel 19x(10+11.5) inches, tyres Accelera Phi 215/35ZR19 & 245/35ZR19