Banyak cerita soal Glory 560 ini. Ada seorang bapak muda yang bilang, “Saya mikir-mikir lagi beli tiket liburan, kepincut banget sama Glory 560.” Ada lagi seorang anak yang ditugaskan ibundanya untuk melihat minibus baru, malah berubah updatenya. “Mah, coba SUV deh. Masak minibus terus. Nanti kita test drive ya.”

“Saya mikir-mikir lagi beli tiket liburan, kepincut banget sama Glory 560.”

Cerita itu nyata. Hal apa yang membuat DFSK Glory 560 ini banyak peminatnya? Mari kita bedah per sub variabel dari eksterior.

Pertama, desainnya yang stylish. Dibandingkan Toyota Rush/Daihatsu Terios, Glory 560 ini menang kemana-mana. At a glimpse, panjang dan tingginya enak dipandang. Dimensi secara teknis, tingginya 1,735 meter, panjang 4,51 meter, lebar 1,815 meter dan punya wheelbase 2,69 meter. Tinggi enggak ketinggian, panjang enggak kependekan. Soal desain bodi, mengundang pujian. Apalagi 17 inci, sporty two tone allow wheel, layak disebut roda yang tepat.

Matanya memiliki pandangan yang sangat tajam, disebut sebagai hawk eye headlamp. Istilah ini pertama kali dimiliki oleh WRX/STI 2006-2007.

Sekarang kita lihat simbol identitasnya. Matanya memiliki pandangan yang sangat tajam, disebut sebagai hawk eye headlamp. Istilah ini pertama kali dimiliki oleh WRX/STI 2006-2007. Sebagai model lampu yang agresif lengkap dengan hidung sang elang. Glory 560 mengadaptasi dan menyesuaikannya dengan shaped yang tegas, dan terintegrasi dengan sporty wing-shaped grille serta berdampingan dengan LED daytime running light di bagian bawah lampu utama. Tapi bagian depan ini memang benar-benar dikunci oleh DFSK. Cek front under spoilernya. Bentuknya cakep tenan.

Glory 560 mampu menggabungkan semua sudut dengan sempurna.

Biasanya, banyak mobil yang kedodoran mengombinasikan karakter depan, samping dan belakang. Cek saja kompetitornya, bukankah ada yang sedikiiiiit kurang pas? Glory 560 mampu menggabungkan semua sudut dengan sempurna. Dari pinggir, ada sophisticated waistline. Tegas garisnya, menjadi bridging alias jembatan yang menghubungkan porsi depan dan belakang. Sebenarnya inilah trik harmonisasinya. Hal sepele, namun jadi kunci.

Di buritan, terdapat beberapa hal yang bisa diperhatikan seksama. Lampu ketiga rem belakang ada di bagian atas dengan sistem LED. Berada di dalam sporty rear spoiler. Jauh di bawah, terdapat rear fog lamp. Sedangkan di atas atap, disematkan sporty roof rail. Namun…, terpasang juga shark fin antenna. Ini jelas ingin memberikan statement bahwa SUV ini kencang.

DeepEnd yakin, bapak dan anak tadi serius batal liburan dan gagal beli minibus!