Intersport Auto Show akhirnya singgah di kota kedua. Tegal, atau dikenal dengan julukan Kota Bahari menjadi pemberhentian kedua dari 5 kota yang akan dikunjungi. Bertempat di Rita Supermall, para peserta menunjukkan modifikasi terbaiknya. Walaupun memang, pada kali ini peserta yang hadir tidak sebanyak kota sebelumnya yaitu Semarang.

Tercatat hanya ada 14 peserta, bahkan tidak mencapai setengah dari target seharusnya. “Enggak masalah, karena memang kita ingin menyamakan konsep tentang bagaimana modifikasi yang proper pada mobil. Sehingga kualitas peserta pada acara ini tetap terjaga,” ujar Andre Irawan, ketua panitia penyelenggara Intersport Auto Show. DeepEnd harus acungkan jempol pada seluruh peserta. Modifikasinya keren sangat!

Dari peserta yang ada, justru muncul perang bintang. Karena kualitas modifikasi yang ditonjolkan benar-benar baik dan memang siap untuk dilombakan. Semua kategori dibabat habis. Racing, Street Racing dan Retro Racing mempunyai penggemarnya tersendiri, begitu juga dengan VIP dan Elegan.

Menurut pengamatan DeepEnd, memang pada seri kedua ini para peserta jauh lebih siap, baik dari segi eksekusi maupun konsep. Semuanya tampil all out, enggak pake setengah matang. Memang, sebagian besar peserta datang dari luar kota. Sebut saja Jakarta, Kawarang, Purwokerto, Surabaya, Jogja, bahkan Cirebon. Dengan kesiapan ini, berhasil membuat para juri pusing berdebat mana yang pantas untuk mendapatkan tiket grand final yang akan diadakan di Jakarta pada akhir tahun nanti.

“Dari peserta yang ada, justru muncul perang bintang.”

Didiet, supervisor tim juri, mengaku cukup kesulitan saat melakukan seleksi untuk pemenang. “Poin dari masing-masing peserta terpaut sedikit, sehingga memang harus teliti banget nilainya, supaya sesuai dengan standar dari Intersport,” katanya. Pernyataan tersebut juga diamini oleh salah satu juri yaitu Ryan Melano, yang mengurusi bagian kaki-kaki dan velg. “Untuk seri kedua ini, walaupun pesertanya sedikit tapi memiliki persiapan yang lebih siap. Detail yang ditunjukkan memang maksimal, sehingga kami dari tim juri harus benar-benar putar otak,” tambahnya.

Ini menandakan bahwa Intersport Auto Show berhasil menempatkan standar baru dalam dunia modifikasi yang proper. Terbukti dari kualitas peserta yang hadir, walaupun dengan jumlah yang tak banyak. Karena memang seleksi peserta bisa dikatakan cukup ketat.

Bagi DeepEnd, ini adalah terobosan bagus dan jempolan. Sudah bukan lagi eranya modifikasi asal-asalan yang akhirnya bikin repot dan susah sendiri, apalagi yang tidak terkonsep. Tidak ada lagi mobil patung, atau ricer. Mending dibuang jauh-jauh. Tegal sudah cukup membuat DeepEnd membuka mata. Bravo Tegal!

Bagaimana dengan kota ketiga Purwokerto? Kita lihat saja 3 Agustus nanti.