Kelir bodi aslinya hitam, lantas kuning, kemudian biru. Esok atau bulan depan pun bisa berubah warna, semudah membalikkan tangan. Padahal besutannya Mr. DL ini fresh from factory dan canggih. BMW 760Li 2018.

Di sisi pilar C ada emblem V12. Kode banget. Digas dikit, cusss. Benda ini benar-benar memiliki tenaga macam kapal pesiar.

By the way, 60 pada 760 bukan 6.000 cc ya, melainkan 6.600 cc. Sudah 10% lebih banyak, apalagi telah dilengkapi twin-turbocharger.

Hasilnya 602 bhp dan 590 lb ft. Bukan angka yang main-main.

Pada dasarnya ini mesin yang sama DeepEnder jumpai dalam Rolls Royce Ghost. Cocok buat bodi bongsor G12, kode long wheel base 760Li. Panjangnya 5.2 meter dan berbobot 2.2 ton. Dilukiskan sebagai mobil produksi BMW paling kuat sepanjang masa.

Apa rasanya? Sangat cepat, sangat bertenaga, namun semakin berbahaya sebab tak ada tanda-tanda yang ekstrem. Orang mudah lupa kalau mobil ini kencang. Masuk ke kabin itu nyaman-senyamannya. Kedap. Mewah. Joknya diatur dengan sensor pada knop elektriknya.

Seperti iceberg. Bisa jadi DeepEnder tak akan tahu posisi kecepatannya ada dimana, jika tak melihat spidometer digital di kaca depan. Tikungan tradisional sih perlu kelihaian ekstra, tapi tenaga kudanya akan maksimal saat di jalur lurus seperti Jagorawi.

Cukup? Tidak.

Mr. DL pindah haluan. Warna hitam diganti kuning. Cat bukan stiker. Kemudian Mr. DL minta Ryan Melano, punggawa Antelope, membawakan Brixton M52 dari Amerika. Tenteng langsung. Part of bespoke services, alias layanan antar.

Dipilih gloss dark copper lips and satin black spoke oleh Mr. DL. Ryan hanya ambil, bawa pulang dan pasang. Dimensinya 22x(9+10.5) inci. Dengan aggressive offset. Walaupun lebarnya minimal namun offsetnya dimainkan maksimal agar bannya square. Biar begitu, ban dipakai Continental CS 255/30ZR22 dan 305/25ZR22.

Nampak bahasan satu paragraf barusan, hanyalah kenikmatan sesaat. Dengan cepat, cat kuning tadi diganti dengan biru. Stiker. Tapi seluruh bodi. Kuningnya sudah malas dilihat lagi.

Velg forgednya masih sama. Brixton M52. Bentuknya juga masih serupa yaitu deep concave. Saat dipasang stiker, secara paralel velgnya diutak-atik. Aslinya polished copper lips dikombinasi dengan satin black center. “Tapi akibat terlalu dark, akhirnya dibikin brushed dengan gloss anodized gold center,” ungkap Ryan.

DeepEnder suka mana? Saat kuning atau sudah jadi biru?

IMHO, DeepEnd lebih nikmat menatap si biru. Memang V12 itu artinya kencang. Kuning warna yang selaras dengan itu. Namun biru pun punya unsur kencang juga, dengan ketambahan aksen elegan yang rasanya lebih cocok dengan kelasnya Seri 7. Sedangkan velg terbarunya, punya 2 keuntungan. Pertama, efek 3 dimensi dengan jelas eksis. Kedua, nampak color finishednya mampu menutupi ‘kosongnya’ ruang di belakang velg.

Cakepan biru ah!


Workshop:
Antelope Ban @antelopeban

Data Mods:
Lowering link suspension, M Performance brakes, Brixton M52 wheels 22x(9+10.5) inches, Continental CSC tyres 255/30ZR22 & 305/25ZR22