DeepEnd datang ke Malang tanpa ada rencana. Sesudah sarapan, tetiba terbersit ingin ke sana. Lewat tol dari Surabaya hanya 1 jam. Mobil sehat, badan kuat, keinginan ada. Kurang apalagi?

Sial! Sampai di sana malah hujan. Tunggu punya tunggu sambil makan bakso Malang, Penguasa Alam pun mengerti, DeepEnd tak boleh menganggur di sana.

Mazda RX-8 yang sudah menunggu, terlihat tak banyak mengalami perubahan. Lebih cerah namun agak misterius. Visualisasi itu seperti membaca teks, tanpa paham akan konteks. Jadi perlu diperdalam sebenarnya apa yang dilakukan Randy Filsa pada roadsternya ini.

10 tahun lampau, ia jatuh hati. Ini bukan urusan cinta, tapi kesengsem pada Rx-8. Namun setahun setelahnya, barulah kesampaian. Punya satu doang? Kagak. Randy mencoba memelihara 4 warna berbeda, hitam 2004, kuning 2004, silver 2005 dan kuning 2004 lagi. M/T atau A/T. “Yang saya pertahankan sekarang ya si Kuning ini,” ucapnya. Karakter RX-8 berbeda dengan mobil pada umumnya, karena menggunakan rotary, bisa dibilang ini mesin 1.300 cc non aspirated yang powerful, “Dan fun to drive.” Itu artinya handling terhitung mudah dikendalikan.

Satu demi satu diperbaiki. Dibuat naik kelas. Menjadi street racing, sebab pemiliknya suka yang simpel-simpel saja. Walau ‘sederhana’ tapi ada yang diunggulkan dari mobil ini, yaitu detailnya. “Modifikasi mobil ini jawaban dari ego diri saya sendiri, jadi saya bangun mobil ini dari 0, sesuai dengan semua yang saya inginkan,” ucap

Body kit memakai full dari Mazdaspeed. Hingga duck tail dan sayapnya. Tak perlu aneh-aneh lagi, sebab Mazdaspeed merupakan divisi kinerja in-house Mazda. Awalnya, perusahaan ini adalah tim balap akar rumput di Jepang yang sekarang sudah dimiliki Mazda Motor Corporation. Bedanya hanya pada spion yang memakai super mirror dari Ganador.

Setelah semua terpasang, eksterior mengalami penyegaran pada warna. “Cat saya labur dengan sunburst yellow dari Spies Hecker berikut dengan clear coatnya. Saya pilih warna ini karena keliatan nakal aja,” ucap kelahiran Malang 25 Januari 1990 ini.

Saat DeepEnd masuk ke dalam kabin, ternyata tak banyak modifikasi di interior. Goalnya pada merestorasi ulang mobil ini, “Fokus melengkapi dan mengganti parts hilang atau rusak, 80% interior mengalami penyegaran.”

Tapi dari dalam, juga akan terasa kondisi kaki-kaki. Suspensi DGR punya peranan. Judulnya high performance coilover yang punya versatile performance, daya tahan tinggi dan ride comfort di segala kondisi jalan melalui 30 tingkat penyesuaian redaman, konstruksi Mono-Tube, KOYO spherical bearing, NOK oil seals dan high quality damper oil.

Suspensi menjadi penting mengimbangi performa roda yang disumbang oleh velg Rota Grid 2 dan ban Toyo Proxes 4. Dengan begitu, Randy punya amunisi untuk round-round di Malang. Berkat peremajaan paka komponen mesin, dan penggantian beberapa komponen dapur pacu, karakternya mesin mobil jadi lebih enteng di putaran bawah, dan teriak di putaran atas.


Workshop:
Promobile @promobile_ind

Data Mods:
Spies Hecker sunburst yellow, Mazdaspeed front bumper, Mazdaspeed side skirt, Mazdaspeed diffuser, Mazdaspeed duck tail, Mazdaspeed wing, Ganador super mirror, Mazdaspeed engine start button, Mazdaspeed entrance panel, Bose speaker RX-8 Spirit R, Helix processor 8-channel, Helix bluetooth, Focal subwoofer 8 inches, DGR high performance coilover, Hardrace rear camber kit, Project big brake kit 365 mm 4 pot, Rota Grid 2 wheels 19 x(9.5+10,5) inches, Toyo Proxes 4 tyres 235/35R19 & 245/35R19, K&N open filter typhon carbon, BHR performance ignition coil, Ultraspeed Racing strut bar, R Speed mid pipe, M7 muffler titanium