BAGAIMANA NASIB ROTARY? – Sebab Bukan Mesin Ramah Lingkungan

Para pecinta otomotif pasti tahu hubungan erat antara Mazda dengan mesin Rotary. Mazda tanpa mesin rotary rasanya seperti hutan tanpa pohon, seperti menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan.

Mesin rotary sendiri sebenarnya buatan seorang engineer Jerman, yaitu Felix Wankel pada tahun 1960-an, karena itu mesin ini sering juga disebut “wankel engine”. Mesin rotary Mazda memiliki reputasi sebagai mesin yang relatif kecil dan kuat dengan mengorbankan efisiensi bahan bakar yang buruk.

Mesin rotary pada mobil Mazda

Mesin ini patennya dibeli oleh Mazda dan disempurnakan. Langkah yang sangat nekat karena mesin ini awalnya gampang rusak. Tetapi mereka sukses, mereka berhasil membuat mesin yang halus, bertenaga dan kompak.

Sejak akhir produksi Mazda RX-8 pada tahun 2012, mesin ini diproduksi hanya untuk balap. Dengan Star Mazda Championship yang diperebutkan, menggunakan mesin Wankel hingga 2017 (seri dialihkan untuk menggunakan mesin piston bermerek Mazda pada tahun 2018).

Sebut saja beragam mobil legendaris bermesin rotary seperti RX7, RX8, Cosmo, 110s, Luce dan lan-lain. Mesin mereka terbilang tangguh untuk dipakai harian ataupun balap.

Tetapi, Mazda menyuntik mati mesin ini bersamaan dengan RX8. Sejak saat itu, nasib mesin ini terombang-ambing. Mesin ini dianggap tidak ramah lingkungan karena harus membakar oli agar tetap beroperasi sehingga disuntik mati.

Mobil-mobil Mazda dengan mesin rotary

Pada 2016, akhirnya mesin ini menemui titik terang. Mazda memperkenalkan Mazda RX Vision yang rencananya akan dibekali oleh mesin rotary generasi baru yang lebih ramah lingkungan. Sayangnya, itu hanyalah konsep semata dan nasib mesin rotary kembali terombang-ambing. Mendadak pada tahun 2019, Mazda berencana mengembalikan mesin rotary. Tetapi, mungkin tidak sesuai ekspektasi orang-orang.

Mazda akan menggunakan mesin rotary kecil sebagai Range Extender untuk mobil listrik mereka. Kurang lebih seperti BMW i3 dengan range extender. Tetapi tenang, CEO Mazda Akira Marumoto berujar bahwa mereka tetapi ingin mobil sport bermesin rotary. Namun, itu bukan priotias mereka.