Makassar menjadi kota terakhir tempat dilaksanakannya workshop program SATRIA – Satukan Bakat Negeri Kita. Dalam tiga kali penyelenggaraannya, yaitu di Jakarta, Solo, dan terakhir Makassar, tidak kurang dari 600 atlet muda Indonesia turut berpartisipasi dan mendapatkan berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan keatletan dan public speaking.

Bertempat di Four Points by Sheraton Makassar, acara workshop berlangsung pada hari ini, 29 Februari 2020. Workshop dihadiri sekitar 200 orang atlet muda dari Sekolah Menengah Keberbakatan Olahraga Sulawesi Selatan (SMP & SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Sulawesi Selatan) dan dari beberapa Sekolah Luar Biasa binaan dari NPC (National Paralympic Committee) Sulawesi Selatan.

Sama halnya dengan workshop di Jakarta dan Solo, materi workshop kali ini disampaikan oleh beberapa narasumber yaitu mantan perenang nasional yang sekaligus berperan sebagai pembina program “SATRIA”, Richard Sam Bera.

Richard Sam Bera akan berbagi pengalaman tentang perjalanan karirnya sebagai atlet yang telah berhasil meraih medali dalam kompetisi olahraga internasional, serta tips untuk melatih atlet menjadi lebih percaya diri dan meningkatkan mental bertanding.

Bersama Richard, hadir pula dua orang pembina “SATRIA” lainnya yaitu Dr. Nino Susanto yang merupakan tokoh penting dalam olahraga disabilitas di Indonesia, serta Eko Widodo yang merupakan wartawan senior olahraga.

Selain itu, turut hadir pula trainer yang merupakan seorang psikolog – Intan Erlita, yang memberikan pelatihan public speaking dan berbagi tips untuk meningkatkan kepercayaan diri berbicara di depan umum dan kamera, serta bagaimana mengelola social media sebagai social branding bagi atlet-atlet muda tersebut.

Sedikit yang membedakan dari penyelenggaraan workshop di kota lainnya, 6 orang dari top 20 atlet SATRIA turut hadir untuk berbagi pengalamannya kepada para peserta workshop. Para atlet muda berbakat Indonesia ini akan mengungkapkan pengalamannya dalam mengikuti program SATRIA dan berbagi cerita mengenai impian mereka di masa depan.

Keenam atlet tersebut adalah Firza Faturahman atlet asal Jawa Timur dari cabang olahraga para atletik, I Made Pajar Ariayana atlet asal Bali dari cabang olahraga surfing, Mutiara Oktarani Nurul Al Pasha asal Yogyakarta dari cabang olahraga atletik, Aditya Fajar Putu Soekarno asal Yogyakarta dari cabang olahraga sepeda BMX, Abraham Usyor asal Papua dari cabang olahraga judo, serta Luluk Diana Tri Wijayana asal Jawa Timur dari cabang olahraga angkat berat.

“Saya bersyukur dapat mengikuti program SATRIA, karena melalui program ini saya mendapat support dari Toyota untuk mewujudkan impian berlaga di ajang yang lebih tinggi pada tahun 2020 ini,” ujar Mutiara Oktarani Nurul Al Pasha, saat workshop berlangsung.

Sementara itu, saat ditanya mengenai harapannya di masa depan, Aditya Fajar Putu Soekarno, menyebutkan bahwa dia ingin “agar bisa menjadi atlet masa depan Indonesia di nomor olahraga baru BMX”.

“Harapan kami, kegiatan workshop sebagai bagian program SATRIA yang dilandasi semangat Start Your Impossible dapat memotivasi para atlet muda untuk senantiasa mengasah bakat, potensi diri dan mental mereka dalam upaya meraih prestasi tertinggi di cabang olahraganya masing-masing, sehingga kelak dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” ujar Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor, hari ini.