Namanya Alfi Yusuf Ananda. Panggilannya cukup Alfi. Nama medsosnya lucu, kodok buncit.

Usianya masih muda, lahir 23 Oktober 1998. Di Jakarta.
Mobilnya E92. Dengan varian 325i. BMW keluaran 2008.
Tapi seleranya membahana.
DeepEnd mencegatnya, padahal belum selesai total modifikasinya.
Tak apa, sebab hal utama yang dilakukan Alfi, sudah kelihatan ukuran mutunya.

Velgnya klasik. Susah ditemui. Apalagi sulit banget menemukan velg BBS RSII versi 700-701. Lantas dibuat kempling. Perlakuannya dengan high polishing pada lips. Facenya dikrom. Sementara hardware dan dop kena sentuhan gold. Lebih menyala, dan relatif glamor.

Secara spec, Alfi melakukan ubahan khusus. Melalui aftermarket order, di depan outernya menjadi 6,5 inci dan inner rimnya 3 inci. Sedangkan di belakang ada di kombinasi 7 dan 3.5 inci.

Pasangan velg ini kudu pake ban narik. Pada saat dicamber, jadi lebih plong masuk. Accelera Phi mampu mengisi celah kebutuhan itu. Apalagi harganya relatif terjangkau.

Keunikan mobilnya ada pada bodi. Yang tidak diradius. Dan ingin tetap natural wide. “Kesulitannya saat velg sudah kelar, dan fender jadi berantakan. Tapi setelah dibawa ke YM Autowheel, semua jadi indahhh,” ucap Alfi. DeepEnd bertanya ke Ivan Ardi dari YM Autowheel, “Di saya fitment correction doank. Awalnya nongol belakangnya, lumayan banyak.”

Perlu penambahan adaptor di roda depan untuk mengimbangi camber belakang. Prinsip miring depan-belakang diselaraskan, jika tidak ada adaptor maka roda depan tidak bisa semiring yang dipunya roda belakang.

Selain adaptor, shockbreaker depan ikutan dicustom. Ini penyesuaian atas ketinggian. Sehingga kandas bisa dioptimalkan. Namun sektor belakang bukan tanpa ubahan. Dibuatkan arm baru, full modifikasi.

Lantas bagaimana rasanya dipakai jalan? DeepEnd juga sempat mencobanya. Untuk kendali santai, mobil ini cukup nyaman. Tidak lari kanan-kiri. Setir juga tidak goyang. Kita tahu, dengan model camber seperti itu, tujuannya dibawa santai dan kalem. Bukan ugal-ugalan.

Jika ugal-ugalan, syaratnya hanya satu yaitu mengganti shockbreaker standar dengan aftermarket yang berukuran batang as lebih besar. Ini mendukung kestabilan suspensi di atas 120 km/jam. “Betul, om. Sayangnya pas pesan, corona datang. Jadi situasinya bikin mandeg pemesanan.” Fu*k Covid-19!

Padahal air sus sudah yahud, Airgen. Kompresor ganda pula.
Ah dasar, DeepEnd kecepatan aja meliputnya!


Workshop:
Body kit: eFortySick Garage @efortysickgarage
Carbon engine hood: VAC Motorsports @vacmotorpsorts
Air sus: Akasia Motor @akasiamotor
Wheels & tyres: Waski Garage @waskigarage
Fitment Correction: YM Autowheel @ymautowheels

Data Mods:
M3 body kit, M3 engine hood, M3 side mirror, Airgen struts & bags, AirLift air management, BBS wheels RSII 19x(9.5+10.5) inches, Accelera tyres Phi 225/35ZR19 & 235/35ZR19, Brembo brakes 17Z 6 pot/355 mm & 4 pot/355 mm, Recaro seats Sportster AN100, Alcantara steering wheel cover, M3 speedometer, M3 shift knob