Yoshisuke Aikawa, mungkin namanya tidak begitu familiar bagi telinga kita. Tetapi, Ialah sang pendiri merk yang sering kita dengar, Nissan. Yoshisuke Aikawa lahir di desa Oouchi (sekarang merupakan kota Yamaguchi) di Prefektur Yamaguchi pada 6 November 1880.

Ia merupakan darah biru sejati, Ayahnya adalah kepala Keluarga Aikawa ke-10, seorang penguasa lokal yang melayani klan Choshu, dan Ibunya adalah keponakan dari Kaoru Inoue, tokoh sentral dalam klan Choshu yang kuat.

Karena Ia berasal dari keluarga yang kuat dengan pengaruh yang tak tertandingi dalam dunia bisnis, Aikawa bisa memilih apa saja yang dia sukai untuk profesinya. Tetapi, Ia Tidak puas dengan dilahirkan dalam keluarga terhormat serta posisi yang dapat diperoleh melalui latar belakangnya, Aikawa Yoshisuke bekerja di garis depan sebuah lokasi produksi hanya sebagai seorang mekanik pabrik dan bekerja keras untuk memperoleh keterampilan teknis.

Saat mengikuti program pascasarjana, ia memutuskan untuk bekerja sebagai mekanik dan menerima hanya 45 sen per hari di Shibaura Seisakusho (sekarang Toshiba), di mana ia bekerja tanpa mengungkapkan identitas dan latar belakang akademiknya.

Tekadnya untuk masuk ke industri manufaktur dimulai saat dia hampir mengalami sakit parah saat di universitas. Hal ini membentuk keinginannya untuk terlibat dalam pekerjaan yang memberinya rasa hidup dan yang pada akhirnya menuntunnya untuk bekerja di bidang tersebut.

Tidak diragukan lagi bahwa pemahamannya yang mendalam akan proses manufaktur adalah salah satu faktor keberhasilan operasi produksinya di masa mendatang. Ia juga dihormati akan pilihannya untuk menjalani kehidupan sederhana, yang dapat dilihat dari foto-fotonya, dengan potongan rambut yang dimilikinya sepanjang hidupnya, seperti seorang samurai.

Kemudian Aikawa pergi ke Amerika Serikat di mana ia mendapatkan pekerjaan sebagai mekanik di sebuah pabrik besi tuang milik Gould Coupler Co., bekerja selama lebih dari setahun untuk mempelajari berbagai teknologi dan teknik.

Anehnya, tahun itulah General Motors didirikan. Setelah menghadapi industri otomotif, yang merupakan wilayah yang tidak diketahui, Aikawa merasa bahwa industri otomotif memiliki potensi yang tidak terbatas. Ia memilih untuk kembali ke Jepang dan mendirikan beberapa perusahaan serta membeli beberapa perusahaan lainnya. Ia mulai dikenal oleh industri dan masyarakat akan kemampuannya sebagai pengusaha muda yang dinamis.

Ia juga mengabdikan dirinya untuk masa depan industri mobil Jepang. Tidak hanya sebagai pendiri Nissan Motor tetapi juga sebagai tokoh besar yang menulis halaman penting dalam sejarah industri mobil Jepang, Yoshisuke Aikawa menonjol sebagai salah satu pria terhebat di Jepang.

Pada awal tahun 1930-an, Aikawa melihat bahwa tahun tersebut merupakan waktu yang tepat dan mengurus pendirian Jidosha Seizou KK di Yokohama pada 26 Desember 1933, yang didirikan bersama Nihon Sangyo. Pada pertemuan pemegang saham pertama, yang diadakan pada 30 Mei 1934, Jidosha Seizou KK berganti nama menjadi Nissan Motor Co., Ltd. karena menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Nihon Sangyo.

Inilah kelahiran Nissan Motor dalam nama dan kenyataan.

Volume produksi tahunan pada tahun 1933 hanya sebesar 202 unit ketika fasilitas produksi berlokasi di Osaka, tetapi melonjak menjadi 940 unit pada tahun 1934 ketika fasilitas dipindahkan ke Yokohama yang masih menjadi rumah bagi Nissan sampai sekarang.

Pada tahun 1935, ketika jalur konveyor sepanjang 70 meter selesai, pembuatan kerangka mobil dan bodi terintegrasi dimulai, berkat hal tersebut produksi tahunan mencapai 3.800 unit. Produksi meningkat menjadi 6.163 unit pada tahun 1936 dan 10.227 unit pada tahun 1937, menjadikan Nissan produsen mobil terbesar di negara-negara Asia di antara beberapa perusahaan yang dibiayai dengan modal Jepang.

Nissan juga telah mulai mengekspor mobil, meski volumenya masih kecil. Dengan demikian, mimpi ambisius Aikawa menjadi kenyataan, dan landasan telah terbentuk untuk Nissan dalam membuat lompatan ke panggung dunia.

Setelah menduduki pangkat tinggi di Nissan, akhirnya Ia memutuskan untuk terjun ke lahan politik dan terpilih menjadi anggota Japanese House of Peers pada tahun 1943. Yoshisuke Aikawa pun tutup usia pada tahun 1967 pada usia 86 tahun.

Dari sejarah tersebut, bisa dibayangkan bagaimana hanya dengan sikap, seseorang dapat mencetak sejarah yang besar. Yoshisuke Aikawa bisa saja memanfaatkan latar belakangnya dan tak perlu susah-susah bekerja. Namun, karena tekad kerjanya untuk mendapatkan lebih, Ia menjadi pendiri salah satu merek otomotif paling legendaris.