“When am 40, I gotta have a Porsche.”
Dan Denny pun memboyong Porsche 911 991.1 Carrera ke garasinya.
Dari semua brand, ia memang mengincar Porsche.
Porsche tak pernah berlebihan. Baik secara desain, luar ataupun dalam kabin. Atau pada mesin, performanya dibikin banyak opsi.

Overall cenderung klasik. Desain bersifat kontinyu. Dan…, bisa diajak daily. Suara stock exhaust bersifat sporty. “Tapi adem dengan flat6-nya,” kata Denny. Sebuah solusi, menghadapi macetnya Jakarta. Tanpa harus takut mesin panas. Asyiknya, pas sunmori juga bisa keep up with other super car.

It’s full option, dengan warna standar gentian blue (dark blue).
Yang dikoleksi Denny ini bahkan punya manfaat ganda.
Sebagai 991.1, “Eksteriornya loves bingit.” Tapi secara 991, “Yes, interiornya enggak jadul,” tegas entreprenuer di bidang IT ini. Tapi sebenarnya, bukan itu sih yang ngaruh ke Denny. Talking about Porsche’s booty, generasi oldies lebih cakep dan bahenol.

Porsche itu father of classic sports car. Modifikasinya enggak lari jauh dari karakter tersebut. Challenging. Dengan itu Denny melakukan desk research, diskusi kiri-kanan, agar tak salah eksekusi. “Melihat Rotiform STR langsung jatuh cinta. It’s a perfect wheel for my Porsche,” ungkap kelahiran 29 Desember.

Denny is a fast learner.
Model velg ini merupakan reinkarnasi dari phone dial wheels 15×7 inci yang ada di Porsche 911 Carrera lama yaitu di 944S2. Walaupun juga ada Porsche 944 Turbo 951 16×8 inci, bahkan di beberapa tipe Porsche lainnya. Disebut phone dial karena mirip dengan rotary dial pada telepon jadul.

Spirit phone dial ini juga masuk ke kabin 911. Mau dari tahun 1964 hingga 2014, sama-sama punya five-dial dashboard, di belakang kemudi yang terpasang di dasbor.

Jadi masuk akal ya soal keterkaitannya dengan sejarah?
Denny benar-benar mempunyai alasan mendasar tentang velgnya itu.

Let’s dance in style, let’s dance for a while
Heaven can wait we’re only watching the skies
Hoping for the best, but expecting the worst
Are you gonna drop the bomb or not?

Forever young
I want to be forever young
Do you really want to live forever?
Forever, and ever

Memodifikasi dengan level kedalaman, merupakan pure statement. Namun tidak meninggalkan faktor kekinian. Denny melihatnya sebagai teknologi. Suspensi udara seperti halnya ban, tidak menjadikannya tabu menggunakan produk modern.

“Awalnya agak ragu pakai airsus. But that the best decision I ever made. Make me look 15 years younger when parking this car,” ujar kolektor Vespa ini.

Walaupun ia belum berani mencoba lebih 200 kpj namun, “Gua udah lari di 170-200, dan masih enak banget,” tegas Denny. Prazis dan Air Lift membuat hidup lebih mudah. Sekarang bisa parkir dimana saja.


Workshop:
Antelope Ban @antelopeban

Data Mods:
TechArt body kit, Rotiform wheels STR 20×9.5 & 21×12.5 inches, Pirelli tyres P Zero 255/30ZR20 & 325/25ZR21, Prazis adjustable coilover over bags, Air Lift 3H/3P management system, IPE Evo full system exhaust, Porsche ceramic brake