Subaru atau Toyota?
Toyota FT86 apa Subaru BRZ?
Jangan sampai pusing. Ambil keputusan…, ikuti kata hati dan pengalaman saja.
Banyak yang pro pada model ini. Fitur standar yang bisa dibilang cukup banyak. Satu lagi yang di luar bayangan, bahan bakarnya banyak yang bilang termasuk “hemat”. Punya sasis ringan dan seimbang. Kemudinya teramat baik, apalagi kursi depan yang nyaman dan luas. BRZ membuktikan bahwa tak perlu banyak tenaga untuk bersenang-senang.
Sejak 1997, Subaru memiliki penggerak semua roda, sementara hampir semua model performanya yang dijual di Amerika telah dilengkapi dengan turbocharger. Kali ini tidak. BRZ mempunyai mesin flat-4 2.0 liter yang disedot secara alami yang mengirimkan 200 tenaga kuda ke roda belakang saja. Tata letak ini membuat mesin bisa lebih jauh ke belakang daripada di Subaru lainnya. Sementara desain flat-4 berarti ditempatkan jauh lebih rendah daripada pada coupe biasa. Pusat gravitasinya lebih rendah, akibatnya mobil menjadi sangat seimbang.
Sementara kontranya ada pada catatan area kursi belakang sempit, bagasi kecil, kontrol audio yang membuat frustrasi dan akselerasi yang relatif sederhana. Tapi ini membuat para pemilik mobilnya punya peluang memodifikasi.
Mobil ini terus terang saja akhirnya mudah sekali menjadi pusat perhatian. Kena warna metallic bluenya, mata langsung mendelik. Apalagi BRZ ini gampang untuk dimodifikasi, sebab komponen dan aksesori aftermarketnya mudah didapatkan, membuatnya makin eye catching.
Area mesin disentuh pertamakali.
GT supercharger pro kit dari HKS terpasang rapi dan presisi.
Kit supercharger sepenuhnya plug and play, sama sekali tidak memerlukan adaptasi dan tidak ada bagian tambahan. Supercharger ini menambahkan 35% tenaga kuda lebih tinggi, dan torsinya 45% lebih tinggi. Yang didapat dari kit ini adalah 3 hal yaitu kinerja, keandalan dan kemudahan pemasangan.
Masih andalkan HKS, Herman memakai equal length header dengan formasi 4-2-1. Manifold buang versi stock punya katalisator pertama yang dipasang pada exhaust manifold. Ini menyebabkan gerakan pulsasi knalpot. Efeknya gas buang menarik kembali ke pipa pada rentang RPM tengah yang menyebabkan hilangnya keluaran dengan berperilaku sebagai sirkulasi ulang gas buang.
Oleh HKS, katalisator itu dihilangkan. Akibatnya torsi menjadi lebih banyak pada kisaran RPM menengah dan lebih banyak tenaga puncak untuk RPM tinggi. Secara umum juga mudah dikendalikan. Akselerasi bisa diikuti dengan baik pada RPM tengah. Dan pada RPM tinggi, tenaga keluar lebih banyak, dan terasa bersih dari karakteristik penggerak RPM tinggi NA. Suaranya NA pun lebih halus. Hal “jeleknya” hanya satu yaitu check engine menyala.
Semua itu diteruskan ke saluran pembuangan, yang lagi-lagi masih memakai brand HKS.
Penampilannya cakep dan suaranya yang tenang. Keuntungan lain, bobotnya ringan. Hampir 50% dari versi standar BRZ.
Setelah semua tetek bengek di mesin selesai oleh Core Injection, “Setingan mesin difinalisasi oleh perangkat lunak reflashing ECU BRZEdit,” ucap Rully dari Core Injection.
Dengan modifikasi mesin, Rully dan Herman percaya diri memaksimalkan modifikasi di sektor lain. Yang kentara sekali adalah velgnya, Work Meister L1 18x(10.5+11.5) inci. Dibungkus ban Advan Neova AD08 255/35R18 di depan dan 285/30R18 di belakang. Di buritan kokoh terpasang Voltex carbon GT wing. Yang harmonis tampil bareng dengan Aimgain X Stancenation GT Widebodykit ver.1 by Elvis.
Selebihnya adalah detail-detail yang mempesona.
Bahkan dengan suspensi udaranya yang membuatnya slammed to the max
Good job, Herman dan Rully.
Workshop:
Core Injection @coreinjection.care
Data Mods:
Subaru BRZ alloy manifold 2017, HKS V1 supercharger kit, HKS equal length header, HKS Spec L carbon exhaust kit, BRZEdit reflash tuning, Cusco carbon strut bar front, Cusco carbon strut bar rear, Cusco power brace strut bar, Blitz racing oil cooler kit, Work wheels Meister L1 18x(10.5+11.5) inches, Yokohama tyres Advan Neova AD08, Subaru STi lug nut, AP Racing brake CP5200 330 mm/4 pot, Goodridge stainless brake line, Airforce air suspension Gold Type, Voodoo rear control arm, SPC Performance rear toe, Subaru STi engine start button, Subaru performance boost meter, Seibon carbon rear seat panel, ART carbon panel dashboard, Alpine head unit, Genesis power, Crescendo 2-way speaker, Crescendo subwoofer 12 inches, custom trunk setup Aimgain X Stancenation GT Widebodykit ver.1 by Elvis, Voltex carbon GT wing, Subaru STi side fender panel, Varis carbon hood, Garax LED fogl ight, Beatsonic shark fin antenna