DeepEnder coba bisa tebak, berapa diameter velgnya ini?
17, 18 atau 19?
Memang agak sulit menebak diameter jika dalam kondisi rebah. Apalagi warna velg BBS TRX mirip dengan bodi, sehingga terkesan nyambung. Bias banget.

Bibir bertingkat juga menyumbang peran. Space permukaan face yang nyambung dengan bibir itu seolah bertambah luas. Baut keling alias rivets yang berjumlah banyak juga demikian.

Andi Djatmiko menang banyak!

Biaya bisa ditekan jauh. Kemudian substitusi.
Sehingga ia lebih memilih biayanya lari ke pembelian barrel dan lips. Lebarnya kini 9.5 inci di depan dan 11 inci di belakang. Offset plus 15 dan 7. Padat jadinya. Fender to lips pula.

Lebarnya itu menggerus ruang spakbor. Jika velg tegak, konsekuensinya tak bisa terlalu kandas. Lengkung dalam spakbor membatasi pergerakan turun.

Kelahiran 17 April ini akhirnya memasangkan suspensi udara.

Dari situ, akhirnya bisa miring cambernya. Pelan-pelan roda masuk ke dek atas spakbor, dan penurunan bodi makin ceper. Dibantu juga dengan ban Accelera Phi 205/40R17 dan 225/40R17.  Makin lolos lagi rodanya. Eh ditambahkan body kit M3. Makin kandas lagi bodinya.

Mobilnya sendiri bagus bentuknya. Timeless. Joji Nagashima sang desainer E90, bukan orang Jerman. DeepEnd boleh bilang, 320i ini kini dibikin semakin cakep oleh Fandri K dari Keywalk Custom.

Memang semua tantangan itu terjadi pada undercarriage.
Bagaimana enak dilihat namun standar normal tetap nyaman dipakai daily.


Workshop:
Keywalk custom @keywalk.custom

Data Mods:
Spies Hecker bespoke silver, custom O ring head lamp, M3 body kit, M3 splitter, M3 carbon duck tail, Alpino header, Akrapovic muffler + valvetronic, porting & polished engine, BBS wheels TRX 17x(9.5+11) inches, Accelera tyres Phi 205/40R17 & 225/40R17, air suspension 2-point