Pagi itu, Cikarang moody banget.
Hujan, berhenti, tiba-tiba langit jadi ungu. Lanjut dengan gerimis. Gitu aja bolak-balik, sampai laper lagi.

Padahal, jam 13.00 harus sudah di Cirebon.
Ya demi, masak batal. Plan A lokasi urung terjadi, dan pindah ke sebelah utara dari tol Cikampek. Bukan lagi di Meikarta Chapter 1.

Hingga kemudian bertemulah dengan Sienta ini.
Astajim lebih keren aslinya.
Yes minimalis, tapi minimalis asyik. DeepEnd belum pernah naik Sienta bersuspensi udara. Jadilah ini memang bikin penasaran. Apalagi bila dilihat…, simplicity yang dimiliki mobil ini rasanya juga menarik buat dinikmati luar-dalam.

Kronologisnya agak panjang.
Syaiful mulai mengotak-atik di 2018 bermula dengan velg TW. Lanjut di 2019 menempelkan Volk Racing CE28 yang PCD-nya sesuai 5×100 dengan spek velg 17×7.5 rata dan ban 225/45 yang mengejar konsep meaty fitment.

Dan kemudian bosan.
Lanjut BM, kepengen ban yang agak narik-narik.
Impul RS menggantikan CE28, dengan PCD tetap 5×100, yang diakhiri dengan air suspension Airgen dari Akasia Motor. Tekad sudah bulat, mengarah ke stance dengan fitment fender to lips, “Sebelum fitment depan selesai dikoreksi, eh DeepEnd sudah nongol,” ucap Syaiful, wiraswastawan body repair untuk truck.

Kita bicarakan velg dulu ya.
Memang banyak handycap di velg. Pokoknya, spek wajib sesuai dengan mobil ini. Pertama, lebar dan offset tidak bisa terlalu agresif sebab perlu memikirkan mekanisme gerak sliding door. Kedua, PCD 5×100 agak jarang di pasaran apalagi yang hanya 5 lubang, bukan multi hole.

Velg Impul RS lumayan tidak terlalu pasaran. “Spek juga sesuai walaupun ET-nya masih terlalu besar di 31 dan 38, tapi tidak masalah nanti bisa direbuilt ulang. Masalah lips, barrel bisa direbuilt,” ungkap kelahiran Bekasi 13 Juli.

Setelah menjatuhkan pilihan pada velg Impul, bagaimana dengan bannya?
“Untuk ban tidak terlalu sulit, hanya perlu nyoba ban yang udah dipasang di mobil teman. Hahaha. Misal teman ada yang pakai tebal profil 35, ternyata tahu rasanya keras banget. Sampai akhirnya memutuskan kayaknya main aman untuk ban daily dengan profil 205/40,” cetus Syaiful. Boleh juga ini usahanya.

Ternyata ban profil tersebut masih enak dipakai harian dan empuk. “Ban Accelera Phi juga tidak bising dan keras. Beda dengan sebelumnya waktu pakai CE28 dengan ban Champiro SX2,” kata Syaiful lagi.
Setelah wara-wiri, barulah masuk pada area air sus.

Airsus dipercayakan pada Airgen. Dimana mobil ini menggunakan jenis balon suspensi 2 tingkat 2 ply untuk depan dan 3 tingkat 3 ply untuk belakang.

Saat aplikasi air sus, ditemukan sebuah challenge di bagian karet support shockbreaker depan. Sehingga harus diakal-akalin sedikit biar nyaman, terutama buat ngejar belok dan manuver, serta melewati jalan paving block.

Masalah karet support teratasi dengan membuat dudukan di atas shock memakai bushing yang tingginya sesuai ukuran dudukan standar bawaan mobil sebagai tempat bearing support shockbreaker. Lalu di atasnya, karet support menggunakan substitusi mobil lain yang agak lebar.

Saat DeeEnd coba, Sienta ini ternyata enak ditumpangi. Apa yang membuat suspensinya menjadi bagus? Dalam hal ini, shock breakernya masih menggunakan bawaan standar Sienta. Karakternya memang dikenal nyaman. Hanya saja dimodifikasi di bagian bracket shocknya oleh Akasia Motor. Tujuannya agar dapat titik terendah saat air out.

Selanjutnya, mencari komposisi spooring yang tepat. Paling penting setelah mengubah bagian kaki-kaki agar setir tidak narik atau pindah jalur dengan sendirinya. Maka penyetelan ulang camber, caster dan toe. Syaiful melakukannya hingga ke Tangerang! “Agak jauh sedikit dari rumah tapi enggak apa-apa demi hasil maksimal,” kata Syaiful.

Di akhir liputan, DeepEnd bertanya tentang 3 aspek yang membuat pemilik mobil happy? Syaiful menjawabnya dengan lugas.

Pertama, tampilan mobil ini menjadi tampan berkat body kit Modellista. Yang sebelumnya mobil ini basisnya tipe V tanpa body kit sama sekali polos. Sekarang sudah mendukung untuk ‘menjilat aspal’.

Kedua, mobil nyaman dikendarai itu hal yang paling bikin Syaiful happy.
Ketiga, enggak ada trouble waktu dipakai harian. Bikin hati tentram. Palingan ya kalo nemu jalanan jelek, Syaiful agak panik.


Workshop:
Suspension & under carriage: Akasia Motor @akasia_motor2
Spooring: Go AutoFit @goautofit
Body kit & repaint: Bengkel Hidup Bersama @bengkelhidupbersama

Data Mods:
Airgen air suspension, Impul wheels RS R17x(8+9) inches, Accelera tyres Phi R 205/40R17, Modellista body kit, custom rear spoiler, Noblesse cover front grill, JDM model cover trunk lid, Ultra Racing front bar, Shadow Auto throttle controller e-drive, Type Q stop lamp, Vahid HID 6.000 K, Vahid fog lamp 6.000 K, MBtech retrim Carrera, carbon + MBtech retrim wheel steering, D1 Spec oil catch tank, APEX replacement air filter, TRD shift knob, WRC header 4-1