E93 adalah mobil yang unik.
Oleh sebab kelebihannya malah jarang dimunculkan.
Apa itu? Atap lipatnya.

Cuma buat yang doyan main air sus, agak susah bikin trunk setup. Mekanisme buka-tutup hard top menyita sebagian ruang di bagasi. Bahkan ‘manipulasi’ ruang bagasi dilakukan dengan cara menggusur kursi belakang, agar kapasitas bertambah.

Luar biasa menyita perhatian mobil ini. Penampilannya teramat mengundang. Mesinnya juga lumayan sip, 2.500 cc. Interior, layaknya BMW, ergonomis dan ditata dengan baik. Tinggal biasakan saja ‘berkomunikasi’ dengan pintu yang panjang. Selain itu, ada tombol buka kunci pintu tersembunyi di atas konsol diantara ventilasi udara utama, bukan di tempat yang biasanya yaitu area konsol bawah atau pintu.

Secara keseluruhan mobil ini ternyata sudah banyak berubah.
Seperti Nikita Mirzani bersalin rupa dan bodi.
“Goalnya dibuat daily stance and slammed,” aku Dicky dari Earth Autoconcept. Diceplokinlah Work Meister S1 19x(10+11) inci dengan offset -28 dan -40. Ini spec Rocket Bunny 86. Tentu sudah mengubah PCD, dan menempel tanpa bantuan adaptor. Sedangkan cakram rem Brembo GT 355 dan 330 mm juga terpasang aman.

Namun saat dipasang, masih ada celah ke dalam. Velgnya keluar banget ada 5 jari. Lumayan banyak. Coba bayangkan, bila velgnya dimiringkan. Kebayang berapa derajat cambernya? Dicky memakaikan barrel kecil, enggak mentok, cocok mau ngejar camber. Dari kalkulasinya, offset tepat untuk ngejar camber. Maunya camber -10 rata depan-belakang.

Di depan dibuatkan camber top, dimana dari milik Air Lift Performance dibikin custom lagi. Coilover juga punya ALP tapi masih harus diimprove untuk setelan cambernya. Lantas, sayap depan bagian bawah kudu dibubut agar lebih panjang. Sedangkan di belakang, diambil kebijakan potong arm. Tapi jika ingin dikembalikan ke dimensi semula, bisa dengan mudah dilakukan. Sebab potongan aslinya disimpan. Hal ini dilengkapi dengan pemendekan bagian atas sayap belakang biar ngejar sudut makin lebar.

Dicky bilang, “Semua ini nyetelnya sudah pangsung pakai ban.” Ameng, sang pemilik mobil, menolak bannya dibuat terlalu stretch. Inginnya mainnya rata. Ban tipis tapi ngisi. Dengan itu, ban Pirelli P Zero yang diapikasi adalah 245/35ZR19 dan 275/30ZR19.

Untuk suspensi, dipasang Air Lift Performance. Bolt on kit untuk E93. Non custom. Tipe yang dipakai 3H/3P. Tentu lebih cihuy yang bolt on, sebab hitungannya sudah pasti lebih tepat. Hitungannya sampe ke shockbreaker dan segalanya tinggal plug and play. Sedangkan ini mobil maunya dipakai harian.

Yang unik adalah trunk setup. Rupanya pindah posisi, sebab kehalang bagian buka-tutup hardtop. Mengisi ruang belakang dengan menggusur jok belakang yang imut-imut. Ketahuan sih, ini layout penempatan peranti air sus seperti kompresor dan hardline merupakan ciri khas Art Custom Work dari Bandung.

Hitungannya mobil ini setengah restorasi.
Sebab warnanya juga sudah kali ke-4 berubah. Dari hitam, menjadi marun, lantas biru dan super white dari Spies Hecker + Xirallic. Sang pemilik mobil, Ameng, menganggap mobil mewah akan kelihatan mewah kalo warna putih.


Workshop:
Earth Autoconcept

Data Mods:
Spies Hecker super white + Xirallic, M Tech body kit, custom carbon front splitter, custom carbon side splitter, custom carbon diffuser, custom custom fender, custom carbon duck tail, M Power steering wheel, M Power pedal set, custom carbon trim, custom red seat paint, custom tank & Air Lift modul set up on rear seat, 2 Rockford Fosgate subwoofer P3 10 inches, Rockford Fosgate power monoblock, Work wheels Meister S1 19x(10+11) inches, Pirelli tyres P Zero 275/30ZR19 & 305/30ZR19, Air Lift Performance air suspension, Brembo brakes GT 6 pot/355 mm & 4 pot/330 mm, custom front camber top, custom rear camber arm, custom catback exhaust by Earth