Solo siang itu cerah sekali.
Membuat Hockenheim Silver menjadi sangat berkesan.

Ini adalah warna barunya ///M. Mulai muncul di tipe Competition. Warna yang sangat dinamis, dan punya rentang luas efek visualnya. Some like that, some don’t, which is all good. Warna ini akan terlihat berbeda di situasi pencahayaan yang berbeda-beda. Kadang seperti nuansa silverstone era E39 yang sedikit lebih datar, kadang jadi sparkly silver, perak berkilau atau bahkan putih pucat di lighting lainnya.

Tapi bukan cat berkode C33 ini saja yang menyumbang kegantengan M2 Competition (M2C) ini.

Masih ada velg BBS FI-R.

Velg ini merupakan salah satu velg teringan. Untuk ring 19, bobotnya hanya 7 kg. Lebih ringan ketimbang BBS RI-D duralium yang beratnya 7.6 kg. Sangat ringan namun luar biasa tangguh. Itulah identitas BBS yang baru. Kualitas yang ditopang teknologi inovatif, dengan ciri lekukan/lubang pada setiap palangnya sebagai trik mengurangi bobot lebih jauh.

FI-R yang dibungkus Michelin PSS ini dikombinasikan dengan suspensi menggunakan MSS Sport. Adjustable spring ini punya 2 pegas aktif dan 3 tingkatan pegas yang didesain dan dikembangkan di Inggris, namun difabrikasi di Jerman. Punya keunggulan saat berbelok lebih tajam, mengerem lebih lama, dan mempercepat lebih cepat. “Lihat reviewnya bagus, jadi saya coba. Rasanya sesuai ekspektasi, cuma minusnya di depan kurang ceper sedikit,” ucap Dicky Hendarto, punggawa Drivetech Auto Garage.

Langkah berikutnya adalah mengaplikasikan body kit. Ini perkara mudah saja. Add on lips semuanya mengunakan M Performance yang notabene tuner resmi buat BMW. Cuma waktu diliput, GT-wingnya belum datang.

Terakhir, pemakaian knalpot.
Kali ini perkaranya agak sulit.

Banyak yang mengeluh suara aslinya kurang bagus, karena mesin M2 dimensi knalpotnya lebih pendek. Akibatnya bikin agak cempreng suaranya knalpotnya. Sempet browsing cukup lama mencari suara yang bisa diterima. Maka knalpot menggunakan Remus tipe Race dan mid pipe memakai Active Autowerke equal length yang dibuat hand made. Soal mid pipe, ini pun lagi booming, dibahas banyak media dan forum.

Setelah selesai, Dicky tinggal menikmati hasilnya. Konsep modifikasi M2C ini fun untuk performance. Bukan untuk stylish. Sesuai dengan banyak ulasan yang menyatakan M2C ini most fun BMW ///M. Jadi jelas sudah, enggak perlu berdandan terlalu ganteng.

Ternyata dibalik itu semua, ada hal yang tak terduga
Mesin data output dari pabrik menghasikan angka sebesar 410 hp dan 550 Nm, “Tapi saya pernah dyno untuk 5-6 unit BMW M selalu aslinya lebih gede dari data pabrikan. Sedangkan mobil lain selalu sama antara dyno dan data pabrikan,” kata pemilik tinggi 180 cm dan berat 87 kg. Maka kebayang kan, bagaimana kemampuan aslinya.

Selain itu, Dicky boleh dobel bangga. Sebab BMW M2 Competition manual 2018 ini terbilang rare. Hanya ada 8 unit di Indonesia untuk manual transmision competition. Tetapi versi DCT-nya lumayan banyak di Indonesia. Belum lagi, ini roof carbon option milik M Performance. Kabarnya, cuma satu-satunya M2 Competition di Indonesia yang atapnya carbon.


Workshop:
Drivetech Auto Garage @drivetechautogarage

Data Mods:
BBS FIR Diamond Silver wheel 19x(9.5+10.5) inches, Michelin Pilot Sport tyres 255/35ZR19 275/35ZR19, MSS Sport adjustable spring, M Performance front lips, M Performance side diffuser, M Performance carbon mirror, M Performance duck tail, M Performance roof carbon option, M Performance diffuser, Remus Race exhaust, Active Autowerke mid pipe, MST air intake. M Perfomance pedal set