Jangan hanya melihat bodi hitam dan velg putihnya.
Kalau hanya itu, DeepEnder akan menemukan hanya hal ortodoks.
Tapi jika lebih jeli, DeepEnder akan tersadar bahwa monoblock wheel cakep juga juga dipasang pada gaya stance. Namun jika lebih dalam lagi, cocok juga ya diajak drift walaupun wingless.

Mobilnya pendek, camber banyak, dan dicolok Work CR-KAI Kiwami yang lumayan radikal specnya. Menurut Raindy Iga, “Spec velg monoblock paling ekstrem dengan lebar 10.5 + 11 inci.” Velg ini punya offset 18 mm dan depan-belakangnya concave.

Dukungan struktur velg tersebut dapet banget ngejar camber. Bukan hanya itu, mobilnya sekarang sudah diradius depan dan belakang. Bisa tampil dengan gaya very low dalam drive mode. Jadi pada posisi jalan, enaknya bisa disetel tinggi-rendah dengan optimal. Posisi nempel bisa jalan terus, namun mobilnya tetap nyaman.

DeepEnd mencoba di ring road Jogja. DeepEnd juga kebagian low mode ketika pedal gas dibejek. Kalkulasi travel shock yang tepat, mengombinasikan speed and style.

Crazy!
Stylenya memang lain daripada yang lain. Velg racing jadinya ngena banget, dengan body kit dari G’s (varian G’s ini kemudian berganti nama menjadi GR Sport pada 2016). Gondrong dapet, tapi enggak overrated. Cambernya juga enggak minimalis, tapi juga tak berlebihan. Bodi diradius, velg monoblock, kok ya cocok. Kelihatan beda memang. So far, monoblock wheel dengan lebar yang bisa ngimbangi velg 3-pieces.

Kesan berikutnya, mobilnya sudah diradius sehingga membuat bodi enggak nungging. Alhasil proporsi proporsional tersebut menghilangkan keraguan untuk bisa kencang atau ngebut ngebut. Miring cambernya, tapi bisa drive low and take more speed. Seakan memiliki inner beauty yang enggak dimiliki mobil lain.


Workshop:
Raindy Igas @rainautoparts