Si putih ini jadi barang buruan. Ada orang yang demen sama mobilnya, ada fotografer yang suka motret karya modifikasinya. Buktinya, saat DeepEnd nyemplak di jok kiri depan, sepanjang jalan banyak yang kasih jempol. Juga ponselnya action to capture. Saat itu kebayang…, bagaimanalah pemberi jempol itu melihat wagon ini air out. Mungkin kasih dua jempol ya.


Eko enggak mikir panjang pada si putih.
Di garasinya, ia sudah punya CLS shooting brake, “Yang gua kejar cuma wagonnya aja.”

Hanya kirim towing…, bawa ke Vino Platinum. Ngebesuk juga jarang. Pokoknya terima beres. Vino kemudian sibuk mikirin konsep, yang akhirnya terpilihlah Euro JDM. Sebuah langkah mudah, sekaligus sulit.

Mudahnya, tinggal pilih TE-37 yang kental aroma JDM-nya, dan tempelkan ke Benz yang elegan. Susahnya, ya aplikasinya. Gampang-gampang sulit ternyata.

Misal, dibutuhkan pengaturan fitment lewat bantuan radius dan wide body. Velg yang dipakai 20x(9+11) inci dengan setingan ban meaty. “Pada Benz standar, ukuran tersebut tak bakal masuk. Dan juga tak bisa terlihat lebih pendek,” ucap Vino.

Misal, dibutuhkan pengaturan fitment lewat bantuan radius dan wide body. Velg yang dipakai 20x(9+11) inci dengan setingan ban meaty. “Pada Benz standar, ukuran tersebut tak bakal masuk. Dan juga tak bisa terlihat lebih pendek,” kata Vino.

Lambat laun terlihat proyeksi kemiringan roda, agar jauh lebih rebah dari kondisi sebelumnya. Ditidurkan bukan dengan anestesi, melainkan suspensi udara. Tapi sebelumnya, ada prakarya yang butuh kehalusan tangan buat pengerjaannya.

Kendala fender depan harus dibuat ulang. Sebab fender asli terbuat dari alumunium jadi untuk radius dan wide agak susah dibentuk. Selanjutnya bumper-bumper dicustom, menyesuaikan sudut bertemunya dengan fender.

Dari sini, digas lah ke penggantian warna. Dari hitam menjadi putih. Ini warna JDM yang masih masuk ke basis Jerman. Now this Benz is getting cooler. Ganteng-ganteng neck breaker.
“Gua bikin wagon ini biar lebih kelihatan sporty,” ujar Eko yang juga pebalap nasional ini.

Sebagai summary, terdapat 3 hal keren yang ditangkap di wagon ini. Jok Recaronya, lantas kombinasi cat putih ke bronze wheel, dan model pendeknya itu yang tak berlebihan.

Namun pada akhirnya, Benz Euro JDM ini ditugaskan Eko untuk membawa sepeda-sepeda superlightnya. Bukan buat kontes. Tapi untuk sepedaan sehat.