Anjr*t…, Bogor punya Crown gen-13!
Mari kita bedah sedikit generasi ini.
Pertama, Crown Royal yang merupakan mobil yang lebih nyaman dan mewah. Kedua, Crown Athlete yang mengambil aspek mewah dari seri Royal tetapi memiliki gaya yang lebih agresif dan fitur sporty.
Ketiga, Crown Majesta dengan gaya yang berbeda dan fitur yang lebih mewah daripada seri Royal.
Terakhir, Crown Hybrid yang menyesuaikan dengan karakter Hybrid Synergy Drive V6.
Nah…, Septian Indrayanto punya yang Royal Saloon.
Crown RS ini cocok memang dibuat Bippu, hal yang agak jarang terjadi di Bogor. Bodi panjang dan bongsornya modal besar buat dibikin menjajah aspal. Generasi ke-13 ini punya 4 varian berbeda dengan pembagian 4 tingkat trim.
Mesin, interior dan bodi dibiarkan standar. Sebab sudah ada kulkas, pemanas jok, semua pintunya vakum, mesinnya bertenaga, bentuk bodi udah manjain mata. Awsept, panggilannya, akhirnya habis-habisan di kaki-kaki.
Awsept, yang suka jihad di PUBG ini, dibantu Lutfi dari Cuankiautoparts merunut 3 langkah yang mereka lakukan.
Pertama, fully custom undercarriage. Agar bisa lebih ekstrem. Kesulitan yang ditemui pada bagian kaki depan Crown ini adalah ruang yang sempit…, mentok sana mentok sini.
Mulai dari camber, caster, toe hingga membuat camber plate. “Bawaan pabriknya tidak mempunyai setelan, maka dibuat camber kit agar dapat menyetel kemiringan roda belakang sesuai keinginan,” ungkap Lutfi. Camber kit dibuat memakai bahan besi silinder ganda yang kemudian dibuat drat luar dan dalam.
Material dan pola drat yang sama digunakan oleh Lutfi untuk membuat custom caster dan toe. Caster tersebut berguna buat mendorong roda belakang agar agak keluar bodi…, mepet dengan fender. Sementara toe dibuat untuk maju mundurnya roda belakang. Intinya: caster, toe dan camber kit merupakan satu kesatuan dengan fungsi mengatur sudut putaran roda
Karena las argon mahal, dan aluminium susah dibentuk, maka upper arm pabrikan diistirahatkan. Diganti dengan camber plate atas-bawah memakai bahan S45C. Fungsinya untuk menggantikan posisi support agar mendapatkan kemiringan yang maksimal. S45C adalah baja dengan daya renggang menengah yang dipasok dalam kondisi gulungan panas hitam atau kondisi normal. Baja ini memiliki kekuatan untuk direnggangkan 570-700 MPa dan kekerasan Brinell di antara 170 dan 210.
Kedua, suspensi udara yang bolt on. Jadi pusingnya cuma di poin pertama tadi.
Kuple, begitulah semesta biasa memanggil Lutfi, menyebut, “Harganya masih terjangkau di kelasnya dengan kualitas yang tidak main-main dan kelengkapannya juga cukup lengkap.” Sebagaimana DeepEnd ketahui, karakteristik balonnya lumayan lembut, dan bentuk coilovernya kekar. Mudah bagi Kuple untuk menginstalasi Feelair, “Bahkan sangat mudah ngeset preset dan kalibrasinya.”
Ketiga, velg dengan lebar 10 dan 11 inci. Ya masak 8.5+9.5 buat Crown ini? Mesti lewat dari 9.5 inci lah. Biar kelihatan agresif, kejam dan padet dilihat dari arah belakang ataupun depan.
Tapi SSR MS3 yang rada racing ini ternyata sekarang lumayan banyak dipakai di Jepang buat dipasang di mobil-mobil kandas. Velg ini oleh Awsept dibungkus ban Accelera Phi 225/35ZR19 dan 265/30ZR19.
Workshop:
Cuangki Auto Parts @cuankiautoparts