RX-8 memiliki kehidupan layaknya rollercoaster.
Digolongkan sebagai mobil sport. Dianggap akan menjadi penerus RX-7, membuatnya menjadi begitu ditunggu hingga kemudian ditampilkan di North American International Auto Show pada 2001. Namun pada 23 Agustus 2011, penjualan RX-8 dihentikan. Mungkin lebih disebabkan penjualannya yang terus menurun. Secara keseluruhan, pada 2011 Mazda hanya menjual 544 RX-8. Turun 20,8 % dari 2010.

Mazda RX-8 ditenagai mesin rotari 2-rotor RENESIS 1.3L yang menghasilkan 212 tenaga kuda pada 7.500 rpm dan torsi 159 pound-feet pada 5.500 rpm. Namun, jika dilengkapi dengan transmisi manual, mesin rotari RX-8 menghasilkan 232 tenaga kuda pada 8.500 rpm.

Bersama dengan Miata, RX memainkan peran kunci dalam membentuk identitas “Zoom-Zoom” Mazda. RX-8 menampilkan mesin rotari putaran tinggi standar, dimana menjadi satu-satunya mobil di AS yang memiliki konfigurasi seperti itu. Dan memiliki penampilan yang rendah, tetapi agak akomodatif dengan pintu berengsel belakang yang tersembunyi.

RX-8 jelas merupakan jenis langka di sini. Apalagi yang dalam keadaan mulus seperti dimiliki Budi Bewe. Boleh dibilang ini istimewa.

Pertama, versi Spirit R adalah the final. Merupakan highest edition dari RX-8, better spec than normal RX-8. The fastest and most expensive RX-8 ever made. Dengan semua peningkatan yang digabungkan, Spirit R dapat berakselerasi dari 0 hingga 60 mph (97 km/jam) dalam 5,7 detik, berbeda dengan model dasar yang hanya membutuhkan waktu 6 detik. Mobil ini juga dapat mencapai kecepatan tertinggi lebih dari 170 mph (270 km/jam), menjadikannya pabrikan RX-8 tercepat yang pernah dibuat.

Kedua, jumlahnya limited. Hanya 1.000 unit worlwide. Di Indonesia sendiri juga sangat sedikit unitnya. Di Indonesia diluncurkan pada 15 Feb 2012, dengan banderol 682 juta rupiah.

Maka benar-benar beruntunglah Budi!
Terlebih didapatnya dengan very low odometer, only 9.000 KM! Kondisi catnya pun sangat istimewa. Original paint. Istilahnya: no spet, no crash. Warnanya Aluminium Metallic yang cukup langka di Indonesia.

“Saya juga penasaran pengen cobain rotary engine seperti apa, karena banyak opini yang mengatakan bahwa merawat mobil rotary itu ribet dan mahal. Padahal kenyataannya tidak seperti itu,” ungkap Budi. Karakter dari mesin rotari ini adalah very fun to drive to those who love high rev engine.

Budi menggamit Dicky Hendarto, dari Drivetech Auto Garage, untuk memodifikasi RX-8 ini. Penggunaan body kit, velg serta permainan cutting sticker yang simpel tapi tetap menonjolkan lekuk bodi tanpa menghilangkan aura RX-8.

Kemudian urusan suspensi, digunakan coilover Tein Flex Z yang dipadu dengan velg Volk Rays ZE40 Time Attack dan ban Advan Neova. Kombinasi strategis, cukup pas baik dari segi tampilan maupun handling.

Maka pada akhirnya, kesimpulannya adalah simple but eye catching tapi enggak norak. Yang pasti aura JDM-nya jauh lebih kuat dengan modifikasi seperti ini.


Workshop:
Drivetech Auto Garage @drivetechautogarage

Data Mods:
Volk Racing ZE40 Time Attack 18×9 inches, Rays lug nut, Yokohama Advan Neova AD08R 235/40R18, Tein Flex Z coilover, Tanabe exhaust system, RSpeed down pipe, K&N air filter, Pivot Mega Raizin, HKS radiator cap, Nippon Racing hood damper, Ganador side mirror, custom Odula style front lips, custom Mazdaspeed style side skirt, custom RE Amemiya style carbon diffuser, Voltex style carbon GT wing