Sedan E36 316i 1999 ini sekarang sudah engine swap dari M43B16 AT menjadi M50B20 MT, dan sudah include diporting dan polish. Terkesan sebagai big project, namun ternyata tidak terlalu banyak kendala. Sebab swap enginenya dari BMW ke BMW juga, dan komponen-komponen yang dipasang tidak ada versi custom, semuanya PnP.
Basis awal mobil ini adalah 316i. Sebuah BMW yang langka untuk di Indonesia, karena E36 316i di sini kebanyakan yang buntung (compact). Pergantian mesin ini agar engine bay lebih penuh dan mobil lebih enak tarikannya karena sudah manual juga, jadi kalau mau drifting tinggal ganti gardan yang LSD atau yang ekonomisnya LAS, “Sekejap mobil ini sudah ready to drift,” ucap Ocha Dzakir Ryanta Mara.
Konsepnya terlihat jelas berkiblat ke arah M series dari BMW, tepatnya M Tech, dengan mengaplikasikan front and rear bumper, side skirt, wing spoiler M3 stage 3. Ocha melengkapinya lewat pemasangan rear diffuser Fancywide, yang digenapkan dengan pergantian muffler Eisenmann agar lebih terlihat sangar.
Walau terlihat gampang, sepertinya tak ada kendala, ternyata Ocha menemukan sedikit tantangan di fitment untuk roda ke fender. Akhirnya harus ngeroll bagian dalam fender tanpa mengubah looknya dari luar. Lantas Ocha merapikannya agar terlihat roda lebih padat dan tepat guna.
Berlanjut ke kaki-kaki.
Suspensi dipercayakan pada coilover buatan Australia, Maxpeedingroods.
Selain mempunyai setingan tinggi-rendah dan keras-lembut, pada bagian depan coilover ini ternyata sudah bisa seting camber dari bagian plate coilovernya.
Pada velg, Style 24 yang punya nama gaul 5 spoke M3 ditempel karena berpedoman ke M Tech. PnP juga, sebab bawaan BMW dengan spek R17 dan lebar 7.5 rata. Velg ini dibungkus ban GT Radial SX2 dengan ukuran 215/45/17 all around. “Ban ini memiliki kompon yang enak dan tidak berisik,” ucap penyuka gowes dan badminton.
Workshop:
Engine: Stanly Garage @stanlygarage
Body work: Bengkel Kaki Lima DZ @bengkelkakilimadz