Nah ini mobilnya paketu Hotrodiningrat!
Yang kami tunggu-tunggu kehadirannya.
Mobil ini udah kesebut-sebut sejak lama hampir sewindu lalu.

Hasil modifikasinya perdana tampil di Hotrod Weekend Party 2015. Dan sudah pula teruji disetir hingga Lampung, dan kembali disetir hingga rumahnya di Bantul, Yogyakarta.

Arief van Jamil pekerjaan utamanya adalah Ketua Hotrodiningrat, dengan sampingan pengusaha handycraft, trader dan penjual soto Kudus. Ditilik-tilik…, ia memang yang punya gaji paling gede diantara member Hotrodiningrat. Buktinya, Chevrolet 3100  ini tak dijual-dijual. Belum BU katanya.

Banyak orang menyebut mobil ini Apache, padahal Apache baru mulai di tahun 1958. Di sananya, dulu kala, keluar dari pabrik sama sekali enggak ada istimewanya. Labelnya hanyalah pick up niaga biasa.

Tapi kan itu di Amerika. Dan dulu kala pula. Yang jelas, pick up Amerika itu kelihatannya memang Amerika banget. Chevrolet 3100 adalah model pick up yang berasal dari truk pick up Chevrolet Advance Design Series.

Sekarang modifikasinya sangar.
Sangat radikal.
Menjadi pusat perhatian bagi orang banyak.

Maunya bisa superkandas.
Tapi ora iso.
Sasis untuk pick up tahun segitu, enggak mau dibuat rebah.
Solusinya beli crossmember lowering kit.  

Eh dalah…, setelah dipelajari, “Lowering kitnya sama kaya kaki depan sedan Amerika tahun lebih mudaan,” tutur Vari, bos bengkel Auto 66 Autowork, yang jadi pimpro modifikasi mobilnya Arief.

Maka daripada impor kit itu hingga ratusan juta, ya mending cari sasis sedan. Akhirnya, “Aku donor sasis sedan depan Amerika, digabung sasis asli buat pasang balon airsus,” ungkap Vari. Kemudian sasis belakang aslinya dibikin “C” notch sampai lantai bak terpaksa naik. Lumayan puyeng dan butuh waktu. Sampai akhirnya komposisi kombinasi sasis itu bisa mendapatkan titik nol untuk suspensi udara yang rata nempel tanah.

Masuk ke bodi, makin radikal lagi.

Biar keliatan lebih Amerika, setir kanan dipindah jadi setir kiri. Lampu depan difacelift memakai bezel lampu Buick yang dimodif dan dipanjangin ke bawah agar mukanya tambah keliatan sedih mobilnya. Lantas grill menggunakan gigi sedan DeSoto.

Sejumlah kustomisasi, turut diplikasi. Misal, lampu belakang ikut ke lampu Pontiac 1951 yang difrenched alias masukin lampu ke dalam spakbor. Kaca belakang dibikin yang tipe Deluxe alias kaca lebar, dimana biasanya di Indonesia kaca belakangnya sempit. Handle pintu juga dishaved.

Setelah tetek bengek selesai. Arief masuk ke fase finishing. Cat seperti biasa, kustom paint scene yang terinspirasi oleh bapak kustom dunia, Larry Watson. Velgnya concave, memakai Supreme US Wheel, sosok velg yang cukup populer di dunia kustom, saingannya Cragar S/S.

Boleh dibilang, level kesulitan modifkasinya tingkat tinggi.
Boleh dikata, ini modifikasi paling komplit.
Boleh juga diketahui, hampir semua bagian dikustom, sampai mukapun di-face off jadi sedih.

Bahkan, mesin 6 silinder digusur. Diganti mesin V8 Chevrolet 350 cubic inch dengan dress up
gearbok manual Borg Wagner T5 dengan 5 percepatan.

Kalau masih ada yang nanya, dimana modifikasinya?
Workshop tak lain dan tak bukan, Auto 66 Autowrok dong ah!


Workshop:
Auto 66 Autowork Yogyakarta