Akhir-akhir ini DeepEnd banyak menemukan Venturer keren.

Dari sananya, kabin Venturer cukup mewah dan nyaman, dilengkapi ambient light yang bisa diatur pencahayaan sesuai pilihan warnanya. Joknya juga sudah jok kapten. Bisa sambil ngetik laptop yang “mejanya” ada di depan penumpang. Ngecas segala gadget pun tinggal colok dengan port 12V di rear seat console tray.

Itu masih belum cukup?

Penumpang dihibur oleh pusat entertainment berukuran 8 inci yang dapat dikoneksikan dengan internet. Menu-menu multimedianya antara lain web browser, air gesture, Miracast, HDMI, Bluetooth hingga voice command.

Maka Andi Yudha berpendapat Venturernya lebih baik diaplikasikan sesuai luxury stuff yang mengutamakan quality and safety. Enggak usah mengubah dimensi atau mengganggu struktur bodi.

Hal tersebut tersebut langsung tercitra melalui TE37 yang modelnya abadi dan, “Kebetulan saya dapat warna yang jarang yang punya,” ucap pemilik De Celine, restaurant and patisserie di jalan Faridan Muridan Noto No.17, Kotabaru, Yogyakarta.

Matte dark blue memberikan nuansa ceria, kuat sekaligus misterius. Terkadang terlihat biru cerah, terkadang biru kehitaman dan kadang menjadi gelap begitu saja. Warna ini membutuhkan keresikan di seputar ban, velg dan bodi mobil. Jika bagian-bagian tersebut kotor, maka colornya akan sedikit out. Melihat matte dark blue, sangat tergantung pada suasana hati, iklim dan waktu untuk mengekspresikannya.

TE37 ini memiliki dimensi 19×9.5 inci rata dengan offset 20 mm. Pasangannya dipilih impor dari Perancis yaitu Michelin PS4 berukuran 245/45R19. “Ban yang enak dipakai, enggak berisik suaranya dan gripnya oke banget,” ucap Andi.

Duet roda ini didukung big brake dari Alcon 6 pot/355 dan 4 pot/330. Alcon merupakan salah satu rem terbaik di dunia, hanya saja publik Indonesia belum banyak yang mengetahuinya.

Namun ada yang unik. Dimana di belakang terlihat jelas ada custom handbrake yang berfungsi dengan 1 kaliper saja. Mengubah semua jalur rem di mobil, khususnya yang belakang. Dibikin dari mula dan dikoneksikan ke kaliper belakang, jadi handbrake tetap befungsi normal seperti mobil standar. Hanya ini satu-satunya kastem yang dilakukan.

Suspensi Venturer dari pabrikannya sudah menggunakan double wishbone with coil spring pada bagian depan dan 4-link lateral rod pada bagian belakang. Oleh Andi, itu belum cukup. Ia memasang coilover Tein. Langsung plug and play tanpa ada yang harus dimodifikasi.

Nah, saat melirik dapur pacunya, Innova Venturer mampu menghasilkan tenaga sebesar 139 Hp per 5.600 RPM dan torsi hingga 176 Nm per 4.000 RPM, khusus pada tipe bensin 2.000 cc. Andi membuat sedikit galak. Cukup tipis-tipis saja, ala-ala anak selatan Jakarta.

Intercooler dan pipingnya dipakai dari Proline. Intercooler sendiri berfungsi untuk mendinginkan tekanan udara dari turbo yang menuju ke intake. Lantas mengapa memilih Proline? Sebab diyakini lebih kuat menghadapi tekanan udara dari turbo, sampai dengan 60 Psi atau sekitar 4 bar. Sementara pipa intercooler Proline terbuat dari bahan almunium yang lebih kuat dibanding bawaannya yang hanya dari karet. Selain itu alumunium lebih stabil menahan tekanan udara yang melewati pipa intercooler.

Radiator seperti biasa dipercayakan pada Koyorad. Lantas ada turbo boost meter HKS untuk memantau turbonya. Serta piggyback Dastek Q4 yang sewaktu-waktu bosan bisa mudah dikembalikan ke standar. Dalam penggunaan keseharian terdapat selector, jadi bisa disesuaikan performanya sesuai tujuan dan keinginan.

Terakhir, knalpot HKS Legamax dipasang full dari depan hingga belakang. Powernya muncul, tapi suaranya enggak terlalu keras. Ya memang Andi ndak mau kencang-kencang amat sampai meraung-raung segala. Knalpot tak boleh drowning.

Sebab Andi perlu mendengar musik dan breaking news melalui sistem ICE-nya. Ia hanya memperkuat posisi vokal dan kejernihan sound saja. Lewat Focal Utopia Beryllium 2-way dengan prosesor lpine PXE 0805X, dan diperkuat oleh power Sinfoni 4 channel dan power monoblock Prokick.


Workshop:
Intercooler & piping: Performa Autoforia @performa_autoforia
ECu: Shift Engineering @shift_engineering.official
Audio: Audioworkshop @audioworkshopjogja
Wheels & undercarriage: Godwheels Company @goodwheelscompany