Secara perawakan, mobil ini begitu gagah. Melihatnya berbelok masuk dan lantas bergerak cepat menuju DeepEnd, membangkitkan goose bump.

Mendengar suara mesin dan knalpot, membersitkan keingintahuan yang memuncak.
Tampak manly banget.
Padahal makna kata Parisienne atau La Parisienne berarti perempuan, secara tata bahasa Prancis.

Loh kok mengapa unsur bahasa Prancis bisa diterapkan pada mobil America? Sebab generasi ke-3 Pontiac Parisienne (1965-1970) ini diperkenalkan sebagai model khusus Kanada berdasarkan basis Chevrolet Impala. Selain itu, Parisienne adalah papan nama Kanada untuk model top-of-the-line yang dijual di showroom GM Pontiac Kanada.

Fitur standarnya mesti memiliki kemewahan kain pelapis, lampu interior dan bagasi, cetakan trim interior cerah, aksen krom eksterior dan ketersediaan hardtop + konvertibel baik di 2 atau 4 pintu.

Pontiac endemik Kanada termasuk Parisienne menggunakan mesin 230/250 kubik inci 6 silinder dan 283/307/327/350/396/400/409/427 dan 454 cu inci V8s. Mesin ini dikawinkan dengan transmisi yang sama dengan Chevrolet, termasuk manual 3 dan 4 kecepatan dan Powerglide 2 kecepatan dan kemudian transmisi otomatis Turbo Hydra-Matic 3 percepatan.

Pontiac Parisienne sendiri merupakan kendaraan berpenggerak roda belakang yang hidup pada rentang waktu yang sangat panjang, yaitu dari tahun 1958 hingga 1986.

Nah jika DeepEnder intip posisi setirnya, patut diduga ini hasil rakitan Australia.
Walaupun, hingga tahun 1969, posisi tangan kanan juga dirakit Selandia Baru dan Afrika Selatan.

Vari, punggawa bengkel Auto 66, punya cerita soal mobil ini.
“Model shape bodynya cenderung sports car era 60-an,” ucap bapak 2 anak ini. Selain itu, “Powerful tapi nyaman!”

Walaupun langka di sini, tapi tak dibiarkan apa adanya standaran pabrikan.
Vari memberikan sentuhan full kustom.
Yang paling kentara jelas sekali adalah undercarriage.
Khususnya pada roda yang sukses menyita perhatian bersama.
Maka jangan heran, konsep kustomnya bersandarkan modern hotrod atau juga yang biasa dikenal sebagai low rod.

Slammed dengan fitment velg besar dan lebarrr.

Velg Fesler Racing Wheel yang dicustom sisi offsetnya.
Diameternya 20 inci. Punya lebar depan 10 inci, dan 12 di belakang.
Ban yang membungkusnya adalah Pirelli dengan ukuran 265/35 dan 305/30.

Ini naiknya cukup banyak. Tapi mesin yang bertenaga, membuatnya tetap easy going. Jadi goal “besar dan lebar” tetap dilanjutkan. Padahal banyak kendala ditemui, utamanya fitment velg dan kaki-kaki serta seting suspensi udara.

Benar-benar kustom!
Founder Hotrodiningrat Car Club ini kemudian mengkustom sasisnya.
Juga mengkustom segala tetek bengek kaki.
Apa enggak sayang? Namanya juga Auto 66, juragannya kustom.
Aksesori sulitpun, dikustom.
Ya kabin, ya bodi, ya semua.
Jangan tanggung!

Setelah roda berdiri dengan mantab, dan air sus bekerja maksimal, Parisienne ini dicat hitam doff yang dilakukan di bengkelnya sendiri, Auto 66, yang berlokasi di jalan KH. Ali Maksum No. 1, Yogyakarta. Langkah ngedoff ini menyesuaikan tema modern hot rod dengan velg brushed. 


Workshop:
Body, interior, engine & air sus: Auto 66 Yogyakarta
Wheel & tyre: Godwheels Company @godwheelscompany