Namanya Mr. A.
Tinggal di Kota Baru Parahyangan.
Dekat sekali dengan lokasi liputan. 

Tapi di sana hujan. Puyeng juga sih. Sebab pengen naik sambil topless. Biasalah, DeepEnd pengen ikutan anak-anak Jakarta, yang masuk tol malam-malam sambil open cab.

SL 350 ini dipasangi atap hardtop lipat dengan sunroof panorama. Folding vario roof yang selalu menjadi pusat perhatian ketika akan membuka maupun menutupnya. Sedangkan ketika kabin sudah terlindungi, di atap juga ada fitur bernama Magic SKy Control, atap kaca dengan transparansi yang dapat dipilih. 

Berbasis R231, SL ini generasi ke-6 roadster Mercedes-Benz SL-Class, menggantikan R230. Punya mesin 4.7L V8 twin turbo dengan output 429 horse power. 

Yang menarik, R231 lebih ringan 140 kg dari R230, padahal lebih panjang 51 mm. Secara dominan, rangkanya terbuat dari aluminium. Panjangnya 4.623 mm dan lebar 2.108 mm. Lebih besar, namun lebih ringan, dan berada di atas mesin powerful. 

Suspensi semi aktif dengan adaptive damping system sudah lengkap dimiliki di sini. Tapi Mr. A, malas kembali ke suspensi tersebut. Beli baru kerasa mahal, mending memilih suspensi udara aftermarket Feelair yang sudah memiliki manajemen. 

Body drop lebih banyak. Kandas bisa maksimal dicapai. Memiliki 4 opsi preset, dengan konfigurasi tinggi yang bisa diatur cukup lewat 1 remote saja. Mr. A tak lagi keluar kabin, memastikan celah fender 1, 2 atau 3 jari.

Fleksibilitas lah yang membuat Mr A dan Willy FWD, sang punggawa bengkel F*ck Wheel Dude, memilih Feelair sebagai sistem suspensi yang terpasang di mobil ini. Feelair mempunyai aftersales service yang luar biasa lengkap, dan juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan kastemer.

Willy menambahkan, “Kebetulan di mobil ini, kebutuhannya harus bisa tampil merendah dan juga tetap bisa laju meroket.”

SL merupakan top of the line grand tourer dair Mercedes-Benz. Bahkan R231 ini, “Considered rare in Indo and we customize it!” ucap Mr. A, si penyuka golf.

Top of the line ketemu HRE. Cocok! They all have beauty that meets high performance. HRE dibuat masuk ke dalam spakbor, kan indah bener.  Judulnya jelas…., ultimate slammed grand tourer.

Dibungkus ban Accelera Phi yang sudah dipercaya di kalangan stance. “Accelera is the only tire that comes with so many size, fits to any purposes, and the price is wise,” tegas Willy.

Maka, Mr. A dan Willy tinggal membuat strategi yang tepat atas kombinasi Feelair, HRE dan Accelera. 

Mereka berdua mengukur ulang semua struktur kaki-kakinya dari 0. Hal ini berguna untuk proses fabrikasi yang presisi. “Karena jujur saja, R231 ini jarang diacak-acak, bahkan di luar negeri sekalipun,” aku Willy. Selebihnya seperti biasa, tantangan fitment hingga 2 kali pengubahan total setup yang tadinya fender to lips, menjadi slammed!

It’s not easy but it’s worthed to try, and F*ck Wheel Dude can do that.


Workshop:
Wheels & undercarriage: F*ck Wheel Dude @willy_fwd
Air suspension: Feelair @feelair.id
Engine: CGI Motorsport Indonesia @cgimotorsportindonesia
Car detailing: Absolute @absolutebdg
Body protection: Autofunn @autofunn

Data Mods:
HRE 549 20x(9.5+11) inches, Accelera Phi 235/35ZR20 & 275/30ZR20, FWD front camber kit, Gomz rear camber kit, Feelair bolt on air suspension w/ double silent compressor, cosmetics rear trunk setup, aftermarket throttle controller, full matte PPF by Autofunn Bandung