“Om Ted mau ke Jepang? Mampir ya!”
Seperti biasa, DeepEnd enteng mengiyakan. No basa-basi, no mikir aneh-aneh. Pokoknya gasss!
Michael Jeremia si anak Sentul memang kerja di Jepang sebagai car modeller di perusahaan pembuat mobil konsep. Tinggalnya di Kanagawa, 50 km dari Tokyo. Tapi yang aneh, dia ngebengkel di Fukushima. Nama bengkelnya Wildline, yang ia kenal dari relasi teman sesama komunitas Cambergang Jepang.
Tokyo ke Koriyama, masih di daerah Fukushima, butuh 2.5 jam naik kereta. Pergi magrib, nyampenya pas mal mau tutup. Berhubung berdua Zikri, jadi kami makan agak mahal lah di restoran dengan beef grill dan pelayan yang rada caem malam itu.
Beres dinner, kami berjalan kaki hanya 5 menit ke hotel Hotel Precede, Koriyama. Seperti berjalan kaki dari Stasiun Gambir menuju Tugu Monas. Dekattt, tapi tantangannya banyak. Daerah klab malam, dengan sejumlah godaan perempuan muda. Kristal salju yang mulai turun makin membuat kami yakin untuk masuk ke kamar hotel.
Rupanya, Michael dan Aldi ketiban apes.
Badai salju malah jatuh. Fairlady lagi pakai performance tyre, bukan ban winter. Pelan tapi tak pasti, gitu deh kira-kira. Dari Tokyo, mereka melewati tol Ken Odo yang nyambung ke tol Tohoku. Tol yang banyak rest area dengan toko oleh-oleh dari desa setempat.
Besoknya, jam 10.00 sudah harus di lokasi pemotretan. Pilihan waktu itu tak mewah. Sebab sore sudah harus kembali ke Tokyo.
Z34 dengan Nismo Version ini memiliki beberapa parts yang berbeda. Dari sisi kaki-kaki, mesin, dan juga bagian interior. Namun yang paling membuat ini spesial adalah mobil original Nismo ada serial numbernya.
Oleh Michael, mobilnya ditune Mines stage 1, dengan penambahan titanium catback dari JustOn. Sementara coilover Tein dan velg SSR SP3 19x(9.5+10.5) inci yang dibungkus ban ukuran 245/40R19 dan 275/45R19. Total modifikasinya Rp 70 juta. Murah kan?!
Mobil impian dari umur 10 tahun ini dibelinya Rp 370 juta. Bentuknya coupe, tapi enak dipakai long distance touring. “Posisi duduknya nyaman, bagasinya cukup besar,” ucap Michael, kelahiran Jakarta 23 Maret. Terlebih lagi, konsumsi bensinnya 1:9.
Sekarang Michael back for good. Fairlady dititipkan di Wildline. Bukannya dijual, malah dimodifikasi lagi. Emang bener deh, punya alasan untuk nengokin. Velgnya diganti, lebih montok dan gahar. Setelannya juga jadi agak miring dan amblas.
Michael akan memasang HSR MJT Series 19x(11+12) dengan offset -20 dan -13. Dibalut ban Accelera 245/35ZR19 dan 275/35ZR19. Ditopang rem HSR 390 mm/6 pot dan 360 mm/4 pot. Serta suspensi udara Airbft 4-point, dan full camberkit Megan Racing serta short knuckle 40 mm.
Masatoshi Sakuma yang megang car project ini, menuntaskannya dengan cat baru Sonic Titanium di bengkelnya, Wildline.
Siap tampil di Stancenation?