Compact sport coupe ini paling bebingah kalau diajak pelesir.
Road trip? Easy going.
Ngontes? Anggap saja kelangenan.

DeepEnd punya cerita sedih dengan mobil milik Riland Satria.
Pertama, hard disk drive berisi foto rusak ketika masih cat hitam.
Kedua, sudah hijau tapi hasilnya ditolak chief editor, so wajib foto ulang.

Maka yang ketiga, tak boleh lagi gagal.
Sebab memang seksi, no debat.
Bahkan mint blue ala-ala pop ice itu beneran different looks.

Stance fitment.
Misinya fender to lips.
Jarak rapatnya menjadi penentu.

Dengan pinggul miring penambah kesan semok.
Penuh dengan muffler HKS yang nyambung dengan header karya GT Performance.
Bahkan ada B-Bar yang dari jauh sudah menyita perhatian.

Camber depan kena di minus 13.
Camber belakang di posisi minus 17.
Mobil masih stabil dijalanin power atas.

Radius fender (3.5 + 5.5 cm) ritmenya natural.
Saat air out, rodanya tersedot ke dalam.
Proses inilah yang banyak dinanti orang.

Untuk ride mode dengan metode low rolling, juga tak ragu dilakukan.
Sampai muncul percikan api di kisaran 40-60 kpj.
Akibat pemasangan metal yang sengaja dipasang di bawah bodi.

Target ke depan, semakin ekstrem.
Di depan akan jadi minus 16.
Di belakang di minus 19.


Masih dengan Feelair.
Masih dengan manajemennya.
Masih dengan D2 yang bolt on.

Masih dengan WatercooledIND Wheels MD1s 18x(10.25+10.75) inci.
Masih dengan Accelera Phi 215/35 dan 245/35.
Dan masih dengan AP Racing 355 mm/6 pot dan 330 mm/4 pot.

Masih keren kah?
Nambah malahan!
Projectnya M Sa’at @gassgang_concept memang selalu radikal.


Workshop:
Unercarriage & bodywork: @laris.understeel
Engine & exhaust: @gtperformancejogja
Lips spoiler & carbon: @dix_athalook_